PK : Part Thirty Three

4.1K 161 0
                                    

Dap! Dap! Dap!

"Permisi."

Kedua orang yang tadinya tengah bersenda gurau pun seketika mendelik ke arah Rhea, bahkan Azzam kini berada di sampingnya berdiri menggenggam lengan Rhea yang nampak mengepal kuat di sisi tubuhnya.

"Rhea, ada apa?" Arsyah seketika berdiri dan mendekati Rhea.

"Ah, tidak ada apa-apa. Ayo sayang kita pulang." Rhea seketika memundurkan langkahnya menghindari Arsyah, lalu dengan segera mengangkat tubuh putranya dan keluar dari sana.

"Dia siapa?" Wanita asing itu bertanya sambil bergelayut manja di lengan Arsyah.

Arsyah tentu saja terkejut, dan segera menjauhkan diri.

"Berani sekali kamu menyentuh saya," ujar Arsyah dengan dingin.

"Eh?"

Wanita itu terdiam cukup lama, Arsyah segera mengambil jasnya dan pergi dari sana.

"Tunggu!"

Langkah Arsyah terhenti karena pergelangannya di tarik dari belakang.

"Pak Arsyah, jujur saja kamu pasti membutuhkan perhatian seorang wanita di sela-sela kesibukan mu. Kamu pengertian pada ku, sering mencemaskan ku, sering keluar makan dengan ku, apa tidak sebaiknya kita mencoba untuk memulai?"

Arsyah sontak terkejut, helaan napas keluar terdengar jelas dari hidung mancungnya, sebuah senyuman kecil juga dapat di baca oleh wanita itu. Arsyah menarik lengannya, dan memasukannya ke saku celana.

"Nona Raya, sepertinya anda salah paham tentang sikap saya."

"M-maksud mu?"

"Saya itu galak di kantor, itu rumor yang merebak di kantor saya. Tapi mengenai wanita, saya bisa memperlakukannya dengan baik, apa lagi dengan istri saya," jelas Arsyah.

"A-apa? I-istri?"

"Ya, saya sudah beristri, dan wanita tadi adalah istri saya, jadi bisakah saya pergi? Saya pikir, istri saya sedikit salah paham," ungkap Arsyah.

"T-tapi, aku mendengar rumor jika Presdir masih lajang."

"Itu yang mereka tahu, karena pernikahan saya itu sangat tertutup, jadi hanya beberapa manager saja yang tahu," sahut Arsyah.

"Saya memaklumi sikap anda untuk kali ini, tapi hari berikutnya tolong jaga sikap dan hargai istri saya. Berkas yang anda maksud sudah saya periksa dan juga saya tanda tangani, jadi sudah tidak ada alasan bagi saya untuk tetap tinggal."

Arsyah tersenyum sejenak lalu pergi dari sana.

***

Cklek!

Arsyah melebarkan matanya ketika hendak membuka pintu, namun pintunya nampak di kunci dari dalam.

Cklek! Cklek!

Tok! Tok!

"Rheazura, tolong buka pintunya, sayang."

Arsyah mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi Rhea, namun usahanya nampak sia-sia karena Rhea seperti mematikan ponselnya.

Arsyah mendesah pelan, ini pasti karena kejadian di restoran tadi, Arsyah tidak habis pikir jika Rhea akan semarah ini padanya.

Tok! Tok!

"Sayang."

Arsyah menghela napasnya pasrah, dan kembali memasuki mobilnya, tidak ada pilihan lagi, dirinya malam ini akan menginap di hotel, dan akan kembali keesokannya.

PERNIKAHAN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang