3. Salah paham (Revisi)

13.1K 533 53
                                    

Dia itu seperti es, semakin aku genggam semakin cair tapi setelah itu dia akan hilang dan kehilangannya akan tetap terasa.

***

Kringggg .... kringggg ...

Bel istirahat berbunyi. Semua menyambut dengan suka cita. Akhirnya cacing perut yang sudah meronta-ronta bisa diberi jatah.

"Udah bel, cabut kuy!" Ajak Edo

"Edo gak liat Langit belum selesai?" Ucap Langit

"Lo sih ngelamun mulu, jadi dikasih lebihkan tugasnya." Dumel Edo

"Yeh, aku lamunin Bintang. Emang anda jomblo weee .." Langit menjulurkan lidahnya.

"Sialan ah!" Edo segera meninggalkan Langit di kelas sendiri.

"Edo jahat banget gak bantuin Langit, sebel-sebel!" Oceh Langit

"Awas aja Edo kalau mau nyontek gak bakal aku kasih biar tahu rasa! Ih sebeeelll ..."

"Udah ngomelnya?" Tanya Seseorang diambang pintu. Langit menoleh sesaat bibirnya terangkat, senyum.

"Bintang! Sini deh!" Seru Langit gembira.

Bintang menggelengkan kepalanya lalu berjalan mendekat. "Kenapa gak ke kantin? Gak lapar?" Tanya Bintang seraya duduk di sebelah Langit.

"Langit dihukum tauk!"

"Dihukum? Lo nakal?"

"Enggak, aku cuma mikirin kamu jadi gak fokus pembelajaran tadi." Ucap Langit keceplosan. "Eh," Langit menutup mulutnya.

Bintang tersenyum gemas. "Bagus, pikirin terus aja gue. Gue suka."

"Bintang gak marah?" Tanya Langit hati-hati.

"Ngapain gue marah? Gue suka lo mikirin gue. Gue makin sayang sama lo." Ujar Bintang membuat pipi Langit memerah karena tersipu malu.

"Bintang ih, malu tau!"

Bintang tersenyum tipis. "Mau gue bantuin?" Tawarnya

"Gak usah kamu ke kantin aja, aku bisa sendiri."

"Oke," Ucap Bintang singkat lalu melenggang pergi keluar. Langit hanya mendengus kesal, padahal tadi maksudnya cuma untuk basa-basi. Tapi cewek itu malah menganggapnya serius. Kenapa Bintang sangat menyebalkan?

"Dasar es! Tembok! Gak peka! Huuuh! Gak tau apa Langit juga laper? Enyahlah mahluk tak peka di bumi ini wuussss." Oceh Langit

Tapi kekesalan itu tak berlangsung lama setelah melihat dua orang adik kelas datang sambil membawa sepiring nasi goreng dan minuman untuknya.

"Dari siapa Dek?" Tanya Langit

"Yang ada di langit pas malem," Jawab salah satu dari mereka.

"Maksudnya?"

"Star, tau?" Jawab satunya lagi.

Sesaat senyuman Langit terbit, ia mengangguk menggangguk paham sambil tersenyum kepada kedua adik kelas tersebut.

"Makasih,"

"Sama-sama Kak,"

"Yaudah kita duluan." Langit mengangguk. Kedua adik kelas itu pun pergi meninggalkan Langit yang masih tersenyum mesem.

"Bintang so sweet, makin sayang aku sama Bintang." Monolognya sambil menatap nasi gorang tersebut. Tanpa disadari Bintang sedari tadi mengintainya dari jendela dengan senyuman tipis.

My Childish Boyfriend🖤[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang