36. Penasaran banyak pertanyaan

707 40 2
                                    

Misella ingin sekali untuk menemui Mervin. Apalagi dia melihat Angel yang sangat antusias berjalan ke arah kelas Mervin. Satu alasan yang membuat dia sulit untuk mengejar Angel tadi.

Kaki dia sakit

Maag nya kambuh

Kalian ingat? Insiden pagi tadi yang membuat waktu sarapannya terbuang percuma. Karena tadi tidak sempat setelah diobati mommy nya, dia langsung berangkat.

Seperti sekarang, Misell saat ini masih berada diposisi tadi. Yaitu selonjoran di lapangan luas ini. Dengan terus mengaduh kesakitan tapi dia tahan.

"Shh aww sakit, sial banget gue"

"Lo kenapa sel? Kek nahan sakit gitu?!" Tanya khawatir mereka berdua.

"Kaki gue sakit, sama perut gue kambuh" Ujar Misell memegang perut dan kaki nya.

"Kenapa ga bilang dari tadi bege?!! Udah sekarang kita izin ke UKS!" Tegas Luna.

"Ck, kita masih punya hukuman satu putaran. Gue gamau langgar itu, kali ini lo berdua bantu gue buat lari satu putaran lagi. Kita selesaiin ini bersama."

" Engga yaa. Lo sakit gini mana mungkin bisa lari lapangan luas gini." Ujar Sinta.

" Udah gue masih bisa nahan. Papah gue aja oke"

Luna dan Sinta tidak bisa mencegah itu semua. Mereka membantu membangunkan Misell dan juga memapahnya sambil berjalan. Walau pelan, setidaknya mereka akan menuntaskan hukumannya.

"Shh pokoknya gue harus tahan" gumam Misell yang terdengar mereka berdua. Mereka tersenyum tipis bangga. Karena Misell tidak melepaskan tanggung jawab atas kesalahannya.

***

"Ish yang mana sih kelas Mervin. Kenapa ga gue tanya aja ya kelas nya dimana" ujar Angel yang kini sedang celingak-celinguk mencari kelas Mervin.

Angel menanyakan kelas Mervin kesalah satu murid yang ada di koridor kelas. Terlihat orang itu sibuk dengan buku dan earphone yang terpasang di telinganya.

"Hey eum excuse me, boleh gue nanya?"tanya Angel. Orang yang ditanyapun tersenyum ramah. Sembari melepas earphone nya.

"Iya kenapa?" Tanya orang itu.

"Lo kenal Mervin?"

"Semua orang tau kali soal dia. Emang kenapa? Eh Lo bulee yaa. Pasti anak baruu" seru anak itu yang terlihat senang.

"Hehe iyaa gue anak baru. Yaudah gue mau tanya, kelas Mervin dimana ya? Gue mau ketemu" seketika orang itu menyerngit tidak suka. Ada apa nih dengan orang didepannya menanyakan dan ingin bertemu.

Orang ini sangat jelas bahwa fans Misella garis keras. Titik no debat.

"Kenapa nanya-nanya?!" Tiba-tiba intonasi nya berubah menjadi jutek.

Angel tersentak mendengar itu, perubahan nya sangat cepat sekali.

"Eh gue cuma nanya aja kali. Kenapa ko natap nya kek gitu. Gue ngelakuin kesalahan ya? I'm sorry" Angel sedikit merasa bersalah.

"Ck, engga. Gue gatau kelas Mervin dimana. Cari tahu sendiri." Acuh nya. Dan kembali duduk di tempat duduk tadi dengan menyumpal earphonenya lagi di telinga.

Sedangkan Angel masih keheranan dengan orang ini. Kenapa begitu menanyakan hal tadi, orang itu seperti tidak suka terhadap dirinya.

Dia mengedarkan pandangannya ke arah empat lelaki yang sangat familiar berjalan kearahnya.

Tidak, bukan kearahnya. Lebih tepatnya, kearah kantin. Hanya saja arahnya tepat berada posisi berdirinya Angel.

"Akhirnya gue ketemu Lo juga. Untung ga nyasar gue. Mervinn!!!"kesal Angel yang hanya di lalui oleh Mervin dengan tatapan acuh bersama teman-temannya.

Gadis Bar-bar Dengan Sejuta Pesonanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang