30. Weekend Bersama Dirga

224 139 35
                                    

Hallo Everyone!

Aku kembali setelah beberapa hari ngga up wkwk
Ada yang kangen Dirga sama Adeeva?
Atau justru kangen sama Author?
Wkwk

Cuss lah, langsung baca aja
Happy Reading!
Typo bertebaran!

***

Kali ini Dirga sengaja membawa mobil dikarenakan sekarang ia membawa adik kecilnya.

Kini kedua remaja berbeda jenis kelamin ditambah seorang bocah perempuan, tengah berada di sebuah mall. Khususnya yaitu di area time zone.

"Abanggg, Caca mau main itu!" Pekik bocah perempuan yang tengah berada di gendongan Dirga dengan tangan yang menunjuk ke arah area mandi bola.

"Caca mau main mandi bola?"

"Iya, Abang!"

"Yaudah, bentar Abang pesen tiket dulu. Caca sama kakak cantik ini dulu yah?" Ujar Dirga seraya menurunkan Caca dari gendongannya.

Bocah itu tampak menganggukkan kepalanya, membuat kunciran rambutnya bergoyang ke kiri dan kanan.

"Yang, nitip Caca dulu yah. Aku mau pesen tiket," ujar Dirga. Setelahnya cowok itu melenggang pergi ke tempat penjualan tiket.

"Kakak cantik?"

"Iya, Sayang. Kenapa?"

"Nanti kita main baleng yah!" Pekik Caca dengan semangat. Membuat Adeeva tersenyum gemas dengan tingkah adik Dirga itu.

"Kakak cantik namanya siapa? Kalo nama aku Caca."

"Nama sa-aku Adeeva." Hampir saja Adeeva memanggil dirinya sendiri dengan sebutan saya.

"Hihi, nama kakak bagus."

"Nama Caca juga bagus," balas Adeeva dengan tangan yang mengelus rambut bocah itu.

Beberapa saat kemudian, Dirga kembali dengan membawa tiga buah tiket mandi bola. "Yuk ke sana," ajaknya.

Cowok itu langsung menggendong kembali adiknya, dengan sebelah tangan yang senantiasa digunakan untuk menggandeng tangan Adeeva.

"Kita juga ikut masuk?" Tanya Adeeva saat ia melihat Dirga ikut melepaskan sepatu yang ia kenakan.

Dirga yang ditanya pun menghentikan aktivitasnya sejenak, dan berkata. "Iyalah, kasian Caca kalo main sendiri. Itung-itung kita juga nostalgia, Yang."

"Memangnya kita juga diperbolehkan masuk?" Adeeva tampak tak yakin karena di dalam area itu hanya diisi oleh anak-anak kecil.

"Ya boleh lah. Bentar, biar kamu percaya aku tanya petugasnya dulu. Mba, sini deh!" Dirga memanggil salah satu petugas yang kebetulan ada di dekatnya.

"Iya, Mas. Ada yang bisa saya bantu?"

"Kita berdua bisa ikut masuk, kan?"

"Oh Mas sama Mbaknya mau mendampingi anak kalian?" Tanya petugas itu setelah melirik Caca yang tampak sudah tak tahan untuk segera bermain.

"Anak?"

"Iya, itu anak Mas sama Mbaknya, kan?"

"Oh, iya-iya Mba. Kita khawatir anak kita kenapa-kenapa, jadi boleh 'kan kalau kita ikut masuk?"

"Boleh, Mas. Ayok silahkan masuk," ujar petugas itu. Setelahnya ia pamit itu bertugas kembali.

"Kenapa kamu bilang kalau Caca itu anak kita?" ujar Adeeva akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Ya 'kan biar diizinin, Yang."

"Abangg, ayok masuk!" rengek Caca yang tampaknya sudah tak sabar.

"Iya-iya Caa. Yuk Yang, masuk. Ini Caca udah ngga sabar kayaknya."

Jenius Girl (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang