33. Niat nyidang, malah di sidang

825 46 7
                                    

" Lo gila?" Tanya seseorang yang baru saja datang.

" Yakkk!! Apa maksud Lo?" Misell tak terima. Kini di hadapannya adalah Angel yang sedang bersedekap dada.

" Maksud gue?" Tanya Angel pada dirinya. Dengan santai nya duduk di samping Misell sembari memainkan kukunya.

" Kenapa Lo kesini? Bukanya Lo lagi ngobrol tuh" tanya Misell berusaha tidak kesal karena Angel ini dengan santai nyaa menurunkan kaki yang sedang selonjoran tadi terpampang di samping tempat duduk itu.

" Terserah gue lah. Gue lihat-lihat tadi Lo dekat banget sama om Arya, ayah nya Mervin" kepo Angel karena dari tadi dia melihat interaksi Misell dengan Arya. Meskipun dia tidak bisa mendengar apa yang mereka obrolkan.

" Bukan urusan lo Angel. Lagian kita ga dekat, kenapa Lo pengen tau?" Risih Misell.

" Ck, disini gue cuma nanya. Apa jangan-jangan Lo mau menghianati bunda Adara?" Ujar Angel dengan suara meninggi.

" Gila ya Lo?!! Kalo Lo ga tau apa-apa mending diem deh. Tau ga Lo Angel, gue mau nyakar muka Lo, gedeug banget gue. Huwaaa" esmosi Misell.

" Apaan si, awas ya Lo kalo macem-macem sama om Arya. Dan Lo gatau kan gue siapa nya Mervin. Ck gadis gila" setelah Angel mengucapkan itu, dia langsung pergi dan meninggalkan Misell yang sedang mencak-mencak.

" Gue ga gila si*alan!!!!" Umpat Misell. Dan langsung pergi juga untuk berpamitan. Gini-gini pun dia masih punya attitude untuk izin dulu sebelum meninggalkan Masion Mervin.

****

" Eum Mervin!!" Ujar Misell yang melihat Mervin sedang duduk santai di sofa.

" Iyaa baby?" Tanya Mervin lembut.

" Udah deh jangan babi,babi, males gue. Lo diem aja dari tadi, gaada tuh buat jelasin semua ini. Gue kek orang bego ngeliat ini semua. Emang dasar yaa lelaki itu sama. Titip salam sama bunda Adara dan om Arya. Gue pulang." Ujar nyaa dan langsung akan meninggalkan Masion itu, tetapi sebelum itu Mervin langsung berdiri dan menarik lengan Misell, menyudutkan ke arah dinding.

"Baby not babi! Apa yang kamu katakan tadi hm? Mulut manis mu banyak sekali mengeluarkan kata-kata pelanggaran" Mervin yang masih mengungkung Misell dengan kedua tangan nya di samping kanan dan kiri Misell.

" A-apa sihh gu-gue--" ucapan Misell terpotong.

" Aku, bukan gue, baby!!"

" Ishh yayaya, maksud kamu apaa pelanggaran apaa?" Ujar Misell gugup apalagi jarak sedekat ini, dan juga suara berat Mervin. Membuat jantung nya mendadak konser.

" Pertama, aku tidak suka mendengar mu menyebut Lo dan gue. Kita sudah sepakat untuk tidak menyebut seperti itu. Kedua, aku tidak diam sayang, aku memantau mu apalagi pas tadi kamu dengan Daddy dan Angel. Ketiga, lelaki seperti apa yang kamu maksud bersifat sama hm? Dan maaf aku belum menjelaskan semuanya soal dia." Ujar panjang lebar seorang Mervin yang terkenal dengan irit bicara.

Misell yang mendengar ini semuaa pun takjub. Tetapi setelah itu dia mengalihkan tatapannya.

" Ishh lepas dulu bisa ga? Jangan kek ginii."

Mervin malah memeluk erat Misell, dan dengan pasrahnya sekalian nyaman Misell menyimpan kepalanya di dada bidang Mervin.

" Dia anak teman rekan bisnis ayah ku. Dulu sebelum aku pindah ke sekolah, aku sekolah di Eropa baby. Disana, Angel mengenal ku ya karena ayah nya juga punya bisnis dengan ayahku. Mengenai kebohongan aku waktu bilang urusan kantor, itu terpaksa karena Angel memaksa ku untuk menjemput dengan alasan tidak ada yg menjemput. Apa itu semua menjawab semua pertanyaan yang ada di pikiran kamu hm?" Ujar Mervin mendongak kan kepala Misell.

Gadis Bar-bar Dengan Sejuta Pesonanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang