26. Sorry

698 43 25
                                    

Khusus Ulang tahunku😊💞
Aku bakal kasih tripel up
1. Sekarang (harusnya jam 12 tadi ya)
2. Jam 7 sore
3. Jam 10 malem
Hari minggu hari ke-7, 12 tggl lhr sya dan 10 for Oktober (g penting sih:v)

"Semua manusia punya kesalahan dan semuanya berhak mendapatkan kesempatan."

⭐⭐⭐

20.20 malam.

Kelvin membuang rokoknya asal, dia berdiri menghampiri Galaksi. Dia mengangkat tangannya merasakan teman-temannya hendak mendekat kepada Galaksi dengan tatapan lapar.

"Sangat berani masuk kandang singa seorang diri." Kelvin menepuk-nepuk bahu Galaksi, langsung saja ditepis olehnya.

"Gue gak mau basa-basi, kalian kan yang nyerang Haikal, Vito sama Wandi, kemaren malem?" Tuduh Galaksi menunjuknya.

Alex yang mendengar itu menggeram, pemuda itu menendang kursi yang tadi diduduki-nya. Dia hendak menyerang Galaksi tapi lagi-lagi Kelvin menghentikan tindakan tersebut hingga membuatnya emosi.

Kelvin kembali melirik Galaksi. "Jadi, lo datang jauh ke markas kita cuma buat nuduh kita?" Dia menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Gue tau lo siapa Galaksi, lo punya banyak koneksi buat cari kebenerannya, kenapa lo selalu gegabah? Lo semakin membuat hubungan Sekolah kita semakin merenggang." Suara Kelvin berubah menjadi dingin.

"Dan lo pikir, apa bisa lo keluar dalam keadaan baik setelah masuk ke kandang Singa?" Seorang cowok berkumis tipis yang sedari tadi diem memainkan game di layar tipis itu mendongkak menatap Galaksi.

"Lo pengkhianat Galaksi. Star berkhianat, kalian benar-benar bedebah!" Tambahnya dengan lirik mata penuh dendam.

Senyum sinis terbit di bibir Galaksi, "Gue gak takut sama lo semua." Kata Galaksi, ekor matanya melirik sejenak ke arah kaca jendela kemudian semakin melebarkan senyumnya.

Dan Kelvin tersenyum tipis seraya mengangguk kecil.

***

Brakkk!

"GALAKSI DIKEROYOK!"

Semua dalam ruangan tersentak, Haikal tiba-tiba datang membuka pintu secara kasar. Joy berdiri menghampirinya. "Dikeroyok?" Alisnya berkerut tajam.

"ANDREAS!"

Aldo mengambil jaket yang dia sampirkan pada sofa lalu menyambar kunci motornya di atas televisi yang sedang menayangkan Sepak Bola. Teman-temannya segera beranjak mengikuti, tapi kemudian Haikal menghadang Denis.

"Gue nebeng, motor gue mogok."

"Oke," Jawabnya, Haikal tersenyum tipis.

Sebelum menaiki motornya, Aldo menghela napas. "Sebaiknya sebagian lo semua stay di sini. Dan gak ada bantahan. Lo Wan, Vit, mending lo berdua istirahat dulu." Katanya tegas, meskipun begitu, terselip perhatian kepada kedua temannya di sana. Dia sempat menatap Haikal, lukanya tidak terlalu parah dibanding Wandi dan Vito atas pengeroyokan kemarin malem.

"Lo juga Ben." Perintahnya, Aldo memakai helm dan langsung saja membawa motornya dengan kecepatan penuh.

"Sebentar Den," Haikal menghentikan Denis yang hendak melajukan motornya.

"Apa? Lo gak liat semuanya udah pada pergi?" Ujar Denis sewot. Haikal menggaruk tengkuknya dan menyengir.

"Bentar, gue lupa ambil kunci motor gue." Ujar Haikal berjalan ke arah motornya dan mengambil barang tersebut yang masih tergantung disana.

My Childish Boyfriend🖤[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang