1. Flashback (Revisi)

5K 173 9
                                    

"Luka yang kamu tinggalkan itu terasa menyakitkan."

Jangan lupa ngaji dan shalawat Nabi🤍
Tetap jaga iman dan imun🤍

Happy Reading!

***
Pesta pernikahan antara Khafa Aseanda Zayn dan Fathan Shaquille akan diselenggarakan di kediaman mempelai perempuan. Rumah Khafa telah dihias dengan indah, menciptakan suasana yang benar-benar berbeda. Tidak hanya dekorasinya yang menarik perhatian, tetapi beragam hidangan prasmanan juga mengundang selera.

Meski begitu, di balik gemerlapnya acara, Khafa yang sudah menyelesaikan persiapannya sejak lima belas menit yang lalu tampak gelisah karena Fathan belum menunjukkan tanda-tanda kehadiran. Melza, ibu Khafa, juga merasakan kegelisahan yang sama karena tidak dapat menghubungi pihak keluarga mempelai lelaki.

"Ke mana Fathan, Fa?" tanya Melza dengan ekspresi kesal.

"Khafa juga tidak tahu, Bu," ucap Khafa gelisah.

"Tamu sudah mulai berdatangan, Khafa, tapi sampai detik ini Fathan beserta keluarganya belum memberikan kabar."

Khafa yang mendengar itu semakin cemas. Bahkan, perempuan itu mulai merenungkan hal-hal negatif tentang calon suami dan keluarganya.

"Semoga Bang Fathan dan keluarganya terhindar dari kejadian buruk," batin Khafa dengan penuh harap.

Tak lama, pintu ruangan itu terbuka, memperlihatkan Khafi dan Zayno bersama orang tua Fathan. Dua perempuan itu merasa lega melihat kedatangan mereka.

"Apa akad segera mulai? Tapi, kenapa Bapak malah di sini?"

"Apakah ada sesuatu yang kurang, Pak?" tanya Melza lagi.

Zayno mendapat pertanyaan itu dan hanya memilih untuk tetap diam. Ia bingung menentukan jawaban karena yang hadir hanya Gizka dan Rizky, tanpa kehadiran Fathan.

"Maafkan kami, Melza. Fathan tidak dapat hadir," ucap Gizka, ibu Fathan.

"Maksudmu apa, Gizka? Jika ingin menikah, tentu harus ada mempelai lelaki!"

"Tante bicara dengan jelas!" seru Khafi.

Gizka tidak sanggup bicara lagi karena wanita itu telah menangis, sehingga Rizky mengambil inisiatif untuk berbicara, sambil menatap keluarga tersebut dengan rasa penyesalan.

"Mohon maaf, Fathan tidak dapat menikahi Khafa karena ia telah pergi bersama Vayka, yang saat ini sedang mengandung anak mereka," ujar Rizky dengan berat hati pada akhir kalimat.

Khafa yang mendengar berita itu, menangis sambil menggeleng kuat. Ia tidak dapat mempercayai perkataan Rizky dan yakin bahwa Fathan tetap setia kepadanya.

"Om, jangan bohong!"

"Maafin, Om dan Tante, Khafa. Semua ini terjadi di luar dugaan kami."

"Sialan kalian!" teriak Melza.

"Bagaimana mungkin Fathan kabur saat pernikahan tinggal sebentar lagi? Kalian membuat kami merasa malu!"

Melza berteriak, membuat Gizka mendekatinya sembari mengucapkan permintaan maaf.

"Maaf tidak akan merubah segalanya, Gizka!" geram Melza.

"Kalian sungguh tidak punya hati," ujar Zayno, mata tajamnya menatap mereka.

"Tidak hanya putriku yang merasakan sakit, tetapi kami juga turut merasakannya. Gimana tanggapan orang-orang terhadap batalnya pernikahan ini?" Melza menatap keduanya dengan sinis.

Kepingan Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang