Jangan sakitin Orang yang gue cinta, Atau lo bakal tau akibatnya!
***
"Engghh ... " Cowok itu mengerang. Ia mengeliat lalu membuka matanya. Pertama yang ia lihat, adalah langit-langit. Pandangannya beralih menemukan seorang gadis yang tidur di sebelahnya. Dia memeluk pinggangnya posesif. Seketika bibirnya melengkung ke atas.
Langit memerhatikan setiap inci dari wajah gadis itu.
Hidungnya mancung bak perosotan anak TK, mulut mungilnya berwarna pink, dan jangan lupa Bintang mempunyai lesung dipipinya yang membuatnya semakin dipuji banyak cowok, wajah mulusnya sangat menggoda. Damai.
"Pagi," Suara serak khas bangun tidur itu membuyarkan lamunan Langit.
"Eh, pagi juga. B-Bintang udah bangun?" Tanya Langit kikuk. Ia malu ketahuan memerhatikannya.
Cup!
"Morning kiss," Ucap Bintang lalu memeluk leher Langit. Lalu menempelkan wajahnya ke dada bidang Langit. Merasakan hawa panas. Cowok itu masih demam. "Kamu masih panas, hon." Lanjutnya
Langit belum sadar dari keterkejutannya. Ditambah jantungnya tak bisa diajak kerjasama. Bisa-bisanya gadis itu membuatnya terbang. "Bi-Bintang gak Sekolah?" Tanya Langit. Ia dapat merasakan Bintang menggeleng kecil. Langit menghela nafas. "Kenapa?" Tanyanya dengan suara lemah.
"Bintang mau jagain Langit." Sahut Bintang dengan suara menggemaskan. Langit tersenyum kecil. Lalu tatapannya berubah menjadi sedih.
"Bintang Sekolah aja,"
"Gak,"
"Sekolah aja Bintang."
Bintang melepaskan pelukannya. Menatap manik Langit yang menunjukkan mimik sedih. "Kenapa?" Tanya Bintang dengan wajah datar.
"Langit cuma nyusahin Bintang. Kata Kak Leo, Langit gak pantes buat Bintang." Lirihnya
Bintang mendongkakkan wajahnnya memandang manik hazel Langit. Tatapan lembut. "Jangan dengerin Orang lain."
"Tapi Kak Leo bener ... " Cowok itu menahan tangisnya. Jangan sampai ia menangis. Itu semakin membuatnya lemah dimata Orang lain.
"Jangan.Dengerin.Orang.Lain." Ulang Bintang dengan lembut tapi penuh penekanan. "Tidur aja ya, aku mandi dulu." Ucap Bintang seraya bangkit. Saat bangkit tiba-tiba sebuah tangan dengan cepat menahannya. Hingga Bintang kehilangan keseimbangan mengakibatkannya terjatuh di atas pemilik tangan tadi.
"La-Langit, ngapain?" Tanya Bintang gugup. Ia merutuki dirinya, kenapa ia bisa gugup seperti ini? Ah jangan lupakan detak jantungnya yang berdegup dengan kencang. Mungkin Bintang harus memeriksa jantung setelah ini.
Cowok itu yang tadinya tersenyum tipis. Bibir pucatnya melengkung ke atas. Membentuk senyuman sangat manis.
Cup!
"Makasih udah hadir untuk Langit." Ucap Langit tulus. Bintang masih membeku saat Langit tadi tiba-tiba mengecup bibirnya. Gadis itu mengerjap-ngerjap lalu membalas senyumannya. Itu membuatnya semakin cantik. Manis bagai gulali.
Diusapnya kening Langit yang masih terasa panas. Perlahan ia bangkit dan menuju kamar mandi. Sementara cowok itu menutup mata. Kembali melanjutkan tidur.
***
"Kamu disini dulu yah, aku ada urusan sebentar." Ucap Bintang sambil mengusap kepala cowok yang tengah berbaring tak berdaya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Boyfriend🖤[HIATUS]
Teen Fiction[⚠️Banyak kata-kata kasar & tidak untuk ditiru⚠️] Bagaimana Seorang BINTANG ALISYA GEOFANI Si Bad Girl dengan tatapan elang dan sikap sedingin Es yang berparas seperti Bidadari jatuh Cinta kepada LANGIT ARDANA Si cowok Childish? What? Es? Childish...