37. Cousin

691 33 6
                                    

Senggang nih saat update buat kesayangan, ah elah bahasanya:D
Tinggalin jejak ya biar my mood jadi good mood, ehe:v

📖

"Pffttt! Hahaha! Serius lo?"

"Duarius dogmon, kasian itu anak balik-balik langsung pucet haha!"

Langit mengerucutkan bibirnya dengan mata berkaca-kaca karena sedari tadi Galaksi dan lainnya tak berhenti mengejeknya.

"Lo nelen ikan hidup, Lang?" Langit dengan polos mengangguk, kejadian semalam tak akan pernah dia lupakan. Tercebur dalam kolam ikan dengan pasangan bukan hal yang romantis, apalagi dirinya sempat menelan ikan kecil dalam keadaan hidup-hidup! Itu memualkan!

Dia memegang dadanya ada rasa geli, mengingat ikan malang yang entah kini masih hidup atau tidak dalam perutnya.

"Haha, anjir!"

Bintang terdecak keras sambil menyodorkan botol minum miliknya langsung saja Langit tenggak hingga menyisakan sedikit air.

"Haus lo hahaha!"
"Haus--AWH ANJIR!

Dina dan Sinta kompak memukul dua lelaki tersebut. "Liat itu bocah mau nangis! Gue gak mau tau ya, kalau dia sampe nangis kalian berdua harus tanggung jawab!" Sentak Dina memukul kembali kening pacarnya, kali ini penuh tenaga dalam sampai Genta menjerit nyeri.

"Aduh! Yanggg!" Rengek Galaksi mengusap telinganya, Sinta terkekeh datar.

"Gue pulang duluan ya."

"Tumben," gumam Dina dibalas senyuman tipis oleh Fina. Gadis yang sedari kemarin menjadi pemurung dan tidak banyak ikut campur dalam obrolan. Secuek-cueknya dia, pasti sesekali mencampuri obrolan walaupun singkat, tapi lihatlah perubahannya ini?

"Ayah gue pulang." Temannya mengangguk mengerti, ikut senang akhirnya sang Kapten itu pulang setelah beberapa bulan mengudara.

"Have fun, ya!" Teriak Dina, mereka masih berada di kantin meski jam pulang sudah terlewat lima belas menit yang lalu. Bahagia sekali masih pukul 10.15 pagi tapi anak murid udah dibubarkan. Sebagian murid masih betah di sekolah, beberapa dari mereka mungkin takut uang jajannya kembali dipinta oleh Ibunya.

"Fina kok kayaknya sedih? Bukannya harusnya seneng?" Langit berbisik pada gadisnya.

Bintang memandang lurus ke depan melihat punggung temannya mulai menjauh. Dia mengambil ponselnya lalu mengetikan sesuatu di sana. Langit mengintip melihat gadis itu bertukar pesan dengan Ray. Meminta pria itu diam-diam mengawal Fina dari belakang hingga selamat menuju ke kediamannya dan juga mencari tahu masalah yang tengah dihadapinya.

Langit tersenyum, Bintang yang dikenal dingin rupanya diam-diam sangat perhatian kepada teman-temannya.

Cup!

Bintang membeku, ponsel jatuh membentur meja, wajahnya memerah dia menoleh melihat si 'pencuri ciuman' tersenyum polos kepadanya. Meskipun hanya kecupan di pipi tetap saja mendebarkan, apalagi banyak orang-orang di sini. Dan jangan lupakan reaksi teman-teman juga Kakaknya, mereka yang awalnya asik bercanda kini terdiam kemudian menguar senyum menggoda dan bukan hanya mereka tapi semua yang masih ada di kantin yang melihat kejadian itu ikut menggodanya.

Kesempatan, mumpung ada pawangnya jadi gadis itu tak akan mungkin berani mengamuk.

"Langit sayang banget deh sama Bintang!"

"Cieeeee~"

Sialan!

***

"Emang Langit lagi di mana?"

My Childish Boyfriend🖤[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang