I Hate You, But I Love You

768 61 1
                                    

Selamat membaca ❤️

Lagi-lagi Nadira pulang dengan Cakra, kini mereka sedang berada di Taman Rasa. Entah apa maksud Cakra mengajak Nadira ke taman itu, tapi mau bagaimana lagi Nadira harus tetap menurutinya.

"Nih," tukas Cakra pada Nadira yang memberikan semangkuk ice cream rasa strawberry.

"Makasih ya kak," balas Nadira yang hanya dijawab deheman oleh Cakra.

"Oh iya ngomong-ngomong soal semalam gue minta maaf ya kak, gara-gara gue kakak gak jadi minjem buku soalnya," sesal Nadira yang hanya dijawab deheman oleh Cakra.

Nadira melihat-lihat sekeliling taman, dari bunga-bunga yang tumbuh dengan indah, tempat duduk dari kayu hingga semen, pohon-pohon besar yang cukup tua dan beberapa pedagang yang berada di taman itu.

Entah mengapa ia merasa nyaman di taman ini, senyuman selalu terbit di wajahnya ditambah lagi dengan Cakra yang berada di sampingnya.

"Tamannya nyaman ya kak," ungkap Nadira yang lagi-lagi hanya di jawab deheman oleh Cakra.

Nadira menatap Cakra dengan sedikit kesal,"Bisa gak jawabnya jangan hamm hemm aja," kesal Nadira.

"Iya," jawab Cakra singkat.

'Sabar Nad, sabar.'

Jujur saja, Nadira sangat ingin menonjok Cakra saat itu juga. Tapi, stok sabarnya sudah ia siapkan sebelum menghadapi dinginnya seorang Cakra.

Lalu pandangan Nadira tertuju pada seorang anak yang sedang bermain bola bersama papanya, kelihatan sangat seru bahkan seru sekali.

"Kayaknya enak ya kak bisa main sama papa sendiri, andai aja gue bisa main sama papa gue. Tapi kayaknya gak bisa, jangankan main liat wajah papa gue aja, gue gak pernah," lirih Nadira.

Memang benar, Nadira tak pernah tau tentang papanya. Ingin sekali dia bertemu dengan papanya.

"Lo udah nanya mama lo, tentang papa lo?"

"Setiap gue tanya tentang hal itu mama selalu menghindar, mama gak pernah jawab serius soal pertanyaan tentang papa."

"Kalo lo gak bisa tau dari mama lo, lo bisa cari tau sendiri kan," saran Cakra yang membuat Nadira menatap ke arahnya.

*****

Sesuai saran Cakra, Nadira mencari tau sendiri tentang papanya. Bersyukur mamanya belum pulang saat itu sehingga ia bisa leluasa untuk masuk ke kamar mamanya.

Nadira membuka pintu kamar mamanya dengan hati-hati, langkah demi langkah ia masuk ke dalam kamar mamanya.

"Mama," kaget Nadira.

Baru saja ingin membuka pintu lemari, tetapi suara mesin mobil yang masuk ke dalam rumahnya membuat Nadira harus cepat-cepat keluar dari kamar itu.

"Hai sayang," sapa mamanya sambil memeluk Nadira dan dibalas langsung oleh Nadira.

"Hai ma, mama udah makan?"

"Mama udah makan kok, ya udah kalo gitu mama ke kamar dulu ya belum mandi soalnya," pamit mamanya yang menuju ke kamarnya.

"Iya ma. Huh untung aja gak ketahuan," ungkap Nadira yang tidak ketahuan mamanya.

Nadira langsung menuju ke kamarnya yang bersebelahan dengan kamar mamanya. Sesampainya di kamar Nadira mengambil handphonenya sambil merebahkan dirinya di kasur king size miliknya.

Tingg

Baru saja memegang handphonenya, sebuah pesan muncul di layar handphone Nadira.

0856********

Gimana, udah dapet berita
tentang papa lo?

Ini siapa?

Gue

Ya gue siapa?

Cakra

"Whatt kak Cakra!! Kak Cakra dapet nomer wa gue dari mana ya?" bingung Nadira.

Oh, kak Cakra.
Belum berhasil kak,untung
aja aku tadi gak ketahuan mama karena masuk kamar
mama diam-diam.

Oh.

"Hanya ohh, memang nih orang minta di santet. Woy gue butuh jasa santet, akhh kak Cakra i hate you but i love you."

Jum'at, 1 April 2022

Jangan lupa vote ya, follow juga ya biar gak ketinggalan ceritanya. Oke oke

Btw, thanks untuk 1rb pembacanya ya guys 😊

Oh iya, bakal ada yang seru nih di part selanjutnya. Jadi stay tune terus ya, kalo misalnya penasaran langsung aja mampir Instagram yang namanya wattpadis09 ya. Soalnya di ig itu gue bakal post sebagian ceritanya sebelum gue post di wattpad ini. Oke oke, byee



NADICAKRA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang