CHAPTER 19

6.5K 798 60
                                    

Malam seharusnya terasa begitu hening dan gelap, suasana yang sanga cocok digunakan untuk tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam seharusnya terasa begitu hening dan gelap, suasana yang sanga cocok digunakan untuk tidur. Namun apa yang akan kalian lakukan jika seseorang mengganggu tidur kalian, tiba-tiba datang dan menghancurkan segala rutinitas yang dilakukan sebelum tidur. Seperti itu lah yang dirasakan oleh Pangeran Ketiga dari Negeri Wiha. Ia hampir saja masuk dan bermain-main di alam mimpi. Hingga pintu kamarnya dinbuka dengan kasar, membuat kedua kelopak mata Sungchan yang awalnya tertutup harus dengan berat hati terbuka dan memberikan tatapan menusuk pada sosok yang membukakan pintu kamarnya kasar, memecah keheningan malam secara tiba-tiba.

Jika saja sosok yang membuka pintu itu adalah Pangeran Pertama, Sungchan mungkin akan diam dan mempertanyakan dengan sopan tentang apa yang ia inginkan dengan datang ke kamarnya di malam hari tanpa ada pemberitahuan. Jangan tanya mengapa, Sungchan sangat takut pada Mark. Pangeran Pertama itu selalu memancarkan aura kuat sebagai Pewaris Tahta Kerajaan, dan lagi Sungchan sangat jarang berbicara dengan Pangeran Pertama, mengingat betapa sibuknya Mark dengan segala pembelajaran mengenai kerajaan. Beruntung sosok yang datang ke kamarnya dan mengganggu ketenangan malamnya ini bukanlah Pangeran Pertama. Melainkan Pangeran Keempat, si bungsu kesayangan seluruh anggota keluarga yang sayangnya bisa membuat siapa saja naik pitam dengan tingkahnya yang terkadang begitu menjengkelkan.

Dengan perasaan jengkel dan menahan amarah karena ia tidak bisa begitu marah pada adiknya ini, Sungchan bertanya, "Ada apa Beomgyu? Ini sudah malam, bukankah seharusnya kau tidur?"

Sebelum menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Sungchan, sosok yang disebut Beomgyu itu menutup pintu kamar Sungchan tak kalah kasar seperti saat ia membukanya. Membuat Sungchan yakin jika itu membuat suara menggema yang akan terdengar keras di lorong. Setelah menutup pintu dengan kasar, Beomgyu lari kearah Sungchan, melompat kearah ranjang dan sedikit menindih dada Sungchan dengan sikunya. Membuat Pangeran Ketiga itu secara tidak sadar mebanting kecil tubuh Beomgyu saat menerima lompatan anarkis dan rasa sakit diantara dadanya akibat dari siku milik adiknya itu.

"Bisakah kau sedikit tenang? Astaga, ini sakit sekali." Sungchan memegang dadanya yang masih terasa ngilu, sedangkan Beomgyu hanya terkekeh dan mendudukan dirinya diranjang. Menunjukan wajah polos tanpa ada rasa bersalah sama sekali. Keheningan terjadi beberapa saat hingga Sungchan merasa jika dadanya sudah menjadi sedikit lebih baik, ia melihat kearah Beomgyu dan bertanya, "Ada apa? Kau mengganggu tidurku."

Pangeran Keempat itu sedikit mendekatkan dirinya kearah Sungchan, membuat Sungchan sedikit mundur. Bersiap untuk menangkis pergerakan anarkis yang mungkin kembali diciptakan oleh adiknya ini. Dan Beomgyu yang menyadari Sungchan menghindarinya segera berkata, "Jangan menghindariku!" bibirnya mengerucut sebal, lalu dengan malas menidurkan tubuhnya pada ranjang Sungchan, dan menarik selimut yang juga digunakan oleh kakak ketiganya itu, menyembunyikan seluruh tubuhnya dibalik selimut tebal.

"Mimpi buruk?" tanya Sungchan tiba-tiba, Beomgyu tidak menjawab. Namun, anggukan kepala berhasil terlihat samar dari balik selimut yang juga ikut sedikit bergerak samar dengan anggukan kepala yang ditunjukan oleh Beomgyu. "Baiklah, kalau begitu tidur disini saja. Hyung akan menemanimu."kata Sungchan, ia mengambil posisi nyaman untuk tidur disamping kanan Beomgyu yang masih bersembunyi dibalik selimut.

ROYALS PIRATE • The Ruthless Ocean [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang