62. Pertemuan dan perpisahan Bandara

492 32 3
                                    

Hari yang Misella benci telah tiba, kini Misella dan yang lainnya sudah berada di bandara.

Misella datang bersama kedua Abangnya saja tidak dengan Leon. Orang tua mereka, kedua sahabatnya dan sahabat Abang nya pun ikut mengantar Mervin.

Mereka juga sedih setelah kemarin malam melihat secara live Mervin bertunangan dengan Misella, ternyata Mervin harus segera pergi ke Amerika melanjutkan pendidikannya.

Jika kalian bertanya, ketiga teman Mervin apakah akan ikut atau tidak, jawabannya tidak. Karena mereka harus pulang kembali ke Eropa tempat dimana mereka tinggal. Ya, Ronald, Satya, dan juga Darren. Mereka ke Indonesia atas dasar kesoliddan bersama Mervin. Dan ketika Mervin sudah selesai dengan urusan nya, mereka akan kembali ke Eropa.

Mata Misella berkaca-kaca tetapi menahan untuk tidak meneteskan air matanya.

"Jangan pergi dong. Aku ngga mau sendiri kesepian lagi"  Ujarnya sambil memeluk perut Mervin.

Mervin tersenyum kecut. "Aku ngga bisa janji, tapi aku bakalan usahain untuk secepatnya nyelesain kuliah di sana biar bisa sama kamu terus." Ujar Mervin.

Misella mendongak. "Janji ngga boleh genit-genit sama cewek? Ngga boleh deket-deket sama tante bule yaa?"

Mervin terkekeh lucu, Misella tidak tahu saja kalau dirinya tidak bisa disentuh perempuan lain selain dirinya. Bahkan dia tidak sudi berurusan dengan semua perempuan disana selain Misella dan bunda nya. Mervin juga sudah mengurusi Angel yang nekad ingin mengikuti jejak nya. Tetapi dengan mudah, Mervin membodohi Angel lewat Darren tentunya.

"Angel tidak pergi ke tempat yang sama denganku, baby" Ujar Mervin yang tau arah pertanyaan Misella.

"Terus dia mau kemana? Kan teman-teman kamu balik ke Eropa. Lantas dia?" Tanya Misella

"Tidak tahu. Maybe, balik ke Eropa seperti mereka " Ujar Mervin.

Misella hanya mengangguk asal.

"Kamu harus telpon-telpon aku terus, ngga boleh nakal loh di sana." Ujarnya.

Mervin mengangguk. "Tunggu aku ya?"

Misella mengangguk dengan mata berkaca-kaca.

"Aku bakalan nunggu kamu. Tapi ngga boleh lama-lama pergi nya?"

Mervin tersenyum. "Aku usahain." Jawab Mervin.

Mervin  menatap ketiga Abang Misella

"Gue titip Misella. Sorry kali ini gue bakalan jaga dia dari jauh."

David dan Rio mengangguk. "Lo jangan bikin kita kecewa." Ujar David.

"Kita udah sepenuhnya percaya sama lo." Timpal Rio.

Mervin tersenyum singkat. "Thanks." Matanya beralih kepada Misella yang masih memeluk nya.

"Aku pergi ya? Kamu jangan nakal di sini, aku selalu awasin kamu dari sana jadi jangan macem-macem, jangan menambah orang yang menyukai mu, paham baby?"

Misella mengangguk "heum paham." Ujar nya lesu.

"Nanti disana kalo kamu macem-macem juga aku cari cogan baru hish"

Mervin terkekeh. "Aku ngga ada pikiran ke situ, cuma kamu dan ngga ada yang lain."

"Cepat balik yaa. Love you cogan akuu" seru Misella.

"Love you too baby girl " jawab Mervin mengusap kepalanya.

"Hati-hati bro." Ujar Nathan sambil bersalaman.

Mervin mengangguk lalu beralih pada Ronald, dan yang lainnya.

"Vin, jangan sampe ke pincut sama bule sana ya." Ujar Satya.

Gadis Bar-bar Dengan Sejuta Pesonanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang