CHAPTER 35

4.4K 585 64
                                    



Angin laut berhembus begitu kencang hari ini membuat beberapa anggota dari kru jeremy yang biasanya menghabiskan waktu mereka di maindeck, memilih untuk diam dan menyelimuti tubuh mereka di kru kabin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin laut berhembus begitu kencang hari ini membuat beberapa anggota dari kru jeremy yang biasanya menghabiskan waktu mereka di maindeck, memilih untuk diam dan menyelimuti tubuh mereka di kru kabin. Hanya Taehyun yang berada di maindeck, lebih tepatnya ratlines, jelas sekali jika kegiatan yang ia lakukan sekarang adalah sebuah tugas, karena jika bisa memilih Taehyun pasti ingin duduk diam berselimut di kabin kru, namun yang ia lakukan sekarang adalah untuk memperhatikan sekitaran laut.

Di Bagian quarterdeck terlihat Sang Kapten yang berdiri diam di depan kemudi sambil matanya menatap kosong kearah depan. Ada banyak hal di dalam pikirannya, ia tidak mengerti mengapa begitu sulit untuk Jaemin mengeluarkan sihir yang ia miliki. Hari berlalu dan tidak satupun ada tanda jika Pangeran Tunggal itu memang memiliki kekuatan sihir kegelapan murni yang ia pikirkan. Itu tentu membuat pikiran Jeno terus berputar, membayangkan skenario terburuk yang mungkin akan tiba jika Jaemin memang bukan sosok dengan sihir kegelapan murni itu.

"Apa yang kau pikirkan?" sebuah suara lembut dari sosok yang menjadi buah pikiran Jeno.

Sang Kapten melihat kearah samping kanannya, menampakan Jaemin yang terlihat kebingungan dengan sebuah buku di pelukannya. Jeno menggelengkan kepalanya cepat, "Bukan apa-apa." Katanya lalu mencuri kesempatan untuk mengecup bibir manis Pangeran Tunggal itu singkat. Wajah terkejut sama sekali tidak terlihat, seolah Jaemin sudah terbiasa dengan setiap perlakuan Jeno yang dilakukan secara spontan padanya.

Pangeran Tunggal itu mengangkat bahunya acuh, lalu berjalan menuju ruangan di belakang tempat Sang Kapten berdiri memegang kemudi, ruang navigasi. Tidak merasa perlu untuk mengetuk pintu itu, Jaemin membukanya dengan mudah, membuatnya bisa melihat Giselle yang duduk di salah satu kursi dengan tubuh terbungkus selimut, dengan sebuah buku ditangannya. Pemudi itu melirik kearah Jaemin, untuk melihat siapa yang membuka pintu, membuat angin dingin dari luar masuk dengan cepat karena Pangeran Tunggal itu membuka pintu secara keseluruhan.

Tanpa rasa bersalah, Jaemin masuk ke dalam ruang navigasi lalu menaruh buku yang sebelumnya ia pinjam dari Giselle di meja yang menunjukan sebuah peta dengan penuh coretan dibeberapa bagian. Tentu hal itu menarik perhatian Jaemin. Pangeran Tunggal itu menatap penasaran kearah peta yang ada, peta yang merupakan replika dari peta Deveria yang sebelumnya ia bawa. Dalam peta itu, Jaemin juga bisa melihat sebuah gambar pulau kecil baru yang sepertinya adalah Pulau Hantu yang sempat mereka kunjungi. Namun ada sebuah gambar lain di dekat gambar Pulau Hantu itu. Sebuah gambar dari naga membuat Jaemin menaikan alisnya bingung.

"Mengapa ada naga di dekat pulau hantu?" tanya Jaemin, karena selama ia berada di sana ia tidak merasa atau melihat ada seekor naga.

Giselle berhenti membaca bukunya dan menelan ludah gugup, "Ah! Itu!" bukannya Giselle tidak mau berbicara, namun Sang Kapten mengatakan padanya untuk tidak mengatakan hal apapun terkait Naga Eaugo terlebih dahulu pada Jaemin.

Baru saja Jaemin akan kembali berbicara agar bisa menekan Giselle, sebuah suara berat dari arah pintu menarik perhatian keduanya. "Cepat keluar!" suruh Jeno, membuat keduanya menaikan sebelah alis bingung, namun tetap berjalan keluar menuruti apa yang diperintahkan oleh Sang Kapten.

ROYALS PIRATE • The Ruthless Ocean [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang