19. Langit tanpa Bintang

4.7K 267 63
                                    

Hai!

Akhirnya gue telah menyelesaikan semedi sama hibernasi di kasur gue😇udah berapa hari gue ga update?? Hm, cuma sebentar.

🔊Oke, gue cuma bilang kalo setelah ini silent readers makin banyak gw bakal hiatus lebih lama lagi hmm maybe bakal privat, Oke? Kedengeran semua???🕪

Gak baca ulang kasi tau gw klo typo, readers budi-Man😇

***

Langit menggengam tangan Bintang dan membawanya ke penjual es krim. "Nih," Langit menyodorkan es krim rasa vanila pada Bintang dan gadis itu menerimanya.

Langit tersenyum lalu menjilat es krim coklatnya. Matanya memandang Orang yang berlalu lalang di pasar malam. Tiba-tiba pandangannya menangkap sosok-sosok yang tak asing.

"Bintaaang!" Langit menarik-narik jaket Bintang. Bintang menatapnya dengan alis terangkat. "Itu!" Langit menunjuk sosok yang ia tangkap.

Bintang mengikuti arah telunjuk Langit. Disana Ada Galaksi dengan Sinta, Genta dengan Fina dan juga Fina ... sendirian.

Keduanya mendekat membuat mereka terkejut.

"Bintang!"

"Ckck, pantes gak pulang-pulang kayak Bang Toyib, Pacaran terus." Goda Galaksi membuat Langit malu. Padahal yang disindir adalah Bintang. Baperan!

Fina menghembuskan nafas kasar. "Nambah lagi. Gue jualan kacang ajalah!" Kesalnya

Semuanya terkekeh membuat Fina mendelik. Dalam hatinya dia sangat sedih karena kesalahpahaman itu membuat Galih pergi. Sampai sekarang belum ada yang tahu dimana dirinya.

Sadar Fina menangis dalam diam. Bintang mengusap rambutnya. "Sebentar lagi bucin lo datang." Bisiknya membuat Fina mendongkak.

"Hah? Maksud lo Bi?" Dia tak mengerti sama sekali.

Bintang mendengus. "Gue bukan babi. Tunggu aja," Ucap Bintang acuh sambil memakan es krimnya.

Pasangan-pasangan larut dalam pembicaraan masing-masing. Fina sekarang menjadi obat nyamuk. Tak tahan, Fina mendengus lalu berjalan menunduk sambil menggerutu berbagai sumpah serapah kepada teman-temannya itu.

Brukkk!!!

Tubuhnya menabrak seseorang. Meski itu kesalahannya dan tak sampai jatuh. Tapi karena mood-nya sedang buruk Fina hendak memukul Orang itu. Saat akan menyentuh wajah Orang itu. Tangannya terhenti di udara. Sesaat kemudian tangannya kembali bergerak. Bukan untuk memberi pukulan tapi sebuah usapan halus. Rindu. Ia menyalurkannya disana. Matanya panas menahan sesuatu.

Fina menggigit bibir bawahnya lalu memeluk Orang itu erat. Tak mau tak ditinggal lagi.

"Kemana aja ...?" Lirih Fina dengan suara lemah. Tangan mulusnya memukul pelan dada Orang itu.

Orang tersebut tersenyum tipis. Lalu mengecup rambut Fina. Sama, dia juga rindu. "Aku disini. Gak usah nangis lagi, maaf."

Fina menggeleng. "Aku yang harusnya minta maaf. Maaf Galih, maaf udah kecewain kamu ... " Lirih Fina

Keduanya terus saling berpelukan dan Galih mencium kening Fina lama. Tanpa tahu teman-temannya mendengus. Enak saja main bermesraan depan umum! Kalau kaum jomblo iri siapa yang bertanggung jawab?!

"Love, kita kesana yuk!" Ajak Galaksi disambut anggukan oleh Sinta.

"Kamu mau arumanis gak?" Tanya Genta. Dina menatapnya berbinar sambil mengangguk-ngangguk. Tanpa menunggu waktu lagi kedua pasangan itu pergi menuju tujuannya masing-masing.

My Childish Boyfriend🖤[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang