43. Flashback 2

582 33 0
                                    

Masih flashback...

Seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan Mervin mulai berkembang lagi. Ternyata perusahaan nya tidak kalah saing dengan perusahaan-perusahaan besar yang lainnya. Perusahaan dia pun saling menyusul dengan perusahaan Leon, Abang nya Misell.

Bahkan dulu, waktu dia sebelum bertemu dengan Misell waktu remaja, Mervin sempat bertemu dengan Leon. Ya tetapi mereka hanya sebatas rekan bisnis.

Mervin tidak mengetahui jika Leon itu Abang Misella. Dia hanya menganggap pesaing sesama bisnis. Leon pun sama tidak pernah respect jika kedepannya Mervin akan mendekati adiknya. Leon hanya kenal Mervin sekilas saja.

Setelah lamanya, hubungan nya dengan Darren masih baik-baik saja. Entah apa yang Darren lalui, yang jelas Mervin tidak merasa akan perubahan sifat Darren. Malah Mervin mengira Darren akan berbeda dengan Darren yang selama ini Mervin kenal. Tetapi semua itu tidak terbukti. Darren tetap orang yang solid meskipun cuek.

Mervin juga tidak melihat lagi sifat Angel yang ingin mendekati dirinya. Dia merasa, Angel tiba-tiba seperti biasa saja. Seperti tidak ada masalah. Memang sebelumnya, Mervin sedikit menjauh dari Angel hanya ingin menjaga hati Darren.

Tidak di duga, Angel berusaha meyakinkan nya untuk biasa saja. Nama nya juga seorang Mervin, yang anti perempuan. Selama ini banyak yang ingin mendekati dia, tetapi kebanyakan perempuan-perempuan itu memilih untuk mundur apalagi no respon sama sekali dari Mervin.

Angel yang berusaha membernarkan hubungan nya dengan baik pun lama-lama Mervin menerima dengan baik. Entah apa yang Darren lakukan pada Angel yang bisa merubahnya secepat itu.

***

Tugas Mervin sudah selesai di Eropa. Kelulusan sudah selesai dia lalui masa SMP nya . Banyak yang ia lalui disana, sering sekali dia bertemu dengan perempuan kecil itu. Tetapi dari jarak jauh tentunya. Banyak halangan bagi dirinya untuk bisa bertemu langsung.

Hari ini, setelah dapat kabar bahwa perusahaan yang dia amani itu berhasil, Mervin memutuskan akan pergi ke Indonesia. Mervin sudah membantu permasalahan dua perusahaan sekaligus.

Dia memiliki alasan tertentu untuk membantu dua perusahaan itu. Meskipun salah satunya adalah perusahaan Daddy nya sendiri.

Dia berjanji, dia pasti akan menjumpai sosok orang yang selalu menghantui dirinya. Hanya saja Mervin tidak mengetahui soal kejadian buruk yang di alami keluarga Veno dan juga Misella. Karena dia akan segera pulang ke Indonesia.

Di perjalanan, tentunya di jet pribadi keluarga Addison, Mervin merasakan perasaan yang tak nyaman. Pikiran nya terus terpusat pada perempuan itu. Dan dia pun belum mengetahui namanya perempuan kecil itu siapa. Salah kan dia yang bersikeras untuk mencari informasi nya sendiri tanpa bantuan asisten nya di kantor.

Karena kesibukan nya untuk membangun perusahaan yang dia inginkan sejak dini, pikiran dia masih terbagi. Mengenai perempuan itu pun dia hanya mengetahui identitas orang tuanya saja. Ya karena masalah dia harus membantu perusahaan itu.

Dia memegang sebuah foto perempuan kecil yang tersenyum lebar terhadap makanan yang ada di depanya. Dia akui senyum itu cocok bagi perempuan kecil itu. Sehingga senyum seperti madu itu cocok di sematkan pada perempuan itu.

Dalam foto tersebut, dia yang sedang tersenyum manis pada permen gulali yang di pegang nya. Foto ini sempat ia rekam pada saat dia melihat perempuan kecil itu bermain di taman sekolah nya.

"She is so cute" setelah itu Mervin memejamkan matanya beristirahat.

****

Terjadilah pertemuan Misella dan juga Mervin di bandara. Pertemuan singkat itu, membuahkan Mervin untuk bisa yakin bahwa dia harus mencari perempuan kecil itu kemana perginya. Tentunya sekarang mereka saling menginjakkan kaki nya di tanah Indonesia.

(Pertemuannya di sebelum chapter ini)

Beberapa tahun kemudian, di usiaa remaja Mervin semakin tampan dan berhasil membangun perusahaan nya yang cukup terkenal. Dengan memiliki akses yang luas, dia bisa mendapatkan informasi mengenai perempuan kecil yang sangat ia rindukan dari dulu.

Selama ini, Mervin hanya fokus terhadap perusahaan yang ia bangun. Dua tahun masa SMA, dia sekolah di Indonesia. Ketika akan menghadapi kelas dua belas, dia memutuskan untuk pindah tentunya dengan adanya sesuatu.

Mervin menelpon teman-temannya yang masih di Eropa. Dia mengajak teman-temannya pada rencana yang ia buat. Tentunya tanpa sepengetahuan teman-temannya. Mervin hanya mengajak tiga temanya.

Angel? Dia tidak mungkin mengikuti Mervin. Di karena permasalahan keluarga nya yang tidak mengizinkan nya untuk ikut ke Indonesia.

Mereka menyetujui dan Mervin sudah memiliki informasi bahwa Misella Laudy Maxius bersekolah di sekolah ayahnya sendiri. Tentu hal itu membuat dia amat senang. Ternyata tidak jauh-jauh dia pergi.

****

Singkat saja pada malam hari di Indonesia, Mervin membeli kebutuhan bulanan bunda nya ke sebuah minimarket. Tentunya Mervin berbekal list belanja sang bunda dan juga ia berniat membantu karena bundanya sedang tidak enak badan.

Di tengah kekaguman para ibu-ibu yang berbelanja dan berusaha menarik perhatian Mervin, Mervin tentu tidak peduli sama sekali. Dia berjalan dengan cool nya menuju tempat kasir. Tapi ia tidak sengaja di area kasir melihat seseorang yang kesusahan masalah pembayaran uang.

Tak pikir panjang, dia membantu membayarkan nya. Karena menurutnya, sangat ribet jika ia harus menunggu lama. Itu hal yang mudah baginya dari pada harus membuat bunda nya menunggu lama.

Ketika dia selesai membayarkan nya, dia masih belum melihat sepenuhnya perempuan itu. Dia langsung ke arah parkiran tanpa lama-lama. Tanpa di duga, perempuan yang memiliki mata indah itu memperkenalkan dirinya dengan nama yang selama ini dia rindukan.

Ya 'Misella Laudy Maxius'

"Finally, kamu disini" gumam nya. Tentunya tidak di dengar oleh Misella. Dia berusaha menutupi kesenangan nya.

Ketika melihat Misella kesulitan dengan bensin motor yang dia pakai, dia akhirnya memberi tumpangan. Tentunya Mervin sempat tidak percaya bahwa Misella bisa membawa motor besar yang sama seperti yang ia gunakan.

Dia tanpa pikir panjang mengantarkan Misella pulang setelah melihat kelakuan konyol Misella itu. Dia sedikit terhibur, ternyata sifat perempuan itu sangat lah unik.

Dia tidak menyangka bahwa dia berhadapan langsung dengan gadis cantik yang dulunya ia ingin sekali temui.

Ia masih ingat ketika pertama kali ia bertekad untuk berinteraksi langsung dengan Misella di sebuah bangku taman umum. Dia pernah ingin membantu Misella yang terjatuh, malah di kira ingin mencelakai oleh Veno. Notabennya dia belum mengenal Veno. Misell yang sering terjatuh karena ceroboh, membuat nya banyak luka.

Mervin malah melihat dari jauh cara teguran Veno pada Misella itu terbilang cukup keras. Di luar kebiasaan Misella banyak jatuh karena terlalu sering, bisa saja kan memberikan teguran dengan lembut. Dari situ, Mervin tidak menyukai sosok lelaki yang selalu berada di dekat Misella.

Sampai dimana dia bersekolah pertama kali. Ya dia harus berpura-pura tidak mengenali. Karena dia sekarang tidak tahu menahu status Misella ini.

Setelah tahu kalau Misella ini tidak berhubungan lagi dengan sosok laki-laki yang membuat dia tidak suka, dia langsung mengambil seribu langkah untuk mendapatkan keinginan nya. Yaitu memiliki nya.

Dengan banyak cobaan, banyak yang menginginkan gadis cantik ini, membuat dia semakin gencar mendekati nya.

Terjadilah sampai sekarang Mervin mendapatkan gadis yang memiliki predikat bar-bar itu.

Flashback off

***
Terimakasih yang sudah mem vote cerita ku ini. Semoga bisa menghibur kalian semua.

See u next chapter

Gadis Bar-bar Dengan Sejuta Pesonanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang