CHAPTER 45

3.4K 464 61
                                    




Pagi datang terlalu cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi datang terlalu cepat. Kapal layar kembali melakukan perjalanan mereka, tujuan utama lain setelah mencari permata violet noir adalah kembali ke Vertsoir untuk mengantarkan Pangeran Tunggal yang tinggal di kapal layar lebih dari hitungan lima bulan lamanya. Suasana kapal kembali ramai dengan segala tingkah lucu dari beberapa anggota. Pikiran Jaemin menerawang jauh, membayangkan dalam beberapa minggu atau mungkin bulan ke depan, suasana ini akan menjadi suasa yang tidak ia rasakan. Pangeran Tunggal itu tentu menyadari, jika ia tidak akan tinggal di kapal layar. Jaemin adalah seorang Pangeran Tunggal, satu-satunya yang akan melanjutkan tahta dari ayahnya.

Pangeran Tunggal itu terdiam, posisinya yang tengah berdiri di samping Sang Kapten membuat perhatian Jeno teralihkan dari kemudi kapal layar, "Sesuatu mengganggu pikiranmu?"

Suara lembut itu berhasil menyadarkan Jaemin, "Aku hanya berpikir, setelah semua ini benar-benar selesai, aku tidak akan bisa ikut berlayar dengan kru jeremy lagi." Jaemin memilih untuk mengeluarkan isi pikirannya.

Sang Kapten mengerti dengan maksud tersirat dari kalimat itu. "Kau tetap anggota kru dan bisa bergabung kapanpun kau mau." Jelasnya tanpa beban membuat Jaemin tertawa kecil. Keheningan terjadi setelahnya, hingga Sang Kapten bertanya, "Kau tidak akan memintaku untuk tinggal di Vertsoir?"

Sebuah lengan melingkar di pinggang Jeno. "Tidak. Aku tahu kau sangat suka berlayar, aku tidak akan melarangmu untuk melakukan hal yang kau sukai." Bisik Jaemin diselingi sebuah kecupan ringan di pipi Sang Kapten, "Dan lagi, aku tahu kau akan selalu kembali padaku."

Setelah mengatakan itu, Jaemin melepaskan pelukannya dan berlari kearah main deck untuk mendekati Jisung yang sepertinya tengah berdebat kecil dengan Taehyun. Mengabaikan Jeno yang tidak bisa menahan senyumannya dan hanya memperhatikan tubuh lincah Jaemin yang semakin mengecil dari pandangannya. Bahkan Sang Kapten tidak menyadari telinga dan wajahnya yang memerah hanya karena kata-kata sederhana dari Jaemin.

Lautan Netherie terasa tenang begitu tenang, membuat seluruh anggota jeremy bisa menikmati waktu mereka dengan baik. Hyunjin dan Yiyang contohnya, mereka sibuk bermain kartu dengan makan siang sebagai taruhan, Jisung dan Taehyun yang terlihat sedikit berdebat karena perbedaan pendapat membuat Jaemin dan Chenle berusaha mencari jalan keluar yang dapat disetujui keduanya sedangkan Ryujin sibuk memperhatikan. Koeun dan Soobin terlihat sibuk membaca di forecastle deck sambil sesekali menutup wajah mereka dengan buku saat dirasa ada beberapa adegan yang entah mengapa membuat mereka malu.

Ryujin satu-satunya yang berada di figthing top terlihat sibuk mengasah pisau belati miliknya sambil sesekali memperhatikan sekitaran. Kegiatan mengasah itu terjadi tidak lama, karena pemudi itu terlihat berusaha menfokuskan perhatiannya pada kapal yang ada di depan mereka. Tidak aneh jika melihat ada kapal layar lain di sekitaran laut netherie karena lautan ini menghubungakn Fistaneth dan Poerti. Ryujin mengambil teropong yang ada di figthing top itu, untuk memastikan bendera yang terpasang diatas dua kapal layar yang mengarah kearah berlawanan dengan kapal jeremy. Mata Ryujin membulat, saat menyadari jika ada dua kapal layar di depan mereka.

ROYALS PIRATE • The Ruthless Ocean [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang