57. Konsekuensi melawan nya

532 40 2
                                    

Keluarga Misella sudah mengetahui kejadian yang di alami Misella siang tadi. Tentunya dari cerita David yang memang pertama sampai ke Masion.

Tadi David dan Nathan benar-benar mengkawal Luna dan Sinta ke rumah nya.

Sesudah mengantarnya, David bergegas untuk segera ke Masion dan memberitahukan kepada keluarganya.

Misella kini baru turun dari mobil Mervin. Mereka sempat membeli ice cream untuk Misella. Tentu itu ide Mervin, dia tidak ingin gadisnya terus murung. Dan mereka tetap lengket. Misella tidak mau turun dari gendongan Mervin. Mervin dengan mudah mengendong Misell karena badan nya sangat ringan.

Mervin yang memiliki tubuh atletis, dan Misella yang memiliki tubuh ringan namun ideal, seperti pasangan suami istri saja. Padahal Mervin saja baru mau akan lulus.

Pintu Masion itu terbuka, menampilkan kedua orang tua Misella yang khawatir.

"Sell kamu tidak apa-apa kan? Mommy disini sayang" ujar mommy Ellena menatap anaknya khawatir. Misell yang mendengar suara purau mommy nya pun langsung meminta Mervin untuk menurunkan nya.

"Anak Daddy tidak apa kan??" Tanya Daddy Alex.

"Hehe gapapa mom, dad, semua udah selesai. Mervin yang nyelesain masalah itu dengan sekejap" ujar Misella yang masih memegang ice cream di tangan nya. Dan tersenyum manis ke arah Mervin.

"De cepet banget mood Lo berubah. Apa gara-gara si bunglon ini?" Tanya David menunjuk Mervin.

"Yakk!! Jangan panggil Mervin bunglon. Apaansih" gerutu Misella pada abang nya. Sedangkan Mervin hanya menatap tajam ke arah David. Cukup dengan tatapan itu pun membuat David merinding.

"Ya-yaa soalnya doi Lo tiba-tiba bisa kesadis tadi" ujar David sedikit meringis karena gugup ditatap seperti mangsa oleh Mervin.

"Sadis? Apakah ada perkelahian nyawa tadi?" Tanya Daddy Alex serius.

"Ada dad. Tuh anak buat anak orang pingsan. Tangan patah, lebam, dan lain-lain. Pokoknya parah" seru David yang masih tidak mengerti suasana ini.

Misella mengigit bibirnya dalam. Mengingat betapa ganas nya Mervin tadi.

"Mervin. Saya ingin berbicara padamu. Kalian semua boleh ke kamar" ujar Daddy Alex yang mulai datar.

Misella, mommy Ellena, dan juga David yang mengerti pun langsung melangkah menjauhi mereka berdua.

"Vin, bilang yaa kalo Daddy jahat-jahat. Bye bye ganteng nya aku, lov u" bisik Misella. Mervin terkekeh mendengar itu.

'argh she is so cute' batin Mervin. Dan berusaha mendatarkan wajah nya kembali.

Kini hanya ada mereka berdua. Jika kalian bertanya kemana kedua abang Misella lainya, mereka masih saja sibuk dengan urusannya.

"Kau bertindak?" Tanya Daddy Alex

"Ya" jawab Mervin.

"Secepat itu?"

"Dia yang memancingku untuk segera bertindak"

"Tapi apa kau tau konsekuensinya setelah ini?" Pertanyaan Daddy Alex itu membuat Mervin menatap tajam ke arahnya.

"Hanya masalah kecil bagiku. Tidak akan ku biarkan dia mencelakai gadisku om." Tekan Mervin.

"Good boy. Saya bangga padamu. Sifat mu hampir sama dengan ayah mu itu. Jaga terus putri saya. Karena setelah ini, mungkin saja Misella tidak aman. Karena kamu tau, orang-orang dalam keluarga itu" pengingat Daddy Alex membuat Mervin menggepalkan tangannya.

"Saya akan menjaga nya. Walaupun taruhan nya nyawa saya. Tetapi saya tidak bisa berjanji untuk tidak menyakiti nya." Ujar Mervin. Daddy Alex pun memegang baju Mervin.

Gadis Bar-bar Dengan Sejuta Pesonanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang