63. Dia kembali berulah

461 34 3
                                    

Misella sudah siap dengan pengetahuan belajar nya sewaktu di ajarkan oleh Amanda. Amanda hebat, memberikan pelajaran yang Misella mudah mengerti. Ya walaupun awalannya banyak sekali drama.

Malam ini, setelah tadi siang mengantarkan Mervin ke bandara, Misella yang sibuk di kamarnya itu melupakan makan malam nya. Dia malah menyuruh Bi inah untuk membawakan jatah makan nya.

Keluarga nya pun cukup sedih melihat perbedaan sifat Misella. Yang biasanya malam-malam akan banyak kebisingan.

"Nona, ini makananya" ujar bi Inah di luar sana.

"Masuk aja bi ga di kunci" bi Inah pun masuk membawa nampan.

"Non, dimakan ya makanan nya. Nanti bibi ambil lagi piring kosong nya" ujar bi inah

"Iyaa bi, makasih yaa" jawab nya.

Misella pun membawa makanan itu, dia memakan seadanya. Yang penting perut nya tidak kelaparan. Ketika ada notif berdering di ponselnya, diapun langsung melihat nya.

Ternyata itu telpon dari Mervin.

Drtt

Drtt

"Baby?" Ujar Mervin disana.

"Iyaa inii. Lama banget ngabarin nya." Kesal Misella.

"Sorry, aku baru sampai ke apartemen. Dan tadi aku mengunjungi universitas disini"

"Ohh gituu yaa. Hum, gimana Mervin? Apakah betah?" Tanya Misella

"Hanya mencoba. Yang pasti, aku sepi tanpa mu. Sedang apa kamu baby girl?" Tanya Mervin disana dengan suara berat nya.

"Aku lagi baca-baca buku aja sih buat besok ujian" jawab Misella sembari menyimpan dagunya ke bantal.

"Kamu pasti bisa. Aku yakin itu"

"Pasti dong. Misella gitulohh" pd Misella.

"Bagus hm, aku hanya ingin mendengar suara mu"

"Kamu terpesona dengan cewek-cewek bule disana ga?" Tanya Misella yang kepo

"Tidak ada yang membuat ku terpesona selain dirimu " ujar Mervin tegas.

"Hadeh iya deh iya percaya "

"Aku tutup dulu ya telpon nya. Besok aku telpon lagi. Semangat ujain nya" ujar Mervin disana.

"Iyaa siapp. Yaudah sana"

"Kabari aku jika ada yang menyakiti mu"

"Ogheyy"

Tutt.

Panggilan itupun di tutup. Misella melanjutkan kegiatan nya yaitu membaca. Di sela-sela kegiatannya , ada satu pesan yang membuat Misella terdiam. Satu nama yang membuat hati Misella kembali bergejolak.

Veno. mantan lupdir (lupa diri)

Misell. Gue harus kasih tau ini sama Lo. Gue gabisa diam aja. Gue tau Lo kecewa sama gue, tapi gue cuma ingin ngasih tau sesuatu hal yang penting buat Lo. Gue mohon jawab dulu. 

Misella mengernyit dahi nya heran apa yang di maksud dengan Veno? Setelah sekian lamanya, dia menghubungi dirinya lagi. Sangat tidak tau diri.

Anda

Jangan ganggu gue! 

Gue gaada lagi urusan sama Lo. 

Urus Rara aja sana. 

Balas Misella yang langsung mematikan ponselnya.

Dia menggerutu kesal, ngapain dia hubungin dirinya lagi.

Gadis Bar-bar Dengan Sejuta Pesonanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang