PK : Part Twenty Three

5.6K 217 0
                                    

"Bagaimana kabar mu? Lama tidak berjumpa, ternyata kamu semakin cantik saja, ya."

"Berhenti mengatakan hal bodoh, ada apa kamu meminta ku untuk bertemu di sini?"

"Aku hanya ingin sedikit mengobrol dengan mu, apakah kamu keberatan?"

Rhea mengecek jam yang melingkar di pergelangan tangannya, jarumnya masih menunjukan pukul sebelas lebih sepuluh menit.

"Tidak untuk lima belas menit kedepan," sahut Rhea.

"Lima belas menit? Okay baiklah, tidak apa."

"Jadi, ada apa?"

"Bagaimana dengan suami mu?"

"Dia baik," jawab Rhea enteng.

"Syukurlah, akhir-akhir ini, aku tengah mencoba membuka diri pada setiap gadis yang aku temui, tapi tidak satu pun yang menarik hati ku untuk memilikinya."

"Di coba saja dahulu, seperti aku."

"Ide bagus, akan aku coba lain kali, kamu hiduplah dengan baik dengan suami mu itu, aku--aku merelakan mu."

"Terima kasih, terima kasih banyak! Kamu juga hiduplah dengan baik dengan wanita pilihan mu, aku tahu di luaran banyak sekali wanita yang lebih baik dari ku."

"Aku tahu, tapi aku maunya yang seperti diri mu, yang pastinya hanya ada di diri mu seorang, tapi aku sadar, wanita yang aku sukai sudah bersuami dan sangat mustahil sekali untuk memintanya dari suaminya."

***

Rhea baru saja tiba di mansion, setelah pertemuannya dengan Aris di sebuah Cafe tadi.

Rhea menaruh tas jinjingnya di sofa dan mengambil sebuah bingkai foto yabg terdapat foto pernikahannya.

Pernikahan kontrak yang di awali dengan perjodohan rumit, hingga ke kehidupan rumah tangganya pun sangatlah rumit juga.

Rhea mendudukan dirinya di sofa dan mendekap bingkai itu di dadanya.

FLASHBACK ON

Grep!

Rhea terkejut ketika Arsyah memeluknya dari belakang dan menaruh dagunya di pundak Rhea.

"Apakah pernikahan adalah bahan candaan bagi mu?" tanya Arsyah dengan nada rendahnya.

"Sama sekali tidak, aku hanya ingin kamu bertanggung jawab akan Prima."

"Tapi dia bukan anak saya, Rhea. Sudah berapa kali saya bilang."

"Ini hanya pernikahan kontrak, dan kontrak kita sebentar lagi akan habis jika aku tidak m-mengandung anak mu, kan?"

Rhea membalikan tubuhnya menatap Arsyah dengan lekat, menangkup rahang tegas itu dengan tangan mungilnya.

"Kamu yang mengambil keputusan untuk tetap mempertahankan hubungan mu dengan dia walau sudah beristri, kamu juga yang telah mengambil keputusan jika kamu telak telah mencintainya, kamu juga yang membuat masalah, maka kamu sendiri yang harus menyelesaikannya, Arsyah itu anak baik, dan aku tahu itu."

"Rhea, apakah jika saya mengatakan saya mencintai mu, kamu akan menganggapnya sebuah candaan lagi?"

"Untuk kali ini, aku menjawab iya, sudah aku bilang, hati mu masih seutuhnya milik Prima, mustahil bagi ku untuk menggantikan sosok Prima di hati mu."

"Saya masih ingin mempertahankan pernikahan ini."

"Tapi kalian sudah sejauh itu."

"Lima bulan hidup dengan saya tidak kah kamu mengenal saya lebih dalam?"

PERNIKAHAN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang