Siapa Nadhira? (32)

877 71 14
                                    

"Apa rasa sakit lagi yang akan aku rasakan kembali?"

~Khafa Aseanda Zayn~

Jangan lupa ngaji dan shalawat Nabi 🤍
Tetap jaga iman dan imun 🤍

Happy Reading!

***

"Nanti kita pas beli minyak goreng pura-pura nggak kenal, ya, Mas," kata Khafa membuat kening Rafa mengkerut.

"Lah, emang kenapa?"

"Harganya bisa murah untuk satu orang doang. Jadi, ntar kita gausah saling kenal," jawab Khafa dengan senyuman lebar membuat Rafa terkekeh.

"Nggak boleh curang gitu sebenarnya loh, Sayang, tapi nggak pa-pa deh kita coba, ya. Soalnya, menantang sih ini," kata Rafa membuat Khafa tersenyum geli.

Lalu, mereka saling antri bersebelahan. Setelah mengambil minyak goreng masing-masing. Khafa bersikap cuek dan Rafa malah melancarkan gombalan recehnya sewaktu menjadi bujangan.

"Mbak, tinggal di mana?"

"Di rumah, Mas dan kebetulan rumahnya nggak di bawa juga," jawab Khafa membuat Rafa tergelak.

"Kalau gitu, rumahnya berlokasi di mana, Mbak?"

"Masih di bumi, Mas." Khafa mengambil ponsel dari dalam tas ketika terdengar nada dering. Ternyata telpon dari Melza. Selesai menelpon, Khafa kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas.

"Ibunya, ya, Mbak?"

"Iya."

"Mbak orang Jawa, ya?"

Khafa melirik ke arah suaminya lalu tersenyum geli. "Iya, Mas," jawab Khafa membuat Rafa semakin melebarkan senyumnya.

"Pantes aja. Mbaknya Jawa-ban dari doa-doaku selama ini."

"Dih! Mas-nya harus tahu, cuman mas paket yang berani datang langsung temuin bapak saya," sahut Khafa membuat Rafa terkekeh geli.

"Saya juga berani ketemu sama bapaknya Mbak loh. Bahkan, saya berani ngelamar Mbak langsung di sini," ucap Rafa dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Oh, iyalah, Mas. Meski sulit, tapi saya akan percaya dengan ucapan Mas."

Tanpa terasa mereka sudah berada di depan kasir. Dengan kasir yang senyum-senyum sendiri mendengar ucapan keduanya.

"Mbak sama Mas-nya berjodoh lewat beli minyak goreng nih!"

"Doain aja, ya, Mbak. Saya baru pertama kali lihat dia langsung terpesona," jawab Rafa membuat kang kasir tertawa.

Selesai dengan pembayaran minyak goreng. Pasangan halal tersebut keluar dari supermarket. Dengan Rafa yang langsung merangkul istrinya. Bahkan, minyak goreng yang mereka beli saja diberikan kepada ibu-ibu yang tengah misuh-misuh karena kehabisan minyak goreng.

"Akting aku gimana, Sayang?"

"Bagus sih," jawab Khafa dengan tawa membuat hati mungil Rafa meleleh.

"Istrinya aku cantik banget sih," ucap Rafa sambil memasangkan helm di kepala Khafa. Khafa tersenyum mendengar penuturan dari sang suami.

"Kita ke sini cuma beli minyak goreng, ya, Mas," ujar Khafa ketika mengingat bahwa mereka keluar dari supermarket dengan tangan hampa.

"Lah, iya! Gabut amat emang kita nih!"

Kemudian, keduanya tertawa. Khafa sudah naik di boncengan dan tangan wanita itu sudah melingkar di perut Rafa karena Rafa yang memintanya. Yang keduanya rasakan hangat dan nyaman. Bahkan, Khafa memejamkan matanya ketika sudah bersandar di punggung Rafa. Rafa mengusap dengkul istrinya lalu beralih mengusap punggung tangan istrinya.

Kepingan Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang