"ituu gampang banget kalo gue udah nyangka, Kirana" ujar Misell
"Ya gampang gimana? Coba jelasin. " Greget Kirana.
"Ya waktu ngejalanin challenge gue akui, gue suka liat Lo Nathan. Tapi setelah apa yang gue liat, gue malah biasa aja. Dan ga menganggap perasaan gue yang ingin berlebih. Cewe mana yang ga suka sosok Lo Tatan."
"Apa yang Lo liat?" Tanya Nathan menatap mata Misella dalam.
"Cincin." Ujar Misell.
Nathan mengerjap, melihat Misell yang baru saja menjawab langsung teralihkan atensi nya pada Waiter restoran ini yang baru saja datang.
Dan tanpa tau dirinya dia menyeruput minuman yang baru datang. Mungkin pesanan Kirana atau Nathan.
"Wait cincin?" Tanya Kirana penasaran.
"Eh akang, kebetulan udah datang. Eneng haus. Makasih akang manis" Kirana pun terperangah melihat itu. Sedangkan Waiter itu pun tersenyum manis dan pergi dari tempat itu segera.
Glek
Glek
Glek
Nathan memijat pelipisnya pusing seketika.
"Cincin apa sel?!" Gertak Nathan.
Glek
"Huhh akhirnya legaa. Gue haus, sorry" cengir Misell yang menandaskan minuman itu.
"Kalau haus, bilang dari tadi. Tapi gapapa nanti kita pesan lagi." Ujar Kirana menggelengkan kepalanya.
"Oke lanjut...itu cincin yang di pakai di jari manis Tatan. Gue pikir itu cincin tunangan kan. Makanya gue ga berlebihan kalo sama si Tatan. Karena gue ngiranya dia lagi jaga hati. Sampai dimana Tatan ngajak gue dinner. Jujur disitu gue seneng di ajak makan sama Tatan. Tapi di sisi lain gue takut kalo Nathan ingin lebih dari gue. Gue ngerasa jadi pelakor tunangan nya.---" jedanya.
"Sampai dimana gue ngeliat Lo Kirana, ngelirik-lirik ke arah kita dari awal kita masuk. Gue awal nya cuek, tapi Lo kaya marah, kesal gitu. Asalnya gue mau geplak Lo karena terlalu lelet buat mergokin tunangan sendiri. Tapi akhirnya Lo nyamperin kita. Dan yaa, niat buruk Nathan buat duain Lo itu gagal. Bukan gue gr kalo kalo Nathan mau nembak gue. Habisnya pake dinner romantis segala. Sesuai pikiran gue kalo kalian ga baik-aja." Jelas Misell panjang lebar.
" Jadi waktu itu kamu sudah tahu rencana ku sel?" Tanya Nathan
" Yaiyalah, hal itu mah adalah hal lumrah buat nembak cewe. Tatan Tatan, relain tunangan tulus gini demi gue? Hadeh cape deh"
" Hm waktu itu gue belum nemuin jati diri gue. Gue terlalu ingin mengejar keinginan lama gue. Yaitu milikin Lo. Makanya gue susah buka hati sama Kirana. Tapi karena kejadian waktu Lo celaka, gue jadi sadar. Apalagi perkataan Bimo yang nambah kesadaran gue. Plus, cinta dan kasih yang di Kirana pada gue." Senyum tulus Nathan di berikan kepada Kirana dan Misella. Misella sosok motivasi dirinya untuk bisa merubah spekulasi nya soal tunangan nya.
"Makasih banyak Misella. Kamu awal dari semua kedekatan kami berdua. Kalo bukan karena kamu yang membuat Nathan sadar, mungkin sampai saat ini Nathan akan terus cuekin dan acuhin aku" Kirana memeluk Misella erat.
"Uhh sesek njir, iyaa deh cewe tiang yang pertama gue temuin ternyata tunangan gebetan Misella pertama yaa. Kiw kiw lanjut married deh Lo pada" setelah melepaskan pelukannya Misell mengucapkan itu.
"Kamu ini, sekarang giliran kita yg tanya. Kenapa kamu sendirian?" Tanya Kirana. Yang tiba-tiba membuat suasana hati Misell redup kembali.
"Lagi kesel aja. Biasalah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Bar-bar Dengan Sejuta Pesonanya
Teen FictionDia Misella Laudy Maxius, cewe yang mempunyai masa lalu. Tetapi masa lalu nya itu membuat hatinya hancur. Sampai pada masa itu sifatnya berubah, menjadi sosok orang yang bar-bar dan suka membuat para cowo baper dengan gombalan recehnya. Itu hanya un...
