CHAPTER 43

3.3K 500 121
                                    





Teleportasi adalah salah satu sihir paling langka yang hampir tidak dapat ditemukan, namun siapa sangka jalan keluar dari gua noir yang terletak di lautan Qubiets mengantarkan kapal layar pada lautan Nethrie, lautan yang menjadi penengah antara Fi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Teleportasi adalah salah satu sihir paling langka yang hampir tidak dapat ditemukan, namun siapa sangka jalan keluar dari gua noir yang terletak di lautan Qubiets mengantarkan kapal layar pada lautan Nethrie, lautan yang menjadi penengah antara Fistaneth dan Poerti. Jaemin menyadari jika lautan ini berbeda melalui aroma yang dihirup, menurut Pangeran Tunggal tersebut, aroma dari lautan di sekitaran Fistaneth tercium lebih manis dan hangat. Cuacanya juga sangat berbeda dengan lautan Qubiets yang lebih sering tertutup awan mendung walau sama sekali tidak mennurunkan hujan. Lautan Nethrie terlihat sangat cerah, pengecualian jika terjadi badai.

Suasana di atas kapal layar terlihat sangat serius. Seluruh anggota kru berkumpul di main deck untuk melihat permata violet noir yang menjadi tujuan dari perjalan mereka mengumpulkan kristal bleu. Jaemin duduk disamping Jeno dan memperhatikan dengan serius permata violet noir yang tengah Giselle keluarkan dari tasnya. Permata itu bersinar dengan warna hitam dan sedikit ungu, menimbulkan sebuah pantulan cahaya dari cahaya matahari yang membuat Ryujin memejamkan matanya saat pantulan cahaya itu mengenai penglihatannya.

Giselle memberikan permata violet noir itu pada Sang Kapten, "Sekarang bagaimana Kapten? Apa Kapten benar-benar akan menggunakannya untuk menghilangkan sihir bayangan milikmu?"

Dengan sangat hati-hati, Jeno mengambil permata itu lalu memperhatikannya dengan seksama. Permata violet noir adalah permata yang bisa mengabulkan segala permintaan yang mustahil untuk dikabulkan, salah satunya adalah menghilangkan sihir. Bukan hanya satu sihir, namun semua sihir yang ada di dunia ini. Dan selama ini Jeno bersama kru berlayar hanya untuk benda berkilau yang berada di tangannya sekarang. Jeno sealu berharap dengan hilangnya sihir bayangan dalam dirinya, mungkin keluarga kerajaan akan menerima keberadaannya dan memperlakukannya sebagaimana ayah dan papanya memperlakukan Mark.

"Kapten," suara Yiyang terdengar, pemudi itu duduk berhadapan dengan Sang Kapten yang terlihat tengah berpikir dengan keras, "Bahkan jika sihir bayanganmu hilang, belum tentu keluargamu akan menerimamu kembali." Perkataan Yiyang membuat anggota lainnya menatap kearah orang kepercayaan Kapten mereka terkejut. Melihat tatapan itu Yiyang menghembuskan napasnya pelan, "Dengar, aku tidak melarang Kapten untuk menggunakan permata itu, aku hanya ingin memberitahu skenario terburuk yang mungkin akan terjadi."

Sang Kapten tersenyum kecil, mengingat apa yang dikatakan oleh Yiyang sebenarnya sempat berkeliling di dalam kepalanya setelah menemukan permata violet noir itu. "Tapi jika aku tidak menggunakannya, bukankah semua perlayaran yang kita lakukan sia-sia?"

Keheningan terjadi dalam detik-detik awal. Perlayaran mencari permata violet noir adalah tujuan utama kru jeremy. Sang Kapten memberikan tempat tinggal dan bayaran melalui permata atau kristal temuan lainnya yang bisa dijual, atau beberapa bagian dari tubuh maupun organ monster yang bisa dijual dari harga terendah hingga tertinggi. Semua kegiatan kru jeremy dan bantuan tiga kru lainnya di Fistaneth adalah untuk menemukan permata violet noir dan melepaskan sihir bayangan hitam dari tubuh Kapten mereka.

ROYALS PIRATE • The Ruthless Ocean [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang