Khafa Mulai Jatuh Cinta? (31)

982 71 17
                                    

"Kamu jangan keseringan ke dapur. Soalnya, gula suka insecure karena kalah manis dari kamu."

~Rafa Dwindra Athaya ~

Jangan lupa ngaji dan shalawat Nabi 🤍
Tetap jaga iman dan imun 🤍

Happy Reading!

***

Braga Pratama Athaya merupakan kakak lelaki dari Rafa. Raga memiliki sikap kebalikan dari Rafa. Tidak suka bercanda dan sangat kaku menghadapi kehidupan itulah persepsi Rafa kepada kakak lelakinya tersebut. Meskipun, keduanya lahir dari rahim yang sama. Namun, Raga selalu blak-blakan jika bicara dan sangat pedas seperti saat ini.

"Abang ...."

"Apalagi, Rafa? Abang sudah mengatakan pada kamu untuk mengelola tempat gym tersebut. Abang sudah lelah jika menghandle semua warisan yang kamu punya!" Tekan Raga dengan tatapan tajam miliknya. Lelaki 25 tahun itu sangat kesal ketika Rafa merengek untuk membuka usaha sedangkan warisan yang berasal dari Darlen Atmaja -ayah kandung mereka- dilimpahkan semua kepada Raga.

"Gue nggak mau ngelola apapun yang berasal dari dady, Bang! Lo ngerti nggak sih?" Kesal Rafa membuat Raga semakin menatap tajam Rafa membuat lelaki berusia 19 tahun itu bergidik ngeri.

"Sadar diri udah punya istri! Mau kamu kasih makan apa istri kamu? Kalau kerjaan kamu yang akan kamu buat tersebut gagal?"

"Lupakan rasa sakitmu pada Daddy. Belajarlah memaafkan!"

"Tapi, Bang."

"Gausah ngoceh terus, Rafa!" Suara dingin milik Raga sudah mendominasi ruangan ini membuat Rafa berkali-kali menghela napas panjang.

"Jadi, mau apa nggak?" tanya Raga dengan tekanan suara rendah, tapi mengerikan di telinga Rafa. Jika, Rafa menolak sudah pasti Raga akan selalu mengintimidasi dirinya terus menerus.

"Iya. Mau."

"Jawab yang ikhlas!" sentak Raga membuat Rafa tersentak. Rafa memutar bola mata sebal sambil mengelus dadanya.

"Ikhlas, Bang! Ikhlas! Puas?"

Raga menarik senyuman sinis. "Jangan buat bangkrut!" kata Raga dengan melangkahkan kaki keluar dari rumah Rafa.

Ketika keluar rumah. Raga berpapasan dengan istri dari Rafa. Khafa menyapa kakak iparnya tersebut. Namun, dibalas dengan alis terangkat satu dan Raga tak berniat membalas sapaan perempuan yang sudah menjadi istri adiknya tersebut.

"Bang Raga mau pulang?" tanya Khafa ramah.

"Menurut kamu?" tanya Raga dingin membuat Khafa kikuk.

"Eh, iya mau pulang. Nggak mau minum dulu gitu? Tadi, aku ke supermarket beli cemilan juga," ucap Khafa yang mengukir senyumannya.

"Nggak minat," jawab Raga dengan nada ketus lalu berlalu dari hadapan Khafa membuat perempuan cantik tersebut melongo melihat sikap dari kakak iparnya.

"Eh, Sayang udah pulang. Kenapa nggak langsung masuk?" tanya Rafa sambil merangkul istrinya untuk masuk ke dalam rumah.

"Abang kamu kenapa, Mas? Ketus gitu sama aku," adu Khafa membuat Rafa terkekeh.

"Emang gitu anaknya. Freak terus menoton sekali. Udah gausah dipikirin," ujar Rafa sambil memasukkan cemilan ke dalam kulkas sedangkan Khafa memilih melupakan tentang sikap Raga. Perempuan itu akan membuat jus alpukat untuk keduanya.

"Aku mau ngurusin tempat gym yang dikasih sama daddy," ucap Rafa ketika mereka sudah duduk di ruang keluarga.

Khafa tersenyum mendengar penuturan dari suaminya. "Alhamdulillah, bagus dong! Ya udah, nanti aku bakalan bantu kamu juga," ucap Khafa dengan senyuman tulus.

Kepingan Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang