22. Jebakan

1.7K 134 100
                                    

Maap, Minggu kemaren mau update tapi yg namanya musibah itu gak bakal ketebak datangnya "kepergian berturut-turut".

Jangan lupa baca My Dream [Possesive badboy & Cold Ketos] cek akun💙 ENJOY!

💚🌳! HAPPY READING SIDER !🌳💚

Termenung di bawah langit malam yang bertabur bintang ditemani oleh hembusan angin cukup membuat gadis itu mulai merapatkan jaket kebanggaannya, merasakan hawa dingin mulai menusuk kulit.

"Bintang,"

Seseorang merangkul bahunya membuat Bintang menyenderkan kepalanya kesana. Bintang hanya mengumam untuk menjawabnya.

"Sampai kapan?

Bintang langsung paham apa yang dia maksud. "Sampai waktunya tiba."

Fakta sebenarnya menjadikan Galaksi sebagai Ketua Star secara tiba-tiba, nyatanya hanya bagian dari jebakan Bintang. Bintang sudah lama menjadi Ketua Star tak mungkin langsung meninggalkannya hanya karena hal sepele. Sejak kejadian beberapa bulan yang lalu, dimana Bintang hampir kecelakaan. Gadis itu mulai memantapkan rencananya. Menjebak pengkhianat--musuh dalam selimut. Ini hanya di ketahui olehnya dan Kakaknya, sehingga awalnya memang kurang baik karena banyak yang protes atas lengser-nya Bintang.

"Arghhh! Gue gak sabar! Aku tuh butuh kepastian!" Pekik Galaksi yang nampak frustasi.

"Kata Langit 'orang sabar disayang Pacar' Jadi lo harus sabar, supaya Sinta makin sayang sama manusia aneh kayak lo." Ia berkata dengan panjang lebar membuat Galaksi menganga, tak menyangka Adiknya sebucin ini.

"Njir, serah lo Bucin!"

"Hmm,"

Hening sesaat, Galaksi dan Bintang hanyut ke lamunannya, suara hewan seperti Katak dan Jangkrik serta hembusan angin yang makin menusuk menemani diamnya Kakak-Adik ini.

"Saat gue masih jadi Ketua Star, dia berkali-kali nyoba celakain gue. Gue kira dia ngincer posisi gue, tapi gue salah."

Galaksi langsung menatap Bintang dengan tatapan penuh tanda tanya. Bintang kembali melanjutkan ucapannya. "Dia cuma ingin gue mati, itu yang diinginkan."

"Kenapa gak ngomong sama Kakak, Dek?" Galaksi mencengkram bahkan meremas bahu Bintang, merasa khawatir kepada Adik satu-satunya ini.

"Tadi gue bilang," Galaksi berdecak sebal mendengarnya. "Beberapa minggu yang lalu, Gerald bilang uang kas berkurang banyak, padahal gak ada pengeluaran bulan ini. Haikal bilang ... Ben, Joy sama Aldo dihadang anak buah Lano saat mereka mau datang ke rapat Star. Itu aneh, karena cuma anggota Star yang tau kapan dan jalan pintas cepat menuju markas utama. Beruntung mereka berhasil kabur."

Galaksi terdiam menunggu kelanjutan cerita Adiknya. "Bahkan rencana kita mau balas dendam pada Lano bocor. Berakhir mereka kabur dari markasnya, karena mereka tau mereka gak akan menang dengan banyaknya anak buahnya yang cedera akibat bentrok dengan rival mereka yang lain." Lanjut Bintang, lalu menghela nafas sejenak.

"Gue harap lo sabar, sebentar lagi."

Galaksi mengangguk mengiyakan. "Tenang aja, gue itu type cowok yang penyabar, perhatian, gak egois, selalu mengutamakan moto 'cewek selalu bener' meskipun gak ikhlas rasanya, berhati lembut dan penuh kasih sayang. Lo harus bangga punya Kakak kayak gue."

"Bacot."

Hawa semakin dingin dan waktu semakin berjalan. Galaksi berdiri dari duduknya, lalu menepuk-nepuk bokongnya, setelahnya mengulurkan tangannya kepada Bintang.

My Childish Boyfriend🖤[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang