CHAPTER 24

5.9K 643 43
                                    





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setiap kakinya melangkah bisa dirasakan beberapa pasang mata yang mengintai mereka. Jaemin menelan ludahnya gugup, melirik kearah beberapa kurcaci yang bahkan tidak setinggi pinggangnya memperhatukan mereka, walau akhirnya akan kembali mengalihkan pandangan. Namun banyaknya kurcaci membuat semua tatapan itu terasa tidak ada habisnya, satu kurcaci selesai memandangi mereka maka akan ada kurcaci lain di depan yang akan melakukan hal itu. Karena merasa seluruh arah pandangan itu tak ada habisnya, Jaemin memilih untuk mengabaikannya dan terus berjalan, diam-diam menatap kearah Jeno yang terlihat begitu sudah terbiasa dengan apa yang kini dilalui.

Pangeran Tunggal itu kini hanya bersama dengan Kapten Jeffroi, Giselle dan Koeun. Sebelumnya, saat mereka berhasil memasuki gerbang Jeno menyuruh anggota lain untuk mengambil apa yang diperlukan disini. Sesuatu yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan di kapal, entah itu makanan, obat-obatan, bubuk mesiu dan lainnya. Yiyang pergi bersama Hyunjin untuk mencari bubuk mesiu, atau mungkin jika beruntung mereka akan mengambil beberapa pistol terbaru buatan para kurcaci yang ada disini. Chenle pergi bersama Jisung untuk mencari tumbuhan-tumbuhan herbal juga beberapa obat-obatan yang sekiranya akan berguna jika ada sesuatu yang tidak diduga terjadi di kapal, bukan berarti mereka tidak memilikinya. Namun, penting untuk memastikan jika persediaan obat-obatan tidak habis, terutama jika persediaan sudah berkurang karena digunakan di perjalanan. Begitu juga dengan makanan, Soobin, Ryujin dan Taehyun memiliki tugas untuk mencari beberapa makanan dan air minum. Tentunya, air minum adalah yang paling diutamakan.

Sedang Jaemin bersama dengan Jeno, Giselle dan Koeun berjalan kearah sebuah bangunan istana besar dan megah yang di dominasi oleh warna emas dengan sebuah kubah berwarna biru yang sangat diyakini bercampur dengan emas murni yang begitu menyilaukan mata menyilaukan mata. Awalnya, Sang Kapten menyuruh Jaemin untuk pergi mencari obat-obatan bersama Chenle, namun pemuda manis itu tidak mau dan mengatakan ingin ikut bersama dengan Sang Kapten. Dengan segala tingkah yang ia keluarkan hingga Jeno memberikan izin untuknya ikut. Sebenarnya itu adalah sisi egois Jaemin dimana ia merasa selalu mendapat tugas yang biasa saat bersama dengan mereka. Jaemin ingin sesekali berada disamping Jeno saat melakukan sesuatu yang penting.

Gerbang lain berada di dalam yang akan terhubung dengan jalan menuju istana yang di dominasi oleh warna emas atau mungkin emas murni. Tidak seperti gerbang yang menjadi jalan mereka masuk diawal. Gerang ini memiliki ukuran yang sedikit lebih kecil dari yang sebelumnya Jaemin lihat. Namun walau begitu, gerbang ini jauh lebih mewah daripada yang mereka lewati sebelumnya. Sama halnya dengan bangunan istana yang penuh dengan emas musrni sebagai bagian utama, gerbang ini juga terbuat dari emas. Perasaan menggelitik mengatakan ke dalam hatinya untuk menyentuh gerbang yang terbuat dari emas itu. Namun saat Jaemin benar-benar hendak menyentuhnya, Jeno segera menghentikan dengan cara menggenggam pergelangan tangan Jaemin dengan cepat namun sedikit berhati-hati karena takut menggenggamnya terlalu erat, dan membuat Pangeran Tunggal itu kesakitan.

ROYALS PIRATE • The Ruthless Ocean [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang