"Saya tidak suka di bantah," ujar Arsyah dingin.
Seketika bulu Rhea meremang mendengar nada dingin dari Arsyah, sejujurnya Rhea sudah biasa mendengarnya, namun kali ini nadanya sedikit berbeda dan lebih menyeramkan.
"O-okay, maaf," ujar Rhea gugup.
Rhea memiringkan tubuhnya untuk menghindari tatapan Arsyah.
Arsyah membalutkan selimut ke tubuh Rhea lalu kembali menaiki ranjang dan membuka laptopnya lagi untuk menyelesaikan kerjaanya.
Rhea mendengar suara papan ketik yang sedikit nyaring, membuatnya susah sekali untuk tidur, Rhea menelentangkan tubuhnya dan menatap sisi samping kirinya.
Rhea bangkit dari posisi tidurnya lalu menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang, "Kerjaan mu teramat banyak, ya?"
"Tidak, hanya sekadar mengecek saja, selebihnya saya serahkan ke orang kepercayaan saya," sahut Arsyah.
"Kamu terbangun? Apa karena saya?"
"Suara ketikan mu sangat berisik," jawab Rhea blak-blakan.
Setelah mendengar hal itu, Arsyah langsung menutup laptopnya dan menaruhnya di meja nakas.
"Maafkan saya, lebih baik saya kerjakan esok hari. Tidurlah, saya tahu kamu lelah," ujar Arsyah.
"Jika teramat penting selesaikan saja, aku akan ke dapur untuk membuatkan mu secangkir teh."
"Saya bisa menyelesaikannya besok," ucap Arsyah.
"Terserah," sahut Rhea malas lalu kembali membaringkan tubuhnya lalu menutup kedua matanya.
***
"Aduh, tubuh I serasa hancur, sial sekali I ketiduran di sofa semalam, menyebalkan!" gerutu Dila lalu bangkit dari duduknya, memegangi punggungnya yang terasa sakit sambil berjalan ke arah kamar mandi.
Dila keluar dari kamarnya dalam keadaan rapih sambil menenteng tas punggungnya.
"Today Rhea tidak ke kampus, ya, fiks bakal sepi," gumam Dila sambil mengambil sehelai roti dan membalurinya dengan selai lalu memakannya.
Drrt drrt
"Yes Mom, why?" tanya Dila sambil berjalan keluar dari rumahnya.
"Good morning, dear. How are you?"
"Morning too Mom, I'm Fine, and Mom?"
"Fine too. Dear, next week, mom will visit you, with dad."
"Seriously? Okay--I can't wait. Mom I have to go to campus, we'll talk later, love you Mom," ujar Dila sambil memasuki mobilnya dan menyalakan mesinnya.
"Love you too Darling,"
Pip!
***
"Cepatlah sedikit," seru Rhea dari luar penginapan. Dirinya merasa geram karena menunggu Arsyah untuk berdandan, pasalnya hari ini adalah jadwal untuk jalan-jalan namun Arsyah malah memperlambat.
"Iya-iya cerewet, ini saya sudah siap," sahut Arsyah jengkel.
"Pakaian mu tidak ada yang nonformal, kah?"
"Ini sudah nonformal, Rhea, astaga--lihat," ujar Arsyah sambil merentangkan kedua tangannya.
"Kemeja putih dan celana bahan kotak-kotak hitam? Tunggu--setelan, astaga mimpi buruk apa aku punya suami yang monoton seperti mu," ujar Rhea setelah melihat sampiran Blazer dengan warna senada di lengan Arsyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN KONTRAK
ChickLit(End) Rheazura Keisha Radhisty, seorang gadis cantik yang di paksa menikah oleh kedua orangtuanya. Rhea yang masih merasa dirinya belum siap, memberontak untuk menggagalkan pernikahan itu. Namun sayangnya, pernikahan itu tetap terjadi. Rhea resmi me...