Acara tujuh bulan untuk Vio dibuat sederhana. Tidak ada acara adat, hanya mengundang ibu-ibu di sekitar rumah untuk mendoakan kesehatan Viona, kelancaran selama proses persalinan, serta mendoakan agar bayi lahir dengan keadaan normal tanpa kekurangan.
Hari ini rumah orang tua Sienna cukup ramai karena kedatangan keluarganya Viona. Sebenarnya bisa saja acara ini diadakan di kediaman Abe dan Vio, hanya saja mereka tinggal di kompleks yang nggak begitu kenal dengan tetangga. Akhirnya diputuskan untuk mengadakan acara di sini dan disetujui keluarga Vio. Bahkan Tanti --ibu Sienna-- menyarankan biar sepasang suami istri itu tinggal di sini atau di rumah orang tua Vio selama beberapa bulan biar bisa diawasi. Sangat rentan jika Viona hanya seorang diri di rumah.
Namun, Abe masih mempertimbangkan hal itu lantaran takut ibu dan mertuanya kelelahan.
Usai acara, Sienna mengobrol Viona di ruang ramu. Lula juga nonton YouTube di ponsel Jeriko sama saudara Vio yang seumuruan. Jeriko cuma bisa pasrah ketika ponselnya jadi hak milik Lula setiap Minggu karena di hari lain, ia membatasi Lula main ponsel. Di halaman depan, mayoritas lelaki juga berbincang.
Semuanya terasa menyenangkan, hanya ekspresi Jeriko berkata sebaliknya. Bersama sepupu Sienna yang lain, mulutnya memang tersenyum setiap kali ada yang melempar candaan tapi matanya memancarkan kekosongan. Dan jika diperhatikan lagi, senyum yang tercetak di wajahnya seperti sebuah paksaan.
Tentang kehangatan keluarga ... Jeriko bukan anak beruntung seperti Bhanu dan Sienna, sebab fakta pahit tentang orang tuanya yang sudah berpisah saat usianya delapan tahun. Jeriko hanya tinggal sama papa. Dulu, Bhanu selalu semangat setiap cerita tentang keluarga. Lewat cerita Bhanu, Jeriko bisa tahu rasanya memiliki keluarga. Meski harus sesak setiap mengingat keluarganya sendiri.
Jeriko beruntung bisa kenal sama Bhanu. Temannya itu memang malas, tetapi hanya dia yang menganggapnya bagai saudara. Orang tua Bhanu juga baik, menerima Jeriko ketika tahu kalau dia bukan dari keluarga yang utuh. Dan ... Jeriko tidak menyangka. Berkat pertemuan tidak sengajanya dengan Sienna, dia bisa menjadi bagian dari keluarga Bhanu.
Namun, ketika ada perkumpulan seperti ini, Jeriko berandai-andai. Jika saja keluarganya masih utuh dan harmonis ... pasti mereka akan menjadi besan yang sempurna.
Sienna dengan keluarganya.
Viona yang posisinya sama sepertinya sebagai menantu, juga tetap ditemani keluarga kandungnya.
Sedangkan Jeriko seorang diri.
"Jer, Papamu sehat?" Pertanyaan Tanti memecah lamunan Jeriko. Ibu dari Sienna itu menghampiri menantu laki-lakinya yang terlihat lebih diam.
"Sehat, Bu." Jeriko senyum, tapi tidak dengan matanya.
Tanti paham, lalu mengusap lengan Jeriko dua kali. Sebelum Jeriko hendak meminang anak gadisnya, ia dan suami banyak tanya mengenai kehidupan Jeriko. Kadang ia bertanya dengan Jeriko langsung atau melalui Bhanu. Dan kekurangan Jeriko cuma satu, yaitu keluarganya.
"Kalau ada waktu, ibu sama ayah mau main ke rumahmu, ya? Atau papamu suruh ke sini, kita bakar-bakaran." Meski nggak begitu dekat, Tanti selalu berusaha menjaga hubungan yang baik sama ayah Jeriko mengingat tidak ada lagi keluarga Jeriko yang lain.
Jeriko mengangguk sambil mengatakan kalau papanya kirim salam buat keluarga Sienna.
Sesekali Jeriko bertukar pesan sama papa, meski rasanya sangat kaku. Jangan tanyakan bagaimana hubungan Jeriko sama mamanya. Mereka sangat jarang bertemu sejak orang tuanya berpisah, terakhir bertemu saat akad nikahnya tujuh tahun lalu.
Keluarga Sienna nggak mempermasalahkan hal itu, jika sudah tidak bisa bersatu untuk apa dipaksakan?
"Ya udah, Ibu mau cari plastik buat bungkusin makanan ke keluarga Vio sama tetangga-tetangga rumahmu." Ibu pamit, lalu bergegas menghampiri suaminya yang sudah siap dengan motor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colourful
Science Fiction[SLOW UPDATE] Sienna adalah perempuan satu-satunya dari keluarga ayah dan ibu. Siapa saja yang ingin menjalin hubungan dengannya, harus berjanji untuk tidak menyakitinya atau membuatnya menangis. Sampai suatu hari, seseorang yang merupakan teman bai...