Rhea mengusap air mata di kedua pipinya kasar, "Ada apa dengan mu akhir-akhir ini, hm?"
"Aku perlu bicara dengan mu sebentar, kamu menolak, aku ingin berkomunikasi seperti dulu tapi kamu nampak menghindar, saat di tanya kenapa, selalu jawab tidak apa. Setiap hari pulang larut, saat aku ke kantor di sambut dengan kejadian seperti siang tadi? Memuakkan!"
"Sayang, dengarkan saya dulu," ujar Arsyah sambil menarik kedua bahu Rhea untuk menghadapnya.
"Alasan apa lagi yang ingin kamu berikan? Aku tidak peduli!"
Oke, Arsyah memilih untuk diam untuk saat ini. Rhea sekuat hati membuat dirinya tenang terlebih dulu, lalu menarik Arsyah untuk duduk di tepi ranjang beriringan dengannya.
"Tahun pertama sebuah hubungan, pasti di awali dengan rasa cinta, namun di tahun berikutnya hanya ada rasa respect satu sama lain. Aku minta kedepannya atau mungkin sekarang jika kamu merasa bosan dengan ku, maka bilang. Tidak usah ada rasa tidak enak, atau apalah itu, bilang saja apa adanya, bilang jika kamu merasa bosan, bilang jika sudah tidak ada rasa cinta di hati mu, bilang jika kamu risih dengan kehadiran ku, aku lebih baik sakit mendengar hal itu, dari pada melihat mu selingkuh secara langsung," ujar Rhea.
"Tapi maaf, jika kamu menjauhi ku belakangan ini karena merasa bosan, aku akan marah sekali."
"Bosan adalah sebuah pemikiran yang timbul karena kamu menginginkan sesuatu yang baru dari aku, kamu menginginkan aku sedikit berubah."
"Kamu bisa saja memilih selingkuhan mu itu, tapi aku tidak bisa menjamin kamu tidak akan merasa bosan juga kedepannya, untuk menanggulangi hal ini, kamu hanya perlu melakukan dua hal, mengganti aktivitas mu bersama ku, atau mengganti ku dalam aktivitas mu," timpal Rhea.
"Aku lelah jika terus-terusan di diami, kamu selalu sibuk akan kantor mu itu, hingga tidak ada waktu untuk ku dan juga Azzam," ujar Rhea lagi.
"Jika begini terus, aku tidak bisa menjamin kedepannya akan sanggup terus bersama mu," pungkas Rhea, isakan kecil mulai terdengar lagi dari kedua bilah bibirnya.
Grep!
Arsyah memeluk Rhea tiba-tiba, mengusap kepala itu dengan lembut. Beberapa saat kemudian Arsyah melepaskan pelukannya dan menatap manik mata Rhea.
"Kamu tersiksa? Maafkan saya, akhir-akhir ini saya menjadi super sibuk karena banyak masalah di kantor, masalah intinya adalah saham kantor menurun hingga 20%, saya bingung harus berbuat apa, hal itu menyebabkan para investor ingin mencabut saham mereka secara serentak, saat itu juga peran saya sangat penting untuk kembali meyakinkan mereka, di sinilah sebabnya saya menjadi sibuk, karena saya harus menemui mereka satu persatu untuk meyakinkan, dan melakukan banyak sekali meeting penting yang wajib saya hadiri, untuk kejadian tadi siang saat di kantor, saya minta maaf jika membuat mu kurang nyaman. Setelah kepergian mu saya langsung memecat sekretaris saya saat itu juga karena berlaku kurang sopan pada mu. Saat itu, pasti kamu berpikir jika saya tidak perduli akan kehadiran mu, sejujurnya saya senang kamu bersedia datang untuk yang pertama kalinya, saya hanya tengah melihat sebuah email yang masuk, itu berisi pelaku dari turunnya saham kantor, dan terima kasih karena mau mengantarkan cookies buatan Bunda untuk saya, maafkan saya, dan jangan pernah berpikir untuk meninggalkan saya, maaf sayang maaf," ujar Arsyah kembali merengkuh Rhea dalam dekapannya.
Isakan Rhea mendadak berhenti ketika mendengar cerita Arsyah, ternyata kesetiaan Arsyah memang tidak perlu di ragukan lagi.
Rhea merasakan pundaknya lembab, apa Arsyah menangis? Oh my, sejak kapan Arsyah bisa menangis? Pertama dan terakhir kali Rhea melihat Arsyah menangis adalah ketika kelahiran Azzam.
"Kamu pasti sangat tersiksa, maaf," ujar Arsyah lagi.
"Mas tidak salah, ini sebenarnya salah aku, karena salah paham. Mas maafkan Rhea karena tidak mengerti, maaf hiks." Pecah kembali tangis Rhea.

KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN KONTRAK
Romanzi rosa / ChickLit(End) Rheazura Keisha Radhisty, seorang gadis cantik yang di paksa menikah oleh kedua orangtuanya. Rhea yang masih merasa dirinya belum siap, memberontak untuk menggagalkan pernikahan itu. Namun sayangnya, pernikahan itu tetap terjadi. Rhea resmi me...