Cemburu (35)

940 77 11
                                    

"Wanita memang begitu. Mudah menutupi rasa cintanya, tapi tak akan bisa menutupi rasa cemburunya."

~Kepingan Hati~

Jangan lupa ngaji dan shalawat Nabi 🤍
Tetap jaga iman dan imun 🤍

Happy Reading!

***

Rafa melukiskan senyuman sembari mengacak rambut Ayra. Gadis 17 tahun itu cemberut ketika rambutnya berantakan. Rafa terkekeh sambil merangkul sepupunya untuk masuk ke dalam kedai es krim. Keduanya tadi tak sengaja bertemu hingga Ayra merengek ingin beli es krim bareng Rafa.

"Baju couple kita masih Abang simpen, kan?" tanya Ayra sambil menyuapkan ice cream ke dalam mulutnya. Rafa tampak berpikir membuat Ayra menatap intens Rafa.

"Masih adakan, Bang? Kalau udah nggak ada lagi. Ayra marah nih sama Abang," ucap Ayra dengan cemberut.

Rafa tersenyum lalu menepuk pucuk kepala Ayra dengan gemas. "Masih ada kok, Ayra. Abang simpen di lemari," ucap Rafa membuat Ayra tersenyum.

"Kapan-kapan kita pakai barengan lagi, ya, Bang. Soalnya, baru sekali tuh baju couple yang warna dongker kita pakai barengan," kata Ayra dengan cengiran khas miliknya.

"Udah kayak pasangan aja deh, Ay. Abang nggak bisa janji lah. Soalnya, ada hati yang harus dijaga," ucap Rafa dengan tawa kecil.

Mendengar hal tersebut membuat hati mungil Ayra terasa sakit. Ayra sadar bila lelaki yang berada di hadapannya ini sudah tak lagi sendiri. Namun, Ayra tetap ingin selalu berada di sisi Rafa sampai kapan pun dan Ayra tak rela Rafa merubah sikap padanya.

"Bu Khafa pasti paham lah, Bang. Masa Abang nggak mau lagi sih couple-an sama Ayra. Abang udah nggak sayang sama Ayra, ya?" tanya Ayra dengan pandangan sendu membuat Rafa menggaruk kepalanya yang mendadak gatal.

"Bukan gitu, Dek. Duh, abang nggak enak dong sama istri abang. Masa couple-an sama cewek lain," ucap Rafa sambil meraih tangan Ayra, tapi ditepis oleh gadis tersebut.

"Ayra bukan cewek lain, Abang! Ayra itu sepupu Abang. Abang tega banget sih anggap Ayra orang lain," ucap Ayra dengan air menetes dari kedua matanya membuat Rafa menjadi merasa bersalah.

"Jangan nangis, Dek. Oke-oke, kita bakalan pakai baju couple-an lagi, ya. Udah ih jangan nangis. Jelek tahu," ucap Rafa sambil mengusap air mata yang membasahi wajah cantik Ayra.

Mendengar hal tersebut membuat senyuman menghiasi wajah Ayra. "Bener, ya, Bang? Malam Minggu besok kita pakai barengan sekalian ke bioskop," kata Ayra membuat Rafa mengangguk.

"Udah dihabisin es krimnya," ucap Rafa dibalas anggukan oleh Ayra.

"Ayra kalau mau nambah boleh, Bang?" tanya Ayra dengan mengerjap berulang kali membuat Rafa tertawa.

"Boleh aja, tapi jangan banyak-banyak. Abang nggak mau kamu sakit," ujar Rafa seraya menepuk pucuk kepala Ayra pelan.

"Siap, Bos!"

Keduanya melanjutkan makan es krimnya sembari bercanda sedangkan di sisi lain ada sepasang mata yang menatap kebersamaan mereka dengan pandangan tak suka.

"Bener-bener nggak bisa menjaga perasaan Khafa!" kesalnya lalu berlalu meninggalkan kedai es krim tersebut.

***
Naya bersama Alfi tengah mempersiapkan dinner di pantai. Itu semua usulan dari Naya untuk Rafa dan Khafa supaya hubungan keduanya kembali hangat. Naya juga sudah mengatakan kepada Khafa supaya tidak gengsi untuk mengungkapkan perasaannya kepada Rafa. Alhasil, Khafa menerima usulan dari Naya meskipun merasa terpaksa.

Kepingan Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang