39. Star

449 24 28
                                    

"Cinta itu buta tapi bisa tau warna uang."__someone:v

Minal Aidzin Wal Faizin, mohon maaf kalau udah baca tolong hargain🤭🥰

Semoga apa yang disemogakan segera tercapai, kita bisa bertemu lagi di Ramadhan tahun depan lewat tulisan. Amin.

📖

Gerombolan pemuda itu menoleh ke arah depan, mereka segera berdiri dan bersiap tatkala Bintang turun dari motornya. Derri menelan ludahnya takut karena sekilas tatapannya beradu dengan gadis itu. Cantik tapi membunuh, pikirnya.

Evan membuka jaket yang dia pakai kemudian melemparnya ke belakang, dengan senyuman angkuh pria itu merasa akan menang malam ini karena gadis itu benar-benar datang sendirian. Ya, meskipun gadis itu sebenarnya bukan lawan yang mudah, tapi nyatanya jumlah pengikutnya bisa menguntungkan dirinya bukan?

"Wah, ternyata pimpinan SMA GARUDA sudi menapakkan kakinya ke wilayah kami."

Bintang terdiam kemudian terkekeh sinis, Derri diam-diam semakin gemetar sekarang. "Sangat berani menganggu gue, ya." Balasnya lembut.

"Bacot, lo bakal keok malam ini." Seorang pria berkulit gelap langsung menyahut.

Bintang mendatarkan wajahnya kemudian tersenyum miring. "Gak tau juga." Jawabnya acuh.

Evan menggeram. "Tunggu apa lagi?! Serang!!!" Serunya, gerombolan itu maju dan mulai mengelilingi seorang gadis itu.

Bintang menatap sekelilingnya. "Lo semua camkan ini, sedikit luka yang lo toreh di tubuh pacar gue, gue abisin lo semua!"

"Bacot!!!"

Bintang dengan gesit menangkap tangan seseorang hendak memukul wajahnya, dengan kuat dia memutar tangan itu ke belakang kemudian menendang bokongnya hingga dia terjerembab menyentuh tanah.

Gadis itu kemudian sedikit menunduk kala satu kaki hendak mengenai lehernya, dengan cepat gadis itu balik memberi tendangan di dada kemudian memutar tubuhnya memukul Derri yang hendak menyerangnya dari belakang. Menangkis, memukul, menendang kemudian menarik rambut seseorang hingga menunduk lalu memberi tendangan pada wajahnya hingga hidungnya berdarah.

Bintang menarik pria berkulit hitam itu untuk berlindung sehingga orang itu yang terkena pukulan kayu balok, kemudian mendorongnya ke arah si pelaku yang tak lain adalah Evan.

Bugh!

Bintang berhasil meninju hidungnya sampai pemuda itu menjerit kesakitan. Satu persatu mulai mulai tumbang.

"Langit!!!"

Bintang menoleh tak lama kemudian gadis itu merasakan kepalan pada wajahnya, Evan tersenyum licik karena berhasil membuyarkan konsentrasi gadis itu.

"Lo harus diem kalau gak mau pacar lo itu kenapa-napa." Mata Bintang menyorot tajam kepadanya, gadis itu tengah berjongkok sembari membuang ludah yang bercampur darah dalam mulutnya.

"Pengecut." Desis Bintang, Evan terkekeh bangga dengan melipat tangan di depan dada.

Tangan pria itu menarik sejumput rambut anak bungsu Geofan sampai membuat wajahnya mengadah ke atas."Seharusnya lo bikin surat wasiat sebelum kesini, Star gak bisa nolongin lo sekarang." dia membawa satu tangannya lagi untuk mencengkram wajah gadis itu, cukup kuat hingga kukunya menembus kulit pipi, teman-teman pria itu nampak berjejer di belakang Evan, sembari memberi tatapan licik.

Bintang menoleh ke arah belakang para gerombolan itu kemudian tersenyum miring, mata gadis itu menunjukan bahwa dirinya tidak akan kalah sekarang. Bintang menujuk ke belakang Evan dengan dagunya, hingga membuat Evan mengernyit.

My Childish Boyfriend🖤[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang