Siapa yg nerror gue trs?! NIH SAYA KASIH UP! Awas masih proses-_-🔪💣💥
Ada yg kangen? Udah bulukan ya😂? Maaf!
120 Vote + 50 Komen= Lanjut
Mon maap ya, klo ga diginiin nanti makin banyak sider, sata nulis karya gak seberapa kalian tinggal baca lalu hargai, simple kan? Gak ngabisin duid sama waktu njer, sadarlah sebelum saya bener-bener bosen up:))☁🌟☁
"Pengecut,"
Atensi mereka teralih kepada seseorang yang memaki tak terkecuali seorang Siswa berkacamata tebal yang betah menunduk.
"Lihat siapa yang datang?" Wiliam melipat kedua tangannya seraya memutari Bintang dengan tatapan remeh. Dia mengangkat sebelah alisnya. "Halo, Bintang." Jawabnya sambil terkekeh kecil.
Bintang menatap Siswa berkacamata tebal tersebut lalu beralih menatap Keyra. "Jangan berani macam-macam disini, gue gak segan balas kalian."
"Uhhh, takuttt." Aldian pura-pura ketakutan mengundang tawa kecil dari Wiliam. Lalu tangan besarnya mendorong Siswa tersebut tak sampai terjatuh ke lantai.
Keyra menatap Siswa tersebut sebentar sebelum menggelengkan kepalanya, entah kenapa.
"Ewww, sok jadi Pahlawan kesiangan." Ejek Manda dengan tatapan jijik, namun jawaban Bintang selanjutnya membuat dia yang tadi tertawa dengan temannya menjadi bungkam.
"Lebih jijik mana orang yang hanya berani keroyokan?"
Bintang menyunggingkan senyum miring. "Dan jangan lupa lo semua pengkhianat, lebih menjijikan dari kotoran sekalipun." Mereka mengepalkan tangannya, emosi. Namun mereka harus bersabar karena jika salah langkah sedikit, akan berakibat fatal.
"Denger Bintang, ini cuma awal kecil permainan kita. Hati-hati buat selanjutnya." Bisik Keyra sebelum akhirnya melewati Bintang dengan menyenggol bahunya keras. Teman-teman Keyra mengikuti Keyra sembari terus memaki. Bintang mendesis lalu kembali menatap Siswa di depannya. Bahunya tampak bergetar.
"Ma-makasih," Ujarnya gugup sembari meremas celana seragam erat.
"Ya. Lain kali lo harus lebih berani. Lo suka Keyra?"
Edo mendongkak lalu tersenyum tipis. "Gue bahkan takut cuma karena tatapannya." Selanjutnya tertawa kecil. "Sakit ya cinta sendirian," Gumamnya berbisik.
"Dia khawatir sama lo."
"Apa?"
Bintang menghela nafas, sedari ia terbangun ia tak melihat Kekasihnya. Ia kesal karena Langit tiba-tiba menghilang begitu saja ditambah telinga sahabat Langit ini agaknya kurang berfungsi dengan normal atau memang dia pura-pura tak mendengar.
"Lihat Langit?"
"Tadi di---"
"I'M HERE!!!" Pemuda itu berlari kearah mereka sambil mengangkat tangannya, memberikan senyuman lebar kepada Bintang. Karena gemas gadisnya malah mengangkat alisnya dengan tatapan tajam, Langit pun mencubit kedua pipinya. Bintang melepaskan kedua tangan Langit di pipinya. Tangannya terangkat menghapus tetesan keringat dari wajah hingga leher Langit.
"Dari mana? Keringatan."
"Toilet atas! Tadi lari kesana, dibawah penuh!" Jawabnya menggebu-gebu.
"Nanti jatuh gimana?" Tanya Bintang sembari merapikan kerah dan membenarkan posisi dasi yang sempat miring.
"Ya bangun la--Aduh! Kasar banget pukul-pukul Langit!" Protes Langit karena gadisnya memukul bahunya, meskipun tidak terlalu kuat.
Bintang memutar bola matanya, sementara Edo yang belum pergi hanya bisa terdiam, menyaksikan pemandangan menyesakan di depannya. Jomblo adalah ras yang terkuat di Bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Boyfriend🖤[HIATUS]
Teen Fiction[⚠️Banyak kata-kata kasar & tidak untuk ditiru⚠️] Bagaimana Seorang BINTANG ALISYA GEOFANI Si Bad Girl dengan tatapan elang dan sikap sedingin Es yang berparas seperti Bidadari jatuh Cinta kepada LANGIT ARDANA Si cowok Childish? What? Es? Childish...