Rhea membanting tubuhnya ke ranjang, mengingat kejadian di Cafe membuat emosinya meluap-luap.
Beberapa waktu lalu di mana Rhea baru saja pulang dari Cafe, Rhea ingin membicarakan beberapa hal dengan Ayahnya, namun mengingat sekarang sudah larut, Rhea harus menundanya hingga esok hari, kebetulan esok adalah akhir pekan, Ayahnya sudah pasti akan full time berada di rumah.
Rhea mengambil ponselnya dan membukanya, di layar ponselnya tertera sebuah nama familiar yang mengiriminya pesan hingga ratusan kali. Rhea tidak terkejut, pasalnya, Rhea tidak membuka ponselnya sejak kejadian pembicaraan siang tadi.
From : Aris
Rhea
Kamu di mana?
Rhea, jangan buat aku khawatir
Sayang
Rhea
Rheazura ....To : Aris
Hey, maafkan aku karena tidak membalas pesanmu. Tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja.
Setelah mengetik hal itu, Rhea mematikan ponselnya dan mencoba untuk tidur.
Pierre Aris Yoanda, atau akrab di sapa Aris adalah kekasih Rhea sejak Rhea masih duduk di bangku sekolah menengah, hubungan Rhea dan Aris sudah berjalan lima tahun, hal itu sudah membuat Aris maupun Rhea sudah saling mengenal dengan keluarga keduanya.
Bahkan sudah di pastikan sekitar satu tahun mendatang, keduanya akan melaksanakan tunangan, namun semua rencana itu kandas ketika kondisi ekonomi keluarga Rhea yang nampak memburuk karena pengaruh kantor Ayah Rhea yang nampak menurun.
Rhea menghela napasnya pelan, Rhea harus memberitahukan hal ini pada Aris secepatnya. Rhea tidak mau jika nanti pernikahannya benar-benar terlaksana namun dirinya masih memiliki sangkut paut dengan Aris.
Rhea berdecak kesal merasa pusing ketika terlalu serius memikirkannya, Rhea memaksa matanya untuk menutup dan mulai menyelami dunia mimpi.
***
Srak!
Rhea mendengar seseorang membuka tirai jendela kamarnya dan menbuat kamarnya di penuhi sinar matahari, Rhea semakin menarik selimutnya untuk menutupi seluruh tubuhnya, sejujurnya Rhea sendiri tidak tahu siapa yang masuk ke kamarnya.
"Bangun Rhea, hari ini calon mu akan datang berkunjung membahas pernikahan kalian," ujar seorang wanita yang Rhea yakini itu adalah Bundanya.
Setelah mendengar Bundanya berucap sedemikian, Rhea langsung membuka matanya dan duduk menatap Bundanya tidak percaya.
"A-apa?"
"Bangun dan bersiaplah, berdandanlah dengan cantik karena calon suami mu akan datang jam delapan nanti," ulang Bunda Rhea.
Rhea tertawa kecil, "Ternyata kalian benar-benar serius akan menikahkan ku?"
"Ini demi kantor Ayah mu, dan juga demi diri mu kedepannya, sayang," ucap Bunda Rhea.
"Demi aku? Bunda bilang demi aku?" ujar Rhea sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Hari masih pagi untuk membuat keributan, Rhea. Cepatlah mandi dan berdandan, Bunda tidak akan marah kali ini karena sifat keras kepala mu itu, nanti juga kamu akan mengerti kenapa kami menekan mu untuk segera menikah," ujar Bunda Rhea lalu beranjak keluar dari kamar Rhea.
"Yang pastinya karena perusahaan," gumam Rhea.
Rhea menghela napasnya untuk meredam emosinya pagi ini, hari masih pagi tapi rasa sesak sudah dirasakan oleh Rhea.
Kini Rhea baru saja selesai mandi dan mengenakan bajunya, Rhea sengaja memakai jeans hitam ketat dan kemeja rayon berwarna cokelat, tidak lupa Rhea juga memakai beberapa aksesoris, seperti kalung dan cincin minimalis namun elegan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN KONTRAK
ChickLit(End) Rheazura Keisha Radhisty, seorang gadis cantik yang di paksa menikah oleh kedua orangtuanya. Rhea yang masih merasa dirinya belum siap, memberontak untuk menggagalkan pernikahan itu. Namun sayangnya, pernikahan itu tetap terjadi. Rhea resmi me...