31. Birthday

743 35 1
                                    

Note: part jamet (Dina & Genta moment)

🌌⭐🌌

Sudah masuk hari ketiga Ujian Akhir Semester, setiap hari mereka lewati dengan perasaan senang dan sedih. Entah senang mendapat mata soal ujian mudah ataupun pengawas baik dan sedih karena mendapat soal tersulit hingga Guru pengawas galak.

Sedari pagi hujan masih saja mengguyur bumi menyisakan rintik-rintik.

Mereka datang mengenakan jas hujan juga payung, keadaan kodidor becek dan kotor membuat murid-murid bergotong royong membersihkan sebelum bel berbunyi. Guru-Guru pun ada yang ikut turun, entah hanya mengintruksikan atau langsung turun bebersih.

Genta mendesah gusar sembari membuang sampah di kolong mejanya.

"Lo kenapa, bro?" Galaksi meminting lehernya.

"Gue takut rencana kita gagal." Balasnya. Bagaimana jika hujan susulan datang ketika bel pulang berbunyi? Itu buruk rencana pasti gagal total.

"Jangan overthinking, kayak cewek aja lo." Suara Aldo terdengar dari belakang.

Genta mengangguk-anggukkan kepalanya, memberikan senyuman tipis kepada semua temannya. "Semoga aja gak hujan."

"Jangan lupa, traktiran!" Balas mereka kompak membuat senyumnya luntur.

"Santai."

XII IPA 3

Langit menyimpan pel yang sebelumnya ia gunakan untuk mengepel dalam kelas, semua murid mendapatkan bagiannya masing-masing, meskipun ada beberapa yang kerjanya hanya diam memerintah tapi tak sedikitpun membantu.

"Ahk!" Badannya terjatuh ke depan membuat keningnya terhantuk keras pada lantai yang dingin dan basah.

"Lang!" Edo dan Keyra menghampirinya. Keyra menatap tajam Manda yang tersenyum polos, gadis itu bertindak seolah tidak tahu apa-apa padahal sebelumnya dia menjegal Langit dengan kakinya.

Dia bahkan masih duduk di kursinya dengan sembari bercermin dan memoleskan bedak di wajah.

"Kening lo merah Lang, lecet dikit." Ujar Edo prihatin. Keyra mengeluarkan tissue di dalam saku baju seragamnya, dia mengusap sedikit darah yang keluar dari kening pacar Bintang itu dengan lembut.

"Langit gak papa." Ia menggelengkan kepalanya dan menyengir. Ia memegang secarik tissue dari tangan Keyra tadi.

Ia berdiri lalu menoleh kepada Manda sejenak. "Jangan lakuin itu lagi, bahaya." Peringatnya lembut tapi juga tegas.

Manda mengerutkan hidungnya merasa lucu, hey! Dia dinasehati seorang bocah?

Tak melirik bahkan menjawab, dia tersenyum melihat Rifa datang dari balik pintu.

Keyra menggelengkan kepalanya dengan tatapan tajam. Dia duduk di depan kedua gadis itu. "Jangan sakiti dia."

"Jangan bawa Langit dalam soal ini, dia gak tau-tau apa. Apalagi sekarang Gerald dan Genta kembali, Star makin kuat." Ujar Keyra, dia berjalan menuju tempatnya karena bel sudah berbunyi.

My Childish Boyfriend🖤[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang