18. Bersamamu

5.4K 274 60
                                    

Hai!

Cieeee upadate:*

Nih aku update:)
Partnya sengaja dipotong biar jadi dikit:v
Cek akun ada cerita baru dijamin seru😚
Happy reading💕

Bom typo🙃💣💥
.
.
.

Langit memasang wajah lesu sambil memasangkan dasi di kerah bajunya. Bibirnya sedari tadi melengkung ke bawah. Tak seperti biasanya, ia sangat tidak bersemangat untuk Sekolah. Mungkin karena besok Bintang pergi meski cuma 3 hari menurutnya itu seperti 3 tahun. Memang dasarnya Langit saja yang lebay! Tak mau berpisah dengan Bintang sedetikpun. Tapi dirasa semua Orang juga begitu jika sedang kasmaran. Iyakan?

Ia memakai tas punggungnya. Dengan langkah gontai, Langit berjalan menuruni anak tangga. Sampai di ruang makan matanya membulat sempurna melihat disana tak hanya kedua Orang tuanya tapi ada seorang gadis yang tengah tersenyum manis kepadanya sambil menopang dagu.

Dengan semangat Langit duduk di sebelahnya membuat gadis itu terkekeh pelan sementara Orang tuanya hanya menggelengkan kepala.

"Bintang kok ada disini?" Tanyanya

"Kenapa? Gak suka?" Tanya Bintang

Langit menggeleng keras. "Suka! Banget malah! Tapi kok gak ngasih tau Langit?" Kesalnya

"Udah makan aja, gitu aja kok diributin." Cibir Hans

Langit mendelik tajam kepadanya Ayahnya. "Dia siapa Bun? Bunda nemu di mana orang ini?" Tanya Langit dengan nada jahil.

"Laknat anda jadi Anak! Dikutuk jadi boneka mampang, baru tau rasa!" Dengus Hans disambut kekehan semuanya.

Bintang menggengam tangan Langit hingga dia menoleh. Alisnya saling tertautan pertanda bingung. Bintang hanya tersenyum tipis lalu menyodorkan sepotong roti kepadanya. Tanpa bertanya lagi Langit langsung memakannya dengan senang hati.

Ia bahkan sempat mengecup remah roti di jari-jemari Bintang. "Manis," Komentarnya membuat Bintang merona.

Selesai makan keduanya memutuskan untuk pamit. Baru saja setengah perjalanan Langit menyuruh Bintang untuk berhenti. Mau tak mau Bintang menurutinya kemauan bayi besarnya toh dari pada dia ngambek. Kan gak lucu!

"Bintang, em ... hemmm ... " Cowok itu nampak ragu berbicara. Kedua tangannya saling meremas.

Melihat raut gugup dari wajahnya. Bintang mengernyit. "Kenapa?" Tanyanya sambil mengusap lembut pipi Langit.

"Emmm ... itu .., em, jangan marah yah?" Bintang yang mengerutkan keningnya sebentar lalu mengangguk. "Emmm ... kita bolos aja yah?" Ajaknya

"Hah?" Bintang membuka mulutnya tak percaya. Selama ini cowok di hadapannya paling anti yang namanya bolos. Setiap Bintang ketahuan bolos cowok ini akan marah kepadanya. Selalu mengingatkan agar dirinya tidak bolos. Tapi sekarang dia meminta untuk membolos?

"Kenapa?"

Langit tertunduk. "Langit mau seharian sama Bintang," Lirihnya mengingat besok Bintang akan pergi jauh darinya.

"Tapi--"

"Please ... " Mohonya. "Bintang sendiri yang bilang mau kita barengan terus hari ini, kemaren?" Ucapnya dengan wajah memelas.

Bintang terdiam sebentar lalu mengangguk dengan senyuman manis. "Iyah,"

"Yeayyy!!" Girangnya sembari mengepalkan kedua tangan ke atas.

My Childish Boyfriend🖤[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang