Dua panggilan dari Sienna tidak sempat Jeriko jawab. Dia sama sekali tidak bermaksud untuk untuk mengabaikan, tetapi ada Ansel yang tidak berhenti menangis sejak tadi karena ibunya tidak kunjung sadar. Bocah itu memang tidak menangis histeris, hanya isakan kecil yang membuat Jeriko semakin teriris. Telepon dari Sienna sudah pasti membahas mengenai kejadian tadi, Jeriko tidak bisa membicarakan ini di depan Ansel. Pun ia belum siap mendengar jika Sienna mengatakan keputusannya detik ini juga. Kemarahan Sienna dan rasa kecewa Sienna terus terngiang di kepalanya sejak tadi, beruntung ia masih dapat mengendarai mobil dengan baik untuk sampai ke sini.
"Om Koko, kapan Bunda bangun?" tanya Ansel. Setelah tiba di rumah sakit, ibunya langsung ditangani oleh tenaga kesehatan dengan serius. Anak itu belum melihat ibunya lagi setelah ibunya dipindahkan ke ruang lain.
"Doain aja biar Bunda bangun, ya?" jawab Jeriko seadanya. Ia bingung untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai kondisi Gita pada Ansel.
Tadi, dokter Bayu yang menangani Gita berkata bahwa kondisi perempuan itu sudah kritis dan harus melakukan perawatan di ruang ICU. Cepat atau lambat, Gita harus segera dioperasi jika belum sadar dalam 2×24 jam. Entah bagaimana caranya agar Jeriko dapat pulang bertemu Sienna atau sekadar mengangkat teleponnya jika keadaan mengharuskannya tetap di sini.
Di tengah kalutnya pikiran Jeriko, seorang gadis tiba-tiba berdiri di tempatnya duduk. Ia mengenakan pakaian layaknya seorang pengasuh, lengkap dengan tas yang ia kenal. Itu tas milik Ansel.
"Sus Sinta?" panggil Ansel dan anak itu langsung memeluk gadis yang baru datang itu.
"Sabar, ya, Ansel."
"Ansel kenal?" heran Jeriko, keningnya mengernyit bingung. Perempuan yang dipanggil Sinta itu melepas pelukan Ansel dan ikut duduk di kursi tunggu.
"Saya pengasuh Ansel. Baru satu minggu," jawabnya dengan sopan. "Kak Gita minta saya datang ke rumah buat menjaga Ansel. Kalau ternyata rumah kosong itu tandanya mereka ada di rumah sakit. Begitu katanya dan ternyata benar."
Jeriko masih terkejut. Gita menyewa pengasuh untuk menjaga Ansel, meskipun anak itu telah diurus daycare?
"Kamu datang dari Jakarta?" tanya Jeriko, sedikit heran karena mereka hanya berjarak setengah jam sampai di rumah sakit yang rasanya tidak masuk akal jika secepat itu.
"Kak Gita menyewa rumah nggak jauh dari sini biar gak repot pas kontrol. Saya abis dari sana," papar Sinta. "Kak Gita bilang, siapapun yang bersama Ansel saat di rumah sakit ini, pulang aja nggak apa-apa. Biar saya yang menjaga Ansel dan Kak Gita."
Sungguh Jeriko hanya dapat tercengang karena perilaku Gita yang sangat tiba-tiba. Dia sudah mempersiapkan segalanya agar Jeriko tidak berlama-lama di sini. Dia sudah mempersiapkan agar Jeriko tak usah repot-repot membantunya lagi.
"Pertama kali saya bekerja adalah minggu lalu, saat Kak Gita kontrol. Saya sudah tau penyakitnya dan sudah cukup kenal dengan Ansel. Jadi, jangan khawatir.”
***
Ayah Sienna tidak mengizinkan Sienna untuk menjelaskan apa yang terjadi meski mereka sudah berada di rumah Sienna dan Jeriko. Dilihat dari wajah putrinya yang masih dipenuhi air mata itu membuatnya sadar bahwa teman perempuan yang tadi dikatakannya bukan sekadar 'teman' dan ia akan mengintrograsinya bersama Jeriko nanti. Sementara itu Lula sudah mau dibujuk untuk pergi bersama Ical. Di dapur, ibu Sienna menyeduh teh manis agar menenangkan hati maupun otak yang panas.
Perasaan Tanti turut berantakan melihat Sienna yang biasanya ceria itu tampak tak berdaya. Selama ini dia terus berdoa untuk kebahagian keluarganya, tetapi apakah doanya belum tulus sehingga tidak dikabulkan oleh Tuhan? Dia segera menggeleng, pasti ada rencana lain dari Tuhan untuk kebahagiaan sang anak. Dalam hatinya kembali merapalkan doa agar rumah tangga Sienna tetap utuh, sebab ia pun sudah menyayangi Jeriko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colourful
Fiksi Ilmiah[SLOW UPDATE] Sienna adalah perempuan satu-satunya dari keluarga ayah dan ibu. Siapa saja yang ingin menjalin hubungan dengannya, harus berjanji untuk tidak menyakitinya atau membuatnya menangis. Sampai suatu hari, seseorang yang merupakan teman bai...