CHAPTER 44

3.3K 476 136
                                    






Matahari akan tenggelam dalam hitungan menit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari akan tenggelam dalam hitungan menit. Jaemin berjalan mendekat kearah pesisir dengan Jeno yang mengikutinya dalam diam, mengabaikan beberapa anggota kru lain yang terlihat sibuk menyalakan sebuah api unggun untuk mengurangi udara dingin dari malam yang akan datang hanya dalam hitungan menit singkat. Pangeran Tunggal itu tersenyum kecil saat merasakan Jeno menyentuh bahunya pelan, sebelum mulai melingkarkan lengannya pada perut rata Jaemin, memeluknya erat menimbulkan kehangatan yang sedikit mengurangi udara dingin, terutama saat Jaemin merasakan hembusan napas hangat diantara perpotongan lehernya.

Cahaya matahari mulai memudar dan kegelapan akan datang. Suara nyaring dari beberapa anggota kru di belakang sesekali membuat Jaemin tertawa, walau sebenarnya Pangeran Tunggal itu berharap bisa mendapatkan sedikit ketenangan untuk melihat pemandangan indah yang ada di hadapannya. Langit mulai berubah setiap menitnya. Dari kuning jingga hingga merah muda yang cantik, awan juga berubah warna saat matahari terbenam, menyesuaikan warna langit yang berubah. Matahari dengan warna keemasannya terlihat seakan menyentuh permukaan lautan dan akan tenggelam dalam hitungan detik. Matahari itu tampaknya terburu-buru untuk menghilang, tergelincir dengan cepat di balik lautan saat menyebarkan sinar terakhirnya. Mengganti langit dengan warna gelap penuh bintang-bintang yang perlahan menampakkan dirinya.

"Lihat bintang-bintang itu." Bisik Jaemin dengan suara kecil miliknya, dengan satu tangannya menunjuk kearah langit yang mulai memunculkan bintang-bintang.

Jeno menganggukan kepalanya, membuat Jaemin merasa sedikit geli pada bagian bahunya. "Iya, aku melihatnya." Walaupun Sang Kapten berbicara seperti itu, matanya sama sekali tidak memiliki niatan untuk melirik kearah langit. Karena matanya hanya tertuju pada wajah Jaemin dengan matanya yang membulat kagum melihat langit.

Keduanya selalu ada dalam dunia mereka sendiri. Sudah tidak aneh bagi anggota lain melihat Kapten mereka dan Pangeran dari Vertsoir itu menebar banyak kemanisan. Bahkan saat Yiyang memanggil keduanya agar mendekat kearaah anggota kru lain untuk membagikan makan malam, dan tidak satupun dari keduanya mendengar membuat Yiyang hanya bisa diam dan akhirnya memakan ikan bakar buatan Soobin dengan mata tajamnya yang memperhatikan kedua orang yang tampaknya selalu dimabuk cinta setiap hari. Saling bertukar candaan yang terkadang tidak dimengerti oleh anggota kru lain.

Keduanya baru terpisahkan saat Jaemin mencium aroma lemon dengan bawang putih juga rempah-rempah lain, bercampur dengan sedikit amis dari ikan yang sudah dipastikan adalah hasil tangkapan sore tadi setelah mereka sedikit bermain-main di air. Pangeran Tunggal itu berusaha melepaskan lengan Sang Kapten dari pinggangnya dan berjalan mendekat kearah api unggung dengan Jeno yang berjalan sejajar dengan Jaemin. Seluruh anggota kru duduk dengan posisi lingkaran, di mulai dari Taehyun, Ryujin, Yiyang, Giselle, Hyunjin, Jisung, Chenle, Soobin, api unggun yang tidak terlalu besar berada ditengah memberikan kehangatan untuk mereka dan sebelumnya digunakan untuk memabakar ikan.

"Itu terlihat enak." Jaemin mendudukan dirinya disamping Soobin, begitu juga dengan Sang Kapten yang menutup lingkaran menjadi sempurna. Beberapa menit keheningan lebih banyak terjadi, walau sesekali Chenle, Hyunjin dan Ryujin akan sedikit bercerita atau mengobrol membuat suasana tidak begitu hening.

ROYALS PIRATE • The Ruthless Ocean [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang