Something (37)

810 60 12
                                    

"Kamu itu terlalu indah. Jadi, aku akan menjagamu dengan baik."

~Kepingan Hati~

Tetap jaga iman dan imun 🤍
Jangan lupa ngaji dan shalawat Nabi 🤍

Happy Reading!

***
Khafi mendatangi Rafa yang kebetulan hari ini berada di tempat gym setelah kuliah. Rafa mengerenyit heran ketika Khafi menampilkan raut wajah tak bersahabat.

"Ada apa, Bang?" tanya Rafa dengan hati-hati. Meskipun, Rafa telah menikah dengan Khafa tak membuat Rafa mengganti panggilan kepada Khafi.

Khafi menggebrak meja membuat lelaki 19 tahun itu terlonjak kaget. "Kenapa, Bang?" tanya Rafa dengan mengurut dadanya karena terkejut.

"Gue nggak suka liat lo terlalu dekat dengan Ayra, Raf! Gue tau, lo sama Ayra itu sepupuan, tapi lo harus inget. Lo sama Ayra bukan mahram. Jadi, jaga batasan!" sungut Khafi dengan kesal.

"Gue pernah liat lo sama Ayra di kedai es krim dan gue juga liat kedekatan kalian. Gue nggak mau jika Khafa tersakiti dengan sikap lo yang kayak begini. Gue nggak rela, Khafa terluka karena lo terlalu dekat dengan perempuan lain," sambung Khafi.

"Maaf, Bang. Aku sama sekali nggak ada niatan untuk menyakiti, Khafa," ujar Rafa dengan sungguh-sungguh.

Khafi menghela napas seraya mengusap wajahnya kasar. Lelaki itu berusaha mengontrol emosinya. Setelah tenang, Khafi menatap Rafa dengan sorot mata serius.

"Oke. Gue harap lo bisa menjaga batasan sama Ayra. Jangan pernah melukai perasaan Khafa atau lo bakalan berurusan sama gue," ancam Khafi lalu pergi begitu saja. Rafa yang mendengar hal tersebut menghela napas panjang.

"Gue cinta sama Khafa mana mungkin gue sakiti dia," gumam Rafa sambil kembali fokus pada laporan yang akan dia periksa.

***
Nadhira menatap intens Khafa yang tengah minum dengan elegan. Nadhira memutar bola mata malas. Dia tak sengaja bertemu dengan Khafa dan Khafa menyapa sekaligus duduk di tempat yang sama dengan Nadhira. Sungguh, Nadhira muak melihat istri dari sepupunya tersebut.

"Tujuan lo duduk bareng gue itu apa?" tanya Nadhira dengan sorot mata malas.

"Mau kenalan secara resmi sama kamu. Saya tahu nama kamu Nadhira Varihza Almira, kakak dari Ayra dan kamu sepupunya Mas Rafa. Saya juga tahu, kalau kamu nggak hadir pas pernikahan saya dan Mas Rafa. Baik, itu akad maupun resepsi," ucap Khafa dengan anggun. Khafa memang sudah mengetahui tentang Nadhira karena suaminya sudah bercerita.

"Ya, terus?"

"Perkenalkan nama saya Khafa Aseanda Zayn. Istri dari Mas Rafa. Salam kenal," ucap Khafa yang kini tersenyum ramah dibalas dengkusan sebal oleh Nadhira.

"Sangat nggak bermanfaat untuk gue ketahui," ketus Nadhira dengan putaran bola mata malas.

Khafa tersenyum tipis. "Begini cara kamu memulai perkenalan dengan orang? Saya rasa, attitude kamu cukup kurang," kata Khafa dengan lembut, tapi mampu menusuk hati Nadhira.

"Maksud lo ngomong gitu apa? Mau ngajak ribut sama gue?" tanya Nadhira dengan tatapan tajam.

"Calm, Nadhira. Saya hanya mengajak kamu untuk berkenalan dan menjalin silaturahmi," ucap Khafa dengan pandangan lembut.

"Cih! Bacot!" seru Nadhira seraya bangkit dari kursinya. Perempuan 19 tahun itu meletakkan sejumlah uang di atas meja kemudian menatap tajam Khafa.

"Meskipun lo istri dari Rafa. Jangan harap, gue bisa bersikap dengan baik sama lo. Rafa itu nggak pantes sama lo. Dasar tua!"

Kepingan Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang