Selamat membaca ❤️
Jangan lupa vote, komen, share, dann follow akun wp aku ya hehe
"Malam ini? beneran?" Manik mata Nadira menatap Cakra berbinar. Ia bertanya sekali lagi untuk memastikan bahwa yang dikatakan Cakra adalah sebuah kebenaran.
"Iya, sayang, malam ini kamu bisa ketemu sama papa kamu."
"Aaa akhirnya, setelah sekian lama aku bisa ketemu papa aku. Makasih ya," ucapnya sambil tersenyum manis ke arah Cakra.
Cakra balas tersenyum, "Gak perlu makasih, kan aku emang mau bantu kamu hemm," ujar Cakra sambil mengusap kepala Nadira.
"Nanti malam kita pergi jam berapa?"
"Jam sembilan malam"
"Lama banget hemm."
"Sabar ya, tinggal itung jam kok."
Beberapa hari sebelumnya
"Jam sembilan malam, mobil Limosin berwarna silver dengan plat nomor NPR 01 RA. Mobil dibawa oleh supir yang bernama Hans. Dan mereka juga menginap di hotel Bintaro, kamar nomor 321."
Cakra masih mengingat ucapan orang suruhannya dengan sangat jelas, dan itu terus terekam di kepalanya.
'Plat nomor yang indah,' batin Cakra
"Ada lagi selain itu?"
"Pasti anda berpikir tentang plat nomornya kan? asal anda tahu plat nomor itu memiliki arti."
Kening Cakra berkerut, ia cukup bingung dengan apa yang dijelaskan oleh orang yang ada di depannya.
"Apa?" tanyanya.
"NPR artinya Nadira Prisilia Reihandra, kalau 01 itu artinya yang paling diutamakan dan RA merupakan nama awalan dari keluarga Reihandra dan Aditama."
Dari ucapan orang itu Cakra dapat menyimpulkan bahwa Nadira tetap menjadi hal yang utama bagi Fathian dan Alana dibanding dengan keluarga Reihandra dan Aditama.
Akan tetapi Nadira ingin kasih sayang yang nyata, kasih sayang yang bisa ia rasakan setiap harinya. Bukan melalui plat nomor yang sama sekali tak ia ketahui.
"Kapan pergerakan bisa di mulai?" tanya Cakra pada orang itu yang menggunakan pakaian serba hitam.
"Sesuai hari itu, pergerakan bisa langsung kita laksanakan."
Cakra mengagguk," Oke, ini bayaran lo," ucapnya sambil melempar amplop coklat yang berisi uang.
"Senang bisa bekerjasama," ucapnya.
*****
"Jadi ini mol yang mau diresmikan papa aku?" tanya Nadira sambil menatap gedung tinggi yang ada di depannya.
Saat ini, Nadira dan Cakra sedang berada di mall yang akan diresmikan oleh papa Nadira.
Sebelumnya, mereka berdua pergi dengan mobil Rolls-Royce Sweptail Cakra yang berwarna hitam, mereka juga memakai pakaian yang tidak terlalu formal.
Nadira yang memakai dress selutut yang berwarna hitam juga dengan Cakra yang memakai pakaian serba hitam. Sederhana, namun tetap kelihatan mewah.
"Iya, ini cabang kesepuluhnya," jawab Cakra yang menatap ke arah Nadira.
"Yaudah, kita kesana yuk, kan sebentar lagi acara peresmiannya mau di mulai."
"Ayok," ajak Cakra sambil menggenggam tangan kanan Nadira.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADICAKRA (End)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ❤️ Dia Cakra Denta Emilio, seorang cowok tampan, kaya, pintar, jago bela diri, dan seorang cowok yang sangat suka dengan warna hitam. Bahkan ia juga sering di panggil dengan nama Sang Hitam. Dia Nadira Prisilia, seorang c...