25. Ajakan

268 197 45
                                    

Jangan lupa klik bintang di pojok bawah yaaa!

Ramein juga tiap paragraf dengan komen.

Happy Reading!

Typo bertebaran!

***

"Deev, lo kan udah hampir seminggu sekolah di sini. Lo udah mikir belum, mau ikut ekstrakurikuler apa?" tanya Sindi.

Saat ini tiga gadis yang diantaranya adalah Sindi, Adeeva dan Syela tengah duduk di bangku panjang yang ada di depan kelas mereka. Dengan Adeeva dan Sindi yang duduk di bangku, sedangkan Syela sendiri memilih untuk duduk lesehan di lantai.

Adeeva yang ditanya demikian pun tampak berpikir sejenak, sebelum kemudian ia bertanya, "Memangnya di sekolah ini ada ekstrakurikuler apa saja?"

"Banyak sih, kalo di cabang olahraga ada basket, futsal, renang, badminton, takraw, sepakbola. Kalo di cabang se-,"

"Kalau ekstrakulikuler yang berhubungan dengan sains, ada?" Ujar Adeeva memotong ucapan Syela yang tengah menjelaskan macam-macam ekstrakurikuler yang ada di sekolah mereka.

"Sains? Ada ngga sih ya, Sin?" Syela terlihat tampak sedikit bingung. "Ada njir, itu lho kumpulan anak-anak yang sukanya bikin eksperimen-eksperimen," timpal Sindi.

Syela tampak mengangguk, "Oh iya tuh, Va. Lo mau gabung ke situ?"

"Sepertinya."

"Ntar gue mintain formulirnya sama Citra. Kebetulan gue kenal sama dia," ujar Sindi menawarkan diri untuk memberi bantuan.

"Terima kasih," balas Adeeva. "Kalau kalian sendiri, mengikuti ekstrakurikuler apa?" sambungnya.

"Gue ikut ekskul melukis."

"Halah, ngga jago ngelukis juga malah sok-sokan ikut ekskul itu!" Ujar Syela menimpali ucapan Sindi sehingga membuat gadis dengan kacamata bulat itu tampak memberenggut kesal.

"Kalau menurut saya, bagus kok. Secara tidak langsung, Sindi mengikuti ekstrakurikuler itu untuk mencoba hal baru. Justru dengan mengikuti ekstrakurikuler itu, yang tadinya Sindi tidak bisa menggambar, mungkin dengan mengikuti ekstrakurikuler itu dia bisa mengasah kemampuannya. Asal ada kemauan yang kuat, dan ada usaha yang keras, pasti cepat atau lambat akan bisa." Sindi tampak tersenyum senang lantaran ucapan Adeeva itu bermaksud membelanya. Ia menjulurkan lidahnya ke arah Syela guna meledek gadis itu.

"Kalau kamu sendiri, ikut ekstrakurikuler apa, Syel?" Kali ini Adeeva tampak bertanya pada

Syela yang tengah menatap garang pada Sindi. Namun saat mendengar pernyataan Adeeva yang ditujukan padanya, ia langsung tersenyum manis padanya.

"Gue ambil ekskul cirlider," ujarnya masih dengan senyum. Adeeva tampak mengangguk singkat saat mendengar jawaban temannya itu.

"Tapi gue agak gedeg, sih. Mesti satu team sama si lampir. Udah gitu dia yang jadi kapten lagi. Hih, gedeg gue lama-lama liat muka sama tingkah dia," tukas Syela saat ia mengingat kakak kelasnya yang selalu bersikap seenaknya itu.

"Yanggg!"

Dirga tampak berlari dengan sepiring mendoan yang berada di sebelah tangannya. Sedangkan tangan satunya terlihat menggeggam sebotol air mineral.

"Lo kenapa, Ga? Kaya abis ngejar maling aja. Itu juga, ngapa piring punya mbok kantin lo bawa-bawa?" Ujar Syela melontarkan pertanyaan secara beruntun.

Cowok yang ditanya tampak tengah mencoba mengatur napasnya yang masih tak beraturan "Bukan abis ngejar maling, tapi gue sendiri yang jadi malingnya!" Ujarnya setelah berhasil mengatur napasnya kembali.

"Lo emang maling apaan?" Sindi tampak terlihat penasaran.

"Nih, mendoan punya Elang. Kalian mau ngga?" Dengan enteng seraya menyodorkan piring berisi mendoan hasil curiannya itu.

Dan tanpa basa-basi kedua gadis yang tak lain adalah Sindi dan Syela langsung saja merampas piring itu. Adeeva pun dibuat geleng kepala saat melihat tingkah dua teman barunya itu.

"Eh Yang, hari minggu nanti lo ada acara ngga?" Tanya Dirga setelah mengambil duduk di tempat yang sebelumnya diduduki oleh Sindi.

Sedangkan Sindi? Gadis itu kini tengah asik duduk lesehan di lantai memakan gorengan hasil curian Dirga bersama dengan Syela.

Gadis bersurai kecoklatan itu tampak berpikir sejenak, "Minggu yah? Memangnya kenapa?"

"Aku rencananya mau ngajak kamu ke rumah. Ayah aku mau ketemu kamu katanya," tukas Dirga mengucapkan maksud dan tujuannya.

Adeeva tampak dibuat mengernyit heran, "Ayah kamu? Memangnya mau apa ingin bertemu dengan saya?"

"Ngga tau, sih. Aku cuma disuruh ajak kamu ke rumah. Tapi kayaknya penting deh," ujar Dirga dengan ekspresi wajah yang dibuat seserius mungkin. Membuat Adeeva dibuat penasaran akan hal itu.

"Gimana? Mau ngga?"

"Jangan mau, Va! Ntar lo malah di apa-apain sama Dirga!" Sahut Syela di sela-sela sesi makannya itu.

"Betul tuh, ntar lo malah di anu!" Kali ini Sindi yang terlihat mengompori.

Dirga yang mendegar ucapan yang berkesan mengompori itu tampak dibuat kesal, "Heh, gue ngga ngajak kalian ngomong yah! Udah sana, makan aja tuh gorengan!"

"Jadi gimana, Yang?" Dirga bertanya untuk kedua kalinya saat gadis yang tengah duduk di sampingnya itu tak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Nanti saya kabarin saja yah?" Balas gadis itu setelah terlihat berpikir sejenak.

Dirga tampak dibuat lesu saat ternyata gadis itu tidak langsung menyetujui ajakannya. "Yaudah deh, tapi ngabarinnya jangan lama-lama yah?"

"Iyaa, Dirga. Nanti saya beri kabar secepatnya." Ucapan itu sontak membuat Dirga kembali menerbitkan senyum tiga jarinya.

Kemudian mereka berdua tampak larut dari obrolan yang berusaha diciptakan oleh Dirga, dengan sesekali Syela dan Sindi ikut menimpali obrolan itu.

Sehingga mereka tak menyadari seseorang yang sedari-tadi memperhatikan mereka dalam diam.

***

To Be Continue ...

Kalian ada yang nyadar ngga, kalau part ini lebih pendek dari part-part sebelumnya?
Wkwk, sengaja sih.

Kita ketemu di part selanjutnya lagi!
Jangan lupa spam next yaw!

07/03/2022

Jenius Girl (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang