16. Aneh siapa itu?

1.4K 103 12
                                    

Di area taman, Nathan sedang menatap kosong ke arah pepohonan. Pikiran nya kini sedang kemana-mana.

Pandangan nya teralih menatap telapak tangannya, dia mengamati jari jarinya setelah itu perasaan kecewa terhadap dirinya menguasai.

"Tangan ini yang berani mukul kesayangan gue!.." lirih nya.

"Tangan ini yang udah lancang lukai dia!.."

"TANGAN INI YANG UDAH BUAT DIA KECEWA!!..."

"DAN TANGAN INI MEMBUAT DIA ADA DI RUMAH SAKIT!!..." Emosi Nathan tak terkendali.

"ARGHHH KENAPAA HARUS GUEEE YANG DI POSISI INIII,,, YA TUHAN KENAPA GUE HARUS NGIKHLASIN DIA? DAN KENAPA GUE HARUS NERIMA PERTUNANGAN INI SI*LAN !!!"  teriak Nathan.

Nathan pun memukul mukul kepalanya sendiri kecewa terhadap dirinya sendiri.

Bugh

Bugh

Arghhhhhh

"STOPP NATHAN!!!! LO KENAPA KAYA GINII?!" ujar Kirana yang baru saja datang dan menahan tangan Nathan, sebelumnya dia emang selalu datang hanya sekedar melihat Nathan ya walaupun selalu tidak di anggap oleh Nathan.

"GUE BENCI DIRI GUE KIRANA!!! GUEE EGOIS, BISA NYA NYAKITIN ORANG - ORANG TERMASUK LO!!" kacau Nathan.

Kirana yang tak tega memeluk Nathan erat dan Nathan menerimanya.

"Kenapa gue bisa seegois seperti orang lain bilang?? Apa salah, gue suka dengan orang yang gue suka?" Tanya Nathan frustasi. Karena sebelum dia bertemu dengan Misella dan juga Kirana, dia juga pernah mengalami ini. Tetapi berakhir orang dia suka itu bukan takdirnya.

"Ta-tadi gue nggak sengaja ngelukain orang yang gue suka Kirana " sedih Nathan dalam pelukan Kirana.

Kirana mencoba untuk tidak sakit hati..

"Ngelukain gimana maksud nya?" Tanya Kirana mencoba memberikan ketenangan.

"Gue nggak sengaja mukul dia, tapi itu niatnya bukan ke dia. Seharusnya yang kena itu si Mervin si*lan itu. Dan orang yang gue suka malah ngehadang nya. Jadinya dia yang terluka" jelas Nathan seperti mengadu pada ibunya.

"Gue ingin ngemiliki dia, tapi di sisi lain semua itu terhalang dengan keinginan nyokap gue buat tunangan dengan Lo!" Lanjutnya aga meninggi.

"DAN SEKARANG DIA KECEWA DENGAN SIKAP GUE!!" sentak Nathan.

"Hey Lo jangan gini, semua masalah itu pasti ada jalan keluar nya. Dan gue nggak ngerasa di sakiti kok. Selagi hal itu wajar dan masih ada harapan bagi gue, gue akan sabar" ujar Kirana tersenyum paksa. Dia bahkan tidak tau menahu dengan orang-orang yang diadukan oleh Nathan.

"Lo bohong Kirana, gue tau Lo sakit hati dengan setiap perbuatan gue. Tapi semua itu Lo tutupin dengan senyum palsu Lo itu. kenapa Lo masih aja bertahan Kenapa, Kirana KENAPAA!!??" Ujar Nathan.

" Gue muak dengan senyum palsu yang selalu Lo tunjukkin di depan gue!"

"Nath coba lihat gue" ujar lembut seorang Kirana. Nathan pun menatap mata indah yang tak kalah indah nya seperti mata Misella. Meskipun ada sedikit berbeda. Mata indah Misella itu berbinar dengan keceriaan nya. Sedangkan Kirana, mata indah itu mengeluarkan air sedikit berkaca-kaca.

"Gue nggak papa kok, gue bertahan karena gue sayang sama Lo. Dan kenapa gue bilang masih ada harapan, ya karena kita punya ikatan walaupun hanya sekedar tunangan. Gue yakin pasti suatu saat Lo bisa nerima gue walaupun itu hanya secuil harapan" ujar nya dengan senyum tulus.

Nathan merasa tertampar dengan ucapan Kirana, dia merasa sangat jahat menyia nyiakan perempuan sebaik dia.

'Apa gue bisa mencintai cewe yang ada di hadapan gue? Dan bisa lupain Misell?' batin nya bertanya.

Gadis Bar-bar Dengan Sejuta Pesonanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang