CHAPTER 39

5.2K 611 79
                                    




Saat hari akan berubah menjadi malam dengan udara dingin yang tidak biasa datang Sang Kapten mengatakan bahwa hanya membutuhkan waktu tidak lama lagi hingga mereka sampai di Xierty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat hari akan berubah menjadi malam dengan udara dingin yang tidak biasa datang Sang Kapten mengatakan bahwa hanya membutuhkan waktu tidak lama lagi hingga mereka sampai di Xierty. Dingin yang dirasakan malam ini berbeda dengan biasanya, membuat Jaemin sangat yakin jika negeri bernama Xierty itu mungkin ditutupi oleh salju sama seperti bruxa. Karena semakin dekat kapal layar ini menuju Xierty maka udara akan menjadi semakin dingin, membuat seluruh kru jeremy menggunakan jubah clock milik mereka agar tubuh tetap hangat. Walau sebenarnya jubah itu tidak benar-benar membuat tubuh mereka hangat.

Udara dingin ini membuat Jaemin lebih senang berada di kabin kapten, menyelimuti tubuhnya dengan dua selimut yang dipenuhi oleh aroma feromon milik Sang Kapten dan bersembunyi di dalamnya juga tertidur untuk beberapa menit, membuat Pangeran Tunggal itu terlihat seperti gumpalan kapas bulat di atas ranjang. Terlalu menggemaskan, bahkan Jeno yang baru masuk ke dalam kabin kapten rasanya tidak ingin mengganggu Jaemin untuk menariknya keluar dari kabin kapten. Sang Kapten tetap berjalan menuju ranjang, membuat sosok yang berada di dalam selimut itu segera mengeluarkan kepalanya membuat Jeno terkekeh kecil, terutama saat Sang Kapten sudah cukup dekat Jaemin segera menarik tangannya seolah menyuruh Jeno untuk bergabung di dalam selimut bersamanya.

"Bergabung denganku!" suruhnya sambil kembali menarik lengan Jeno.

Sang Kapten tidak benar-benar bergabung di ranjang, ia hanya mendudukan dirinya disana lalu mengusap pelan helaian rambut cokelat milik Jaemin dengan satu tangannya yang tidak di pegang oleh Jaemin, "Tidak bisa, kita akan sampai di Xierty sebentar lagi." Jeno mengecup kilas kening Jaemin.

Pangeran Tunggal itu segera mendudukan dirinya di ranjang dengan malas, dan sedikit mendekat kearah Jeno untuk duduk disampingnya. Kaki telanjang milik Jaemin menyentuh lantai kayu dari kabin kapten yang terasa dingin dan kasar, menyadari itu Jeno berdiri dari duduknya lalu mengambil sepatu boots hitam milik Jaemin, lalu menunduk untuk memakaikan sepatu itu pada Pangeran Tunggal yang sepertinya masih sedikit kebingungan. Dengan hati-hati memasukan kaki Jaemin yang terasa begitu dingin saat disentuh de dalam sepatu boots hitam itu.

Tidak membutuhkan waktu lama, Jeno menarik Jaemin untuk berdiri dan membawanya keluar dari kabin kapten. Membuat hembusan angin kencang berhasil menerpa wajah Jaemin dengan aroma dari air laut yang khas, sebagai refleks Pangeran Tunggal itu memejamkan kedua matanya menaruh satu telapak tangannya diatas kening agar bisa kembali membuka kedua kelopak matanya. Saat kedua kelopak mata itu berhasil mata bulatnya menatap kagum ke arah langit malam yang tidak hanya dihiasi oleh bintang, melainkan terdapat sebuah barisan kehijauan cantik, sebuah tampilan dari cahaya alami yang hanya ada di langit di tempat tertentu. Langit malam penuh bintang dan sebuah cahaya warna-warni dengan warna biru, merah, kuning, hijau, dan oranye bergeser dengan sangat pelan juga indah dan berubah bentuk seperti tirai yang tertiup angin dengan lembut. Aurora hanya terlihat pada malam hari, dan biasanya hanya muncul di daerah kutub yang lebih rendah.

ROYALS PIRATE • The Ruthless Ocean [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang