Pangeran Tunggal itu tenggelam. Berpikir terlalu lama hanya akan membuang waktu, Sang Kapten melompat tanpa sedikitpun perasaan ragu saat menyadari jika Jaemin tenggelam. Lompatan yang mengantarkannya pada suara nyaring dari air laut juga teriakan Chenle dan Soobin yang pecah ditengah badai. Keempat kru kapal yang berada di atas perahu kayu itu menatap khawatir pada air laut yang kembali bergerak dengan ganas juga liar di tengah badai. Perasaan khawatir tidak bisa disembunyikan dari wajah para anggota kru kapal jeremy itu, membuat debaran jantung mereka berdebar kencang dengan mata menajam agar bisa fokus menemukan dimana Kapten mereka muncul nanti.
Petir dan kilatan cahaya bermunculan tanpa henti saling bersahutan. Kilatan cahaya membuat Chenle, Giselle, Soobin dan Jisung berharap setidaknya, bisa melihat dalam ke dalaman air laut dan memastikan dimana Sang Kapten dan Pangeran Tunggal. Namun anehnya, cahaya dari kilatan petir sama sekali tidak membantu. Ini tidak biasa, air laut terlihat begitu gelap dan hitam seolah ada sebuah gelapan murni yang menarik semua cahaya dan menelannya hingga habis.
Hitam. Air laut terlihat begitu hitam, membuat Giselle dan Soobin yang awalnya memiliki niat untuk melompat turun segara mengurungkan segala niat itu. Berkali-kali mereka melewati badai, namun ini adalah pertama kalinya bagi mereka melihat air laut ganas dan liar ditengah badai memiliki warna hitam pekat yang menakutkan. Seolah jika mereka berani untuk melompat ke dalam, tidak akan mungkin bagi mereka untuk bisa keluar dari sana.
Tak membutuhkan waktu lama, mereka melihat Sang Kapten keluar dari air namun hanya untuk beberapa saat dan mengambil napas dengan terburu-buru, karena Jeno kembali memasuki air laut dengan warna hitam pekat itu. Dengan kata lain, Sang Kapten tidak berhasil menemukan Jaemin pada percobaan pertamanya.
Percobaan kedua, dan demi apapun Jeno tidak akan keluar dari dingin dan dalamnya lautan hingga ia bisa menemukan Jaemin. Gelap dan dingin, namun satu hal lain yang bisa dirasakan oleh Sang Kapten adalah suatu perasaan takut yang secara tidak disangka masuk dalam dirinya. Ia tidak pernah merasa seperti ini, ini adalah pertama kali setelah bertahun-tahun ia membuang segala perasaan takut.
Tidak ada sesuatu yang bisa menjadi bantuan sebagai penerangan untuk menemukan Jaemin. Namun cahaya dari kilatan petir sedikit membantu, walau Jeno yakin apa yang terjadi di dalam laut ini sama sekali tidak akan terlihat dari luar sana, Jeno menyadari hal ini saat ia mengambil napas beberapa detik yang lalu. Ada hal lainnya yang ia rasakan selain rasa takut. Sesuatu yang sama seperti dirinya, sesuatu yang membuatnya ditakuti oleh banyak orang di Wiha. Sihir, ia merasakan sihir. Dan sepertinya hal itu yang memicu air laut berubah menjadi gelap. Kegelapan yang tidak biasa, sebuah kegelapan murni yang bisa memanggil mahkluk paling menakutkan untuk datang mendekat.
Segala kebingungan masuk di dalam pikiran Jeno. Yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang memiliki sihir kegelapan murni ini. Karena yang sangat pasti, sihir yang tengah terjadi di dalam lautan ini bukanlah miliknya. Sihir milik Sang Kapten tidak bisa digunakan di lautan, itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa Jeno memilih untuk berlayar. Agar ia tidak perlu menggunakan kekuatannya sama sekali. Namun jika ia bisa, ia ingin memakai semua sihir yang orang bilang sebagai kutukan untuk menyelamatkan Jaemin saat ini juga. Tubuh Jeno menegang. Sihir kegelapan murni yang aktif, entah itu di daratan maupun lautan bisa memanggil mahkluk paling menakutkan untuk datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS PIRATE • The Ruthless Ocean [NOMIN]
Fantasy[SUDAH TERBIT] [Romance][Fantasy][Adventure][Omegaverse] Permata violet noir adalah tujuan untuk sebuah keabadian dan menghilangkan sebuah kutukan. Kapten Jeffroi Northern Jung, Sang Dominan Alpha sangat siap memimpin perjalanan menuju 'tempat yan...