Masalah Melan

746 62 5
                                    

Selamat membaca ❤️

Kringggg

Seperti biasa, lonceng masuk dibunyikan untuk menandakan bahwa jam pelajaran sudah dimulai. Seorang guru perempuan masuk kedalam kelas Nadira.

"Pagi anak-anak," sapa guru tersebut.

"Pagi bu."

"Oh iya, Melan sini bentar nak," panggil sang guru yang membuat Melan mendekat ke arah guru tersebut.

"Iya, ada apa ya bu?"

"Tolong ambilkan sepuluh buku Atlas yang ada di perpustakaan ya nak."

"Baik bu."

Melan pun berjalan keluar menuju ke perpustakaan, mengambil enam buku Atlas yang disuruh oleh guru tadi.

"Berat juga ya," ucap Melan saat ingin mengangkat buku Atlas itu.

Melan berusaha mengangkat buku-buku itu keluar dari perpustakaan.

Brakkk

Baru saja keluar dari pintu perpustakaan, semua bukunya jatuh ke lantai karena ada murid laki-laki dan perempuan yang sedang kejar-kejaran tanpa melihat Melan.

"Kalo jalan hati-hati dong," kesal Melan kepada keduanya yang tak di gubris dama sekali.

Dengan sangat terpaksa Melan mengutip buku Atlas yang berhamburan di lantai. Melan sudah mengutip sembilan buku, tinggal satu buku lagi.

Melan melihat buku terakhir itu yang tak jauh darinya, baru saja memegang buku itu tapi seorang cowok juga memegang buku itu yang berniat ingin membantunya. Alhasil mereka memegang buku yang sama, tetapi dari sisi yang berbeda.

Melan menatap ke arah cowok itu, dan ternyata cowok itu adalah Galen. Iya, Galen.

"Nih bukunya, lain kali hati-hati ya," ucap Galen yang tersenyum tipis kepada Melan. Sambil melepaskan buku yang tadi mereka pegang.

Tapi entah mengapa senyuman Galen melekat manis di otak Melan, bahkan saat Galen sudah beranjak dari tempat itu Melan tetap menatap Galen dari arah belakang.

"Senyuman yang manis dari cowok yang manis."

*****

"Gue males banget tau gak sih, masa di suruh buat peta ASEAN. Udah tau gue gak pande gambar," curhat Tara pada ketiga temannya.

"Yaelah Tar, kan bukan lo doang yang disuruh buat peta. Tapi satu kelas," kesal Ela pada Tara yang merasa terbebani sendiri.

"Woy Mel, lo kenapa diam aja sih? biasanya lo yang paling cerewet kalo gue lagi ngeluh kaya gini," kesal Tara pada Melan yang dari tadi terus melamun.

"Mel," panggil Tara sambil menyenggol lengan Melan yang membuat Melan sedikit terkejut.

"Lo kenapa sih?" tanya Tara.

"Lo lagi ada masalah?" tanya Nadira.

"Atau lo lagi jatuh cinta, hayoloh jatuh cinta kan lo," tuduh Tara.

"Iya gue lagi ada masalah," jujur Melan pada ketiga temannya.

"Lo lagi ada masalah? kenapa gak bilang dari awal sih ?"

"Iya, masalahnya gue lagi jatuh cinta."

"Buset, nih anak emang minta di geplak ya. Orang udah serius malah dimainin," kesal Tara.

"Emang lo lagi jatuh cinta sama siapa?"

"Sama kak Galen."

"WHATT," teriak Ela, Tara, dan Nadira

"Gimana bisa?"

"Iya kok bisa sih?"

"Emang gimana ceritanya?"

Tanya mereka beruntun pada Melan.

"Jadi gini ceritanya....."

Melan menceritakan kejadian tadi pada ketiga temannya.

"Jadi, cuman gara-gara senyuman kak Galen lo jadi suka eh maksudnya jatuh cinta sama dia gitu?" tanya Ela yang sedikit bingung dengan jalan fikir Melan.

"Iya habis gimana dong, hati gue udah keburu nyantol ke dia," jawab Melan polos.

"Kawan gue kok dodol banget ya, cuman di kasih senyum sekilas aja lo udah jatuh cinta," heran Tara.

"Tau nih," sambung Ela.

'Terus, apa kabar dengan gue yang pernah buat kak Cakra ketawa?' ucap Nadira dalam hati.

Selasa, 29 Maret 2022

NADICAKRA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang