17. Kembalinya Cowok Misterius

285 192 29
                                    

Siapa yang nungguin cerita ini up?
Coba angkat kakiiiii👉

Happy Reading!

Typo bertebaran wan kawannnn!

***

Saat sampai di pintu masuk kelas, Adeeva dibuat bingung lantaran kursi yang sudah ia duduki selama beberapa hari lalu, kini tampak dihuni seorang cowok.

Bukan, bukan Dirga yang menduduki bangkunya, tapi cowok lain yang postur baru ia lihat di kelas ini.

Walaupun Deeva terlihat pendiam, tapi ia mengenali satu per satu wajah teman-teman barunya yang ada di kelas ini berkat daya ingatnya yang sangat luar biasa.

Baru saja ia akan berjalan menuju ke bangkunya itu, namun sebuah tangan mencegahnya. "Va, mending lo pindah bangku aja deh," ujar Syela yang ternyata mencekal pergelangan tangannya.

Ia menatap takut-takut pada bangku di bagian belakang yang beberapa hari ini dihuni oleh Adeeva sebagai murid baru.

"Iya, Va. Mending lo ngalah aja," ujar Sindi yang kebetulan tadi tengah mengobrol bersama Syela.

Adeeva yang seolah mendapat sebuah peringatan, hanya menaikkan kedua alisnya seraya berkata, "Memangnya kenapa?"

"Si Arsen udah balik soalnya. Bangku yang lo tempatin itu sebenernya punya dia. Kemaren-kemaren pas lo pindah ke sini, kebetulan dia lagi ngejalanin progam pertukaran pelajar di Bandung. Nah jadi buat sementara bangkunya kosong," ujar Syela dengan suara yang dibuat sepelan mungkin lantaran ia takut orang yang tengah dibicarakan itu mendengar apa yang ia katakan.

Adeeva yang mendengar penuturan gadis yang ia ketahui bernama Syela itu hanya mampu menganggukkan kepalanya pelan.

"Thanks," ujar gadis itu singkat.

"Lo bingung yah, mau duduk di mana?" Tanya Sindi seakan paham dengan pandangan Adeeva yang melirik ke seluruh penjuru kelas berharap masih ada bangku yang kosong untuk ia tempati.

"Udin, sini lo!" Teriak Syela tiba-tiba memanggil cowok berambut kribo yang tengah serius memainkan ponselnya dengan posisi miring.

"Ngapa Syel?" Sahut cowok itu tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.

"Sini buruan!" Ujar Syela tak sabaran.

"Ngapa sih? Gue lagi mabar nih!" Ujar Udin yang tak juga beranjak dari duduknya sehingga membuat Syela dibuat gemas sendiri.

Akhirnya cewek dengan bandana warna putih di kepalanya itu berjalan menuju ke bangku Udin. "Buruan ambilin kursi sama meja di gudang buat Deeva!" Perintah cewek itu.

"Lho, buat apaan? Bukannya Deeva udah punya tempat duduk di samping Dir--" ucapan Udin terpotong lantaran Syela buru-buru membekap mulut Udin itu sebelum cowok itu menyelesaikan ucapannya.

"Bego, lo ngga liat si Arsen udah balik?" Ujar Syela pelan.

Untuk memastikan ucapan gadis yang tangannya masih membekap mulutnya itu, Udin pun sontak melirik ke arah bangku di barisan belakang.

Di sana, di bangku bagian pojok, duduk seorang cowok dengan hoddie hitam yang melekat di kepalanya. Jangan lupakan juga tudung hoddie yang sengaja dinaikkan. Sehingga membuat cowok itu terlihat begitu misterius.

"Buruan ambilin kursi sama meja di gudang!" Perintah Syela.

"Syel, lo ngga mau lepasin tangan lo dari mulut Udin, gitu?" Tanya Sindi yang berdiri di belakang Syela.

Membuat gadis yang sedari-tadi membekap mulut temannya itu buru-buru melepaskan bekapaan tangannya.

"Iyuhhh, najis bau jigong!" Pekik Syela sebelum kemudian ia buru-buru ngacir ke toilet guna membersihkan tangannya itu.

Jenius Girl (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang