05. Si selalu ada

297 30 0
                                    

Wanda berjalan menghampiri Mala yang sedang duduk sendirian di kursi kantin. Terlihat dari kejauhan jika Mala sedang sibuk dengan ponselnya, Wanda datang untuk sekadar menemani dan ingin membeli minuman dingin.

"Sendirian aja?" Tanya Wanda pada sosok ayu didepannya yang masih sibuk dengan ponsel.

Mala mengangguk.

"Cowok lo mana?" Lanjut Wanda.

Baru Mala mengangkat dagu. "Masih kelas kayaknya. Lo, udah selesai? Yang lain mana?"

Baru saja Wanda akan menjawab, sosok Raka dan Gigi yang tengah dirangkul Jean berjalan menuju kearah mereka. Wanda menunjuk ketiga temannya dengan dagu. "Tuh, mereka."

"Udah pesen makan, Wan?" Tanya Raka yang langsung memosisikan diri disamping Wanda.

"Belum, mau makan apa?"

"Apa aja deh. Laper banget gue, gila." Sahut Gigi.

Wanda segera beranjak dari kursinya, berjalan menuju stand dan memesan empat mangkuk bakso. Ia sengaja tidak memesankan Mala karena gadis itu memang tidak terlalu suka dengan bakso. Sebagai ganti, Wanda hanya memesankan es teh untuknya.

Tak dinyana, disaat dirinya akan membayar tangannya bersenggolan dengan tangan seseorang. Otomatis Wanda menolehkan kepala. Aidan tersenyum disampingnya.

"Lo lagi." Ujar Wanda dengan selipan senyum diakhir kalimat.

Aidan mengangguk. "Iya, gue lagi."

"Sendirian aja lo?" Tanya Wanda seraya mengambil uang kembaliannya.

"Enggak, sama anak himpunan yang lain."

"Oh, yang banyak temen mah beda ya." Mereka tertawa.

"Mbak, nanti dianter aja ya. Disana." Wanda menunjuk meja tempatnya duduk. Si penjual mengangguk dan setelah itu Wanda kembali menghadap Aidan.

"Gue duluan ya." Aidan mengangguk sebagai balasan.

"Proyek fotografi? Berapa lama emang?" Raka menghadap kearah Mala yang tengah bercerita tentang kekasihnya.

"Gatau, tiga hari katanya sih."

"Wah, lama juga ya."

"Apaan sih?" Sahut Wanda yang barusaja datang dan kembali duduk dibangkunya.

"Itu, si Nala mau proyek lagi. Eh, tapi hasilnya lumayan ga sih, Mal?" Kali ini Gigi yang menjawab.

"Ya lumayan sih, tapi masa gue ldr." Mala mencebikkan bibir. Lantas mendapat selorohan dari keempat orang disana.

"Yeu, elah. Tiga hari doang." Timpal Jean. "Kapan sih emang berangkatnya?"

"Minggu ini, kayaknya."

"Lah, dimana sih emang? Kok ldr?" Wanda kembali bertanya.

Jean dan Wanda sepertinya layak mendapatkan piala oscar untuk akting keduanya yang sangat terlihat natural dan macam tak terjadi apapun.

"Lombok, atau Bali ya. Jauh deh pokoknya."

"Wayo, hati-hati lu Mal. Bali banyak bule pake bikini doang loh." Goda Gigi yang mengundang tawa ketiga orang disana. Mala tidak, ia semakin memberengut.

"Ih, kok gitu sih!" Dengus gadis itu.

"Ya kan emang gitu." Timpal Raka semakin memanasi keadaan.

Mala semakin masam saja wajahnya, tapi untunglah Raka lantas menepuk pundaknya. "Gapapa kali, dia kalo beneran sayang sama lo nggak mungkin berpaling."

mistake [selesai] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang