PK : Part Sixteen

6.2K 251 0
                                    

"Astaga, bisa-bisanya dia melakukan itu pada teman I, lihat saja besok I akan memberinya hukuman!" ujar Dila, Rhea yang tadinya menangis mendadak tertawa setelah mendengar penuturan Dila.

"Mulai sekarang you tinggal di rumah I saja, kita lihat sampai mana dia akan bertahan dengan hidup sendiri di mansion sebesar itu," ujar Dila dan di angguki oleh Rhea.

"Sudah, tidurlah. Besok kita harus ke kampus."

"Terima kasih, Dila. Aku tidak tahu harus membalas kebaikan mu dengan apa terima kasih banyak," ujar Rhea.

"Cukup jadilah seperti Rheazura, wanita keras kepala, cantik, pengertian dan murah senyum, itu saja," sahut Dila.

"Baiklah, akan aku lakukan."

Dila itu memiliki rumah yang besar, namun sayangnya Dila tinggal sendiri di rumah sebesar ini, kedua orang tuanya ada di luar negeri, Dila sekarang masih fokus pada kuliahnya dan akan menjemput kedua orang tuanya ketika wisuda nanti.

***

Sudah satu bulan berlalu, Rhea tidak berjumpa bahkan sekadar menyapa pada Arsyah, anehnya kedua orang tua bahkan mertuanya tidak tahu jika Rhea dan Arsyah sudah tidak satu rumah.

Rhea hendak memasak makan siang, hari ini hari minggu. Jadi Rhea dan Dila hanya bermalas-malasan di rumah.

"Rhea, makan siang nanti Diva dan Friska ngajak makan di luar," ujar Dila.

"Serius? Siap meluncur lah, ayo kita segera bersiap!" ujar Rhea menaruh kembali panci penggorengan ke tempat asalnya dan segera menarik lengan Dila.

"Rhea dan Dila sedang berdandan, namun kegiatan keduanya terhenti ketika mendengar deringan nyaring yang berasal dari ponsel Rhea.

Rhea menaruh brush make upnya dan mengamit ponselnya, Rhea menghela napasnya oelan dan meriject panggilan itu.

Baru saja Rhea hendak menaruh ponselnya, namun ponselnya kembali berdering.

"Angkat saja, siapa tahu penting," ujar Dila yang masih sibuk menorehkan eyeliner di kelopak matanya.

Rhea mendengus pelan dan dengan ragu menarik ikon hijau itu ke atas.

"Rhea?"

Rhea terdiam sesaat setelah mendengar suara baritone itu, suara yang kini Rhea tidak ingin dengar.

"Rhea, kamu masih di sana? Baiklah terserah kamu mau mendengarnya atau tidak, sekarang di rumah ada Ibu dan Ayah, pulanglah sebentar, Ibu menanyakan mu," ujar Arsyah.

Rhea mendengar sambungan di putus sepihak, dan matanya kembali menggenang.

"Rhea, are you okay?"

"I'm okay. Ayo kita segera bersiap," ujar Rhea.

Setelah selesai keduanya segera menaiki mobil dan menjauhi rumah Dila.

"Dila, kamu gila? Kenapa berhenti di sini? Tempat janjian kita masih jauh di depan sana, ayo lajukan mobil mu," ujar Rhea.

"I mengantar you di sini, dan turunlah, I mau you selesaikan masalah you baik-baik dengan your husband, I tahu you sangat terpukul ketika membaca perjanjian kontrak itu, tapi I yakin, selama sebulan ini, Arsyah mencari you, Arsyah membutuhkan you, Rhea," ujar Dila.

"Dila, aku tidak mau," tolak Rhea sambil terisak kecil.

***

"Arsyah, cepat hubungi Rhea untuk pulang, Ibu sudah memasakkan makanan kesukaanya, bahkan sekarang sudah masuk jam makan siang," ujar Regina sambil menata makanan di meja makan.

PERNIKAHAN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang