Perkenalan Tak Terduga

990 68 0
                                    

Selamat membaca ❤️

"Bukunya di mana ya?"

Saat ini Nadira sedang mencari buku diarynya yang hilang. Lima belas menit sudah ia menundukkan kepalanya, mencari keberadaan buku yang sama sekali belum ketemu. Bahkan kepalanya sudah sangat lelah.

"Apa gue nyerah aja ya. Gak, gak, gak gue harus nemuin buku itu hari ini juga. Iya, dan harus ketemu," kekeuhnya yang tetap berusaha mencari buku itu.

Lagi-lagi Nadira mulai menundukkan kepalanya, meneliti area sekolah yang saat ini sudah sangat sepi.

"Kayaknya, gue harus pasrah deh," ucapnya yang sudah seperti orang yang sudah putus asa.

Lalu, Nadira berjalan ke arah luar sekolah. Ia menatap ke arah langit, matahari tidak terlalu terik dan ini cuaca yang sangat nyaman dengan semilir angin yang menenangkan.

"Tunggu."

Baru saja Nadira ingin menelpon Pak Morgan-supir Nadira, tetapi suara bariton itu membuatnya memalingkan wajahnya ke arah belakang. Dan, ya, seorang cowok dengan wajah datar yang tubuhnya dibalut jaket hitam polos tengah berdiri dengan tegap tak jauh dari Nadira.

Nadira sedikit terkejut dengan adanya Cakra saat itu, bagaimana mungkin seorang Nadira tidak gugup jika dipanggil oleh cowok yang notabe nya sebagai most wanted sekolah.

Cakra berjalan beberapa langkah untuk mendekati Nadira, sedangkan Nadira sudah mati rasa berdiri di tempatnya.

"Ini buku lo?"

Lagi, lagi Nadira dibuat terkejut bahkan matanya sampai melotot menatap buku diarynya yang saat itu juga sedang di pegang oleh Cakra. Tangan Nadira langsung merampas buku diarynya, dan langsung membuat Cakra menatap ke arahnya. Nadira memalingkan wajahnya ke arah kanan sambil memeluk bukunya secara posesif.

"M-makasih," ucapannya yang agak gugup dan hanya di jawab deheman oleh Cakra.

Tapi entah angin dari mana, tiba-tiba saja Cakra mengulurkan tangannya yang membuat Nadira langsung menatap heran ke arahnya.

"Cakra," ucapnya yang mengajak Nadira untuk berkenalan.

Nadira benar-benar dan sangat-sangat terkejut saat itu juga, melihat Cakra yang ingin mengajaknya berkenalan.

Sebenarnya Nadira sangat ragu untuk menjabat tangan Cakra, alasannya karena Cakra itu most wanted sekolah.

Nah, satu hal yang harus kalian tau, Nadira itu sebenarnya tak ingin terlalu dekat dengan yang namanya 'Cowok.' Karena masa lalunya, yang membuat nya hampir trauma untuk berdekatan dengan cowok. Perlahan tapi pasti, Nadira menjabat tangan Cakra.

"N-Nadira," ucapnya cepat sambil menjabat tangan Cakra lalu melepaskan dengan cepat.

Cakra sedikit terkejut akan hal itu, kalau biasanya cewek-cewek akan senang diperlakukan Cakra seperti itu tapi berbeda dengan Nadira. Jujur, Nadira tak ingin masa lalunya yang pahit terulang kembali.

Tapi, sebuah mobil hitam datang yang tak lain dan tak bukan adalah supir Nadira.

"Kak gue pulang duluan ya, sekali lagi makasih," ucap Nadira yang langsung pergi meninggalkan Cakra dan Nadira langsung memasuki mobilnya.

Tapi, saat Nadira sudah duduk di dalam mobil. Netra matanya masih tetap menatap ke arah Cakra yang masih berada di tempat tadi. Hingga perlahan-lahan tubuh Cakra menghilang dari pandangannya.

Minggu, 6 Maret 2022

NADICAKRA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang