Selamat membaca ❤️
Ceklek
Nadira baru saja keluar dari kamarnya dengan menggunakan baju rumah yang biasa ia pakai. Lalu, ia melangkahkan kakinya menuruni tangga yang menuju lantai satu.
Sebelumnya ia tadi pulang bersama Cakra, tapi karena Cakra ingin keluar sebentar akhirnya Nadira sendirian di rumah.
Tak lamanya terdengar suara teriakan Cakra yang cukup menggelegar, "SAYANG AKU PULANG," teriak Cakra yang masuk secara asal yang seakan-akan itu adalah rumahnya sendiri.
Lagian siapa juga yang akan marah padanya, rumah Nadira benar-benar sepi. Mamanya yang pergi selama sebulan dan tak ada pembantu ataupun satpam yang menjaga rumahnya.
"Iya, kok belanjaannya banyak banget?" tanya Nadira yang melihat Cakra yang membawa seplastik besar berwarna putih yang berisi banyak makanan.
"Tadi aku beli cemilan, sekalian beli makanan untuk makan siang kita."
"Kamu ngapain beli makanan untuk makan siang? Kan bik Armi tadi pagi udah masak!" Kesal Nadira yang hanya dijawab kekehan oleh Cakra.
"Yaudah kita makan yuk," ajak Cakra yang langsung berjalan ke arah dapur tanpa rasa bersalah.
Lalu Nadira membuka satu persatu makanan yang dibeli Cakra, kecuali camilan yang akan mereka makan nanti bersama dengan teman-teman Cakra dan Nadira.
Tapi, sebelum ke rumah Nadira mereka harus mengganti baju dulu dan setelah itu datang ke rumah Nadira untuk menonton film hantu bersama-sama.
Kalau Cakra jangan ditanya, ia sudah membawa baju ganti sehingga ia tak perlu susah-susah pulang ke rumah.
Nadira menata makanan dimeja, ayam goreng, rendang daging, hingga sayur kangkung tersedia di meja makan. Di kira mau hajatan kali ya makanan sebanyak itu haha.
"Kamu kok banyak banget sih beli nya? Takutnya mumbazir jadinya!"
Lagi-lagi Nadira di buat kesal oleh Cakra, ia sangat kesal dengan Cakra yang terlalu boros.
" Hehe, abis aku bingung mau beli apa, jadi aku beli semua satu persatu."
"Yaudah kita makan yuk sayang."
Lalu Nadira dan Cakra duduk di meja makan, Cakra yang duduk di samping Nadira yang bertepatan dengan kursi yang menghadap ke tengah meja makan. Sedangkan Nadira duduk di samping kanan Cakra.
Nadira mengambil Nasi lalu menuangkannya di piring miliknya, dan mengambil lauk yang ingin dia makan.
Nadira menatap ke arah Cakra yang tak mengambil nasi sama sekali.
"Kamu gak makan?" tanyanya sambil menatap ke arah Cakra.
Cakra mengangkat piringnya," Ambilin dong hehe," ucapnya dengan cengengesan.
Nadira menggelengkan kepalanya, "Manja banget sih, pacar siapa ya kira-kira?" kata Nadira sambil meletakkan nasi di piring Cakra.
"Baik banget sih, pacar siapa ya kira-kira?" kata Cakra sambil menatap ke arah Nadira dengan jahil.
Lalu keduanya saling tertawa kecil bersama-sama.
"Ada-ada aja deh kamu, oh iya kamu mau pakai lauk apa?"
"Aku ikut kamu aja," jawab Cakra yang diangguki Nadira.
Lalu Nadira mengambil lauk yang sama dan meletakkannya di piring milik Cakra.
"Doa dulu," ingat Nadira saat Cakra mau memakan makanannya.
Cakra terkekeh,"Iya."
******
"SPADAN?!"
"Eh Astagfirullah," ucap Daren dengan kaget yang baru saja masuk ke rumah Nadira.
Bagaimana tidak kaget, ia melihat Nadira yang tertidur di bahu Cakra yang juga sedang tidur, dengan Cakra yang memeluk Nadira dari samping.
"Gak liat ya Allah, gak liat" sambung Daren yang langsung keluar begitu saja.
Lalu ia mendekat ke arah Galen yang baru saja ingin masuk ke dalam rumah Nadira.
"Gal, ada adegan gak baik di dalem," bisik Daren pada Galen.
"Emang apaan?" tanya Galen dengan berbisik.
"Lo liat aja deh."
Lalu Galen mengintip dari pintu, dan terlihat Nadira dan Cakra yang sedang berada di sofa.
"Halah kayak lo gak pernah aja, tapi ketua ngeri juga ya sih ketua langsung pepet aja tanpa kasih kendor."
"Yoi."
"Eh eh, lo mau ke mana?" tanya Daren yang menghentikan Abrar yang ingin masuk ke dalam.
"Gue mau masuk," ucap Abrar dengan polos.
"Anak kecil gak boleh masuk-"
"Yoi, ada adegan yang gak baik di dalam soalnya," sambung Galen yang menyambung perkataan Daren.
"Aneh lo berdua," kata Abrar yang langsung nyelonong masuk ke dalam.
Lalu tiba-tiba Abrar keluar lagi dari rumah Nadira dan mendekat ke arah Daren dan Galen.
"Kok lo bertiga gak pada masuk sih?" tanya Tara yang baru saja masuk dari pintu gerbang dengan bersama Melan dan juga Ela.
"Lebih baik lo gak usah masuk deh," ucap Daren yang menghentikan mereka bertiga.
"Aneh lo," sergah Tara yang langsung berjalan ke dalam rumah yang diikuti dengan Ela dan juga Melan.
Tara, Melan, Ela, masuk ke dalam rumah.
Dann
Minggu, 15 Mei 2021
Jangan bosen ya sama cerita aku cmiw
See you guys 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
NADICAKRA (End)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ❤️ Dia Cakra Denta Emilio, seorang cowok tampan, kaya, pintar, jago bela diri, dan seorang cowok yang sangat suka dengan warna hitam. Bahkan ia juga sering di panggil dengan nama Sang Hitam. Dia Nadira Prisilia, seorang c...