Happy Reading!
Typo bertebaran!
***
"Gila, otak gue ngebul nih kayanya." Ujar Vito setelah mendudukan bokongnya di bangku kantin.
"Iya anjir! Pak kumis ngga kira-kira kalo ngasih soal. Soalnya sih iya cuma tiga. Tapi anaknya itu lho, banyak amat. Rajin bener yah tuh soal bikin anak sampe anaknya banyak bener. Apa ngga sekalian bercucu juga tuh soal." Timpal Elang ngawur.
"Bego, mana ada soal bercucu!" Ucap Vito seraya melempari Elang dengan sedotan yang berada di atas meja. "Tadi lo isi semua ngga Lang?" Tanya Vito kemudian.
"Engga dong. Elang gituloh!" Bangga Elang pada dirinya sendiri.
"Bego, gitu kok bangga!" Sentak Dirga yang tiba-tiba ikut dalam obrolan.
"Emangnya lo isi semua, Ga?" Tanya Vito kemudian. "Isi lah, Dirga nih bos!" Ucap Dirga berbangga diri.
"Gue cuma isi yang nomor satu doang. Itupun gue ngga yakin kalo jawaban gue bener," keluh Vito.
"Ah bodoamat! Yang udah ya udah, ngga usah dibahas lagi. Mendingan sekarang lo pesen makan sana Vit. Cacing-cacing di perut gue udah pada demo nih kayanya!" Perintah Dirga pada Vito yang melotot tak terima. "Nih duitnya," sambung Dirga yang sontak membuat Vito tersenyum lebar.
Laki-laki dengan seragam yang tampak dikeluarkan itu segera menyambar uang yang disodorkan oleh Dirga, setelahnya ia menyeret Elang untuk ikut bersamanya memesan makanan.
"Calon masa depan gue mana yah?" Gumam Dirga seraya mengedarkan pandangannya pada seluruh penjuru kantin namun tak kunjung menemukan sosok yang tengah ia cari.
"Bego, gue kan punya nomornya. Ngapain ngga gue chat aja!" Rutuk Dirga menyadari kebodohannya.
Kemudian cowok berlesung pipit itu segera mengeluarkan ponsel yang sedari-tadi berada di saku seragamnya, dan membuka aplikasi berwarna hijau yang biasa digunakan untuk bertukar pesan.
Me :
Yang, lagi dimana?Butuh waktu beberapa saat sebelum kemudian ia mendapat sebuah balasan.
Calon Masa Depan<3
Saya di perpustakaan.Me :
Ngga ke kantin?
Udah waktunya istirahat.Calon Masa Depan
Tidak, saya tidak merasa lapar.Me :
Ya udah, aku ke sana yaa.Tanpa menunggu persetujuan dari Adeeva, Dirga segera bangkit dari bangku yang sedari-tadi ia duduki.
Namum baru saja ia hendak beranjak, ia dihadang oleh Vito dan Elang yang tampaknya baru selesai memesan makanan.
Terbukti dengan Vito yang membawa nampan berisi tiga mangkok bakso, dan di belakangnya Elang dengan bawaan nampan berisi tiga gelas es teh manis.
"Eitss... Mau ke mana lo, Ga?" Tanya Vito.
"Ke perpus. Mau nyamperin masa depan."
"Terus ini bakso lo gimana, monyet?!" Pekik Vito saat melihat Dirga sudah mulai beranjak pergi.
"Kalian makan aja!" Balas Dirga.
Mendengar hal itu, sontak saja Vito dan Elang saling lirik satu sama lain. Sebelum kemudian mereka saling berebut bakso milik Dirga yang telah Dirga terlantarkan. Rejeki ngga boleh ditolak, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenius Girl (On Going)
Teen Fiction⚠️Revisi setelah tamat. ⚠️Cerita ini dapat menyebabkan nyengir-nyengir dan bengek secara berkelanjutan. ⚠️Bagi Anda yang alergi dengan humor receh, bisa lambaikan tangan ke malaikat izrail. ⚠️Sekian, terima vote komen. Bagaimana jika kamu yang nota...