Happy Reading!
Awas ada typo!
Belum saya koreksi lagi soalnya, jadi mohon maaf bila menemukan typo tolong komen yah. Biar saya perbaiki.***
"Yang, jangan dengerin kata-kata cewe gila tadi yah," uar Dirga memelas pada Adeeva yang terlihat tengah fokus memainkan ponsel yang berada di genggamannya.
"Yang?" sahut Adeeva heran.
"Iyaa, Sayang. Mulai hari ini lo resmi jadi gebetan gue." Ujar Dirga dengan entengnya.
"Gebetan?" Terlihat Adeeva tampak mengernyitkan dahinya bingung.
"Iyaa gebetan. Masa lo ngga tau gebetan sih, Yang?" Ujar Dirga gemas. Dan ia semakin dibuat gemas saat dengan polosnya gadis di sampingnya itu menggelengkan kepalanya pelan.
"Lo itu hidup di dunia mana sih, Yang? Masa gebetan doang ngga tau," ucap Dirga tak habis pikir pada Adeeva.
"Nih ya, gue jelasin. Gebetan itu apa yah, gimana cara jelasinnya. Duh, gue kok mendadak jadi bingung gini," ujar Dirga kelabakan sendiri. Sedangkan Adeeva, ia hanya diam memperhatikan Dirga yang tampak kebingungan.
"Pokoknya intinya gini, gebetan itu orang yang mau diajak PDKT gitu," ujar Dirga akhirnya menemukan penjelasan yang tepat. Melihat Adeeva yang masih saja menampilkan raut wajah tak paham, Dirga hanya bisa menghela napasnya pelan. "Jangan bilang lo juga ngga tau PDKT itu apa?" Ujar Dirga berharap Adeeva menyanggah ucapannya itu. Namun sayang, respon Adeeva masih sama, yaitu menggelengkan kepalanya pelan.
"Duh, jaman gini ngga tau PDKT? Lo sebelumnya pernah deket ngga sih sama cowo, Yang?" tanya Dirga sanksi. Pasalnya, di era modern sekarang, mustahil bila anak-anak remaja tidak mengetahui istilah-istilah semacam itu yang sangat familiar di kalangan remaja.
"Tidak. Kehidupan saya hanya seputar buku dan belajar," ujar Adeeva tenang yang langsung mendapat respon tatapan tak percaya dari Dirga.
"Jaman sekarang lo ngga tau PDKT itu apa?" Tanya Dirga memastikan kembali.
"Intinya gini, PDKT itu kaya pendekatan sebelum memulai hubungan kaya semisal pacaran gitu. Kalo pacaran, lo pasti tau kan?" Tanya Dirga memastikan.
"Pacaran? Tau. Dulu teman saya sering curhat mengenai hal itu," ujar Adeeva yang membuat Dirga menghela napasnya lega lantaran akhirnya ada sesuatu yang dipahami oleh Adeeva.
"Jadi intinya gini, gue ini lagi PDKT sama lo biar nanti kita bisa pacaran kaya temen lo itu," jelas Dirga. Memang aneh cowok satu ini, mana ada orang mau PDKT bilang-bilang dulu ke gebetan. Namun itulah Dirga, cwok aneh dengan segala tingkah absurdnya.
"Woy! Dicariin malah taunya berduaan di kelas. Awas lho yang ke tiga setan!" Ucap cowok yang tak lain adalah Vito yang baru saja kembali dari kantin bersama dengan Elang yang berjalan di belakangnya.
"Berarti lo setannya," sahut Dirga santai. Mendengar perkataan Dirga yang kelewat santai, Vito sontak saja melepas sepatunya dan melemparnya ke arah Dirga.
"Apasih lo, maen lempar-lempar sepatu butut lo aja! Bau tau ngga!" Kesal Dirga lantaran sepatu milik Vito itu tepat mengenai kepalanya.
Vito yang menjadi tersangka pelemparan sepatu itu tampak cengengesan seraya menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya menunjukkan tanda peace. "Tuh sepatu udah ngga dicuci sebulan, Bos," ujar Vito meringis pelan.
"Goblok lo, Vit. Makannya bau bangke gini!" Ujar Dirga yang kemudian melempar sebelah sepatu milik Vito ke sembarang arah.
"Jangan maen asal lempar juga, bego!" Sewot Vito kemudian cowok itu beranjak guna mencari sepatunya yang entah kini berada di mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenius Girl (On Going)
Teen Fiction⚠️Revisi setelah tamat. ⚠️Cerita ini dapat menyebabkan nyengir-nyengir dan bengek secara berkelanjutan. ⚠️Bagi Anda yang alergi dengan humor receh, bisa lambaikan tangan ke malaikat izrail. ⚠️Sekian, terima vote komen. Bagaimana jika kamu yang nota...